Chapter 27

1.2K 115 1
                                    

“Sudah lama tidak berjumpa, Luffy” Tanya seorang lelaki yang berdiri di atas perahu berbentuk peti mati. Luffy menyeringai sebelum dia menjawab.
 
“Itu benar … Hawk-Eye,” kata Luffy sambil menatap pria yang sekarang bernama Hawk-Eye. Semua koki telah keluar dan sekarang berdiri di belakang Luffy dan Zeff, yang berdiri di sana untuk menonton interaksi Hawk-Eye dengan Bajak Laut Kreig. Zoro yang berada di kanan Luffy menatap Hawk-Eye dengan ekspresi sangat bersemangat.
 
‘Itu dia … pendekar pedang terhebat di dunia,’ Pikir Zoro, saat dia meletakkan tangannya di atas pedangnya. ‘Aku tidak mengira akan bertemu dengannya secepat ini, tetapi aku tidak akan mundur sekarang,’ pikirnya dengan keyakinan. Sebelum dia bisa melanjutkan pikirannya, suara salah satu juru masak mengeluarkan Zoro dari pikirannya.
 
“Bagaimana dia membelah kapal raksasa itu menjadi dua?!” tanya / berteriak juru masak di sana. Zoro juga bertanya-tanya, bagaimana seseorang bisa membelah kapal seukuran itu menjadi dua. Pada saat itulah Luffy tertawa kecil sebelum memberikan semua orang jawaban atas pertanyaan si juru masak.

 
“Dia memotongnya,” kata Luffy sambil menyipitkan matanya pada Hawk-Eye, sementara yang lain menatap Luffy menunggunya untuk menjelaskan dengan lebih, tapi Luffy tidak pernah melakukannya. Zeff melihat kebingungan di wajah para koki dan Zoro, kemudian ia memutuskan untuk mencoba menjelaskan dengan lebih rinci.
 
“Pria di sana itu adalah Dracule Mihawk, atau dikenal juga sebagai Hawk-Eye. Dia adalah pendekar pedang terhebat di dunia,” kata Zeff mengejutkan para koki. Mihawk adalah pria kurus tinggi dengan rambut hitam, janggut pendek, kumis, dan cambang yang mengarah ke atas. Matanya berwarna kuning aneh yang menyerupai elang. Dia mengenakan pakaian hiasan hitam dan merah dengan liontin salib, yang memberinya penampilan seperti pendekar pedang Spanyol.
 
Pakaiannya terdiri dari topi hitam bertepi lebar yang dihiasi bulu besar, dan mantel hitam panjang, dengan bagian lengan dan kerah bermotif bunga berwarna merah. Dia mengenakan celana ungu muda yang ditopang oleh ikat pinggang berdekorasi dan menyelipkan celananya ke dalam sepatu bot yang terlalu besar dibandingkan dengan ukuran kakinya. “Dan jika kalain bertanya-tanya dengan apa dia memotong kapal itu … dia memotongnya dengan pedang yang diikat di punggungnya,” kata Zeff menyebabkan semua orang melihat punggung Mihawk untuk melihat pedang itu.

 
Bilahnya adalah bilah yang berdekorasi penuh hiasan dan sangat panjang. Pada gagang bilah itu berbentuk seperti salib. Bilah pedang itu sendiri berwarna hitam pekat dengan kemilau yang sangat kuat, pedang panjang dengan satu mata pisau dengan sedikit lekukan di ujung bilahnya. Secara keseluruhan, bilahnya terlihat seperti salib hitam besar.
 
Salah satu koki tampak seperti akan mengatakan sesuatu tentang pedang Mihawk, tetapi ketika dia akan berbicara, Mihawk merentangkan tangannya dan meraih gagang pedangnya bersiap-siap untuk menggunakannya, gerakan itu menyebabkan Luffy menyipitkan matanya dan meletakkan tangannya di atas pedangnya. bersiap-siap untuk membela diri jika perlu.
 
Semua orang menahan nafas, menunggu untuk melihat apa yang akan dilakukan Mihawk, Luffy akan bertanya pada Mihawk apa yang ingin dia lakukan, tetapi sebelum dia bisa berbicara, Zoro berjalan dari belakang Luffy dan kemudian berdiri di samping Luffy dengan bandana hijau diikatkan di kepalanya.
 
Luffy berbalik dan menatapnya untuk melihat apa yang sedang dia rencanakan, tetapi dengan satu pandangan Luffy sudah tahu apa yang Zoro rencanakan. Ketika Zoro hendak melompat dari restoran dan menuju Mihawk Luffy menarik bajunya dari belakang dan melemparkan Zoro ke belakangnya. Zoro dikejutkan oleh tindakan Luffy, ia lalu bangkit berdiri dan berteriak kepadanya.
 
“Kenapa kau melakukan itu ?!” Zoro bertanya / berteriak. Luffy terus menatap Mihawk dan bahkan tidak menoleh ke arah Zoro saat dia menjawab.
 
“Kau akan mati dengan sia-sia,” kata Luffy membuat marah Zoro.

 
“Apa maksudnya itu?” Zoro bertanya dengan marah. “Apakah kau mengatakan aku tidak bisa mengalahkannya !?” Dia berteriak. Luffy yang masih memunggunginya berbicara dengan nada tanpa emosi seperti biasanya.
 
“Itulah tepatnya yang aku katakan,” kata Luffy mengejutkan para bajak laut dan para koki di sana. “Kau tidak tahu seberapa besar samudera dan kau hanyalah ikan kecil di lautan ini,” kata Luffy sambil mengeluarkan pedangnya dan mengangkatnya ke udara sebelum dia melanjutkan berbicara. “Jika kau bahkan tidak bisa melakukan ini, kau tidak siap untuk menantang yang terhebat di dunia,” katanya.
 
Saat dia selesai berbicara, Luffy menurunkan pedangnya dengan satu gerakan cepat yang ditujukan ke kapal bajak laut Kreig yang sudah terbelah dua. Saat pedang Luffy turun, hal berikutnya yang dilihat semua orang adalah kedua bagian dari kapal bajak laut terbelah menjadi dua tepat di bagian tengah, menyebabkan kapal terbelah menjadi empat bagian.
 
Zoro dan para koki menatap pemandangan itu dengan mata selebar piring makan. Para bajak laut bersama dengan Kreig yang masih di atas kapal berteriak dan mencengkeram potongan kayu yang terbelah dari kapal agar bisa mengapung. Kreig sendiri berhasil naik kembali ke bagian kapal yang masih utuh dan berdiri di sana basah kuyup dan menatap Luffy dengan ekspresi kebencian. Luffy tidak mempedulikannya, sebaliknya dia berbalik ke arah Zoro dan berbicara.
 
“Masih berpikir kau memiliki kemampuan untuk melawannya?” Luffy bertanya. Zoro memandangnya sebentar sebelum dia mengencangkan bandana di kepalanya dan berbicara.
 
“Hanya satu cara untuk mengetahuinya,” katanya sebelum dia melompat keluar dari restoran dan mendarat di potongan kapal yang terbelah. Luffy menghela nafas dan melihat ke arah Mihawk sebelum dia berbicara.

 
“Aku ingin dia kembali hidup-hidup, Hawk-Eye,” kata Luffy sambil menghela nafas. Mihawk memandang Zoro sebentar sebelum dia berbalik dan memandang ke arah Luffy dan berbicara dengan tertawa kecil.
 
“Aku akan mencoba,” katanya menyebabkan Luffy menyipitkan matanya. Zoro kemudian mengeluarkan semua pedangnya dan berbicara kepada Mihawk.
 
“Dracule Mihawk,” katanya menarik perhatian semua orang. “Aku menantangmu untuk berduel demi gelar pendekar pedang terkuat di dunia,” kata Zoro dengan penuh keyakinan, menyebabkan Mihawk turun dari kapalnya yang berbentuk seperti peti mati dan melompat ke bagian kapal yang terbelah sebelum dia berbicara.
 
“Luffy benar. Kau tidak tahu seberapa besar dunia ini dan kau hanyalah seekor ikan kecil di lautan,” kata Mihawk membuat marah Zoro. Zoro akan berlari ke arah Hawk-Eye tetapi sebelum dia bisa, semua orang mendengar seseorang berteriak dari sebelah kanan mereka.
 
“LLUUFFYY!” datang suara yang sudah akrab bagi Zoro dan Luffy. Semua orang menengok ke kanan dan melihat Usopp, Johnny, dan Yosaku di sekoci kecil mendayung ke arah mereka. Satu hal yang sadari Luffy adalah bahwa Nami tidak bersama mereka.
 

Thunder Demon Luffy (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang