10

469 43 4
                                    

.
.
Just You
By Me
.
Naruto Belong to Masashi Kishimoto
Neji x Tenten
.
.
.
.
.

Sinar pagi menyinari sebuah kamar salah satu gedung apartemen, jika dilihat ke dalam, terdapat dua orang yang tertidur

si laki laki yang merasa silau karena sinar matahari perlahan membuka matanya, merasakan pundaknya sedikit berat, dia menolehkan kepalanya ke samping, mata Neji terbuka sepenuhnya saat melihat Tenten yang tertidur bersandar disampingnya

Pemuda itu bangkit dari duduknya sambil menahan kepala Tenten agar tidak terbentur ke lantai, Neji lantas menggendong gadis itu ke kasur. Tenten yang merasa tubuhnya melayang perlahan membuka matanya
"Aaaaa.!!" teriaknya yang membuat Neji terkejut, kakinya yang akan melangkah terlilit selimut dan terjatuh diatas kasur, hampir saja dia menindih Tenten jika dia tidak segera menahan tubuhnya dengan sikunya, mereka saling bertatap mata selama beberapa saat

Neji segera tersadar dan segera mengangkat tubuhnya
"kenapa kau berteriak?" tanya Neji
"ma-maaf Neji-san, aku hanya tekejut" balas Tenten sambil duduk di kasur
"kenapa kau tidak membangunkanku semalam?" tanya Neji sambil duduk di depan Tenten
"semalam wajahmu terlihat lelah, jadi aku tidak tega membangunkanmu"
"lalu kenapa kau juga ikut tidur dibawah?"
Tenten diam beberapa saat "kemarin setelah kau tertidur, aku melihat seseorang di atas rooftop gedung itu, tapi aku malah tidak sengaja tertidur" jawabnya sambil menunjuk gedung seberang yang langsung menampakan rooftop

Drrt Drrt

getaran di celananya mengalihkan atensi pemuda itu dari gedung seberang, Neji mengambil ponsel dari sakunya
'Shikamaru?'
"Hallo?"
"Neji, ayahku ingin bicara padamu"
"Hallo, Neji"
"Apa apa perkembangan Paman?" tanya Neji segera, dia menekan loudspeaker setelah suara Shikamaru berganti menjadi ayahnya
"kami, belum bisa memastikan tapi.."
Neji hanya diam menunggu lanjutan dari ayah temannya itu
"kulikir akan ada sangkut pautnya dengan Yakushi, lagi"
"Apa?"
"sidik jari yang kami temukan, hampir mirip dengan sidik jari milik seseorang yang pernah menyerang ayahmu dulu, tapi kami masih tidak yakin karena orang itu di dalam penjara"
"jadi maksud paman, yang meneror itu ada hubungan darah dengan orang itu?"
"mungkin iya dan juga tidak, kami masih belum memiliki bukti kuat untuk mengungkap identitas orang itu"
"baiklah, terima kasih paman" ucap Neji mengakhiri panggilannya

Neji hanya terdiam sambil melihat ponselnya
"Tenten"
"ada apa?"
"mungkin ini sedikit merepotkan tapi, jika kau bertemu dengan Yakushi Kabuto di kampus, menjaulah"
"apa dia orang yang disebutkan paman Shikaku tadi?" tanya Tenten
"aku juga tidak yakin, tapi hanya berjaga jaga saja, dan jangan lupa selalu bawa knucklemu" balasnya
Tenten hanya mengangguk mengerti

"mandi, kau bau" gurau Neji mencoba mencairkan suasana "hei! aku tidak bau tahu!" balas Tenten memukul pemuda itu dengan bantal yang dibalas tawa oleh Neji

mereka berdua segera keluar kamar, Tenten segera menuju dapur untuk memasak sarapan, Neji berjalan menuju kamar mandi yang ada di dekat dapur

30 menit setelah berkutat di depan kompor akhirnya gadis itu menyelesaikan masakannya, gadis itu segera membersihkan diri.
Selesai mandi gadis itu keluar dari kamar mandi berjalan menuju ponselnya yang berada di meja, terdapat notifikasi dari nomor yang tidak ia kenal, dia membuka pesan itu, Tenten sontak melempar ponselnya setelah melihat gambar mengerikan yang terpajang di layar ponselnya

"Tenten" gadis itu terkejut saat Neji memanggilnya "ada apa?" tanya Neji yang melihat Tenten sedikit gemetar, gadis itu tidak menjawab dan hanya mengalihkan pandangannya pada ponsel yang ada di lantai, Neji mengikuti arah pandang Tenten

Neji segera mengambil ponsel itu lalu menghapus gambar itu, sekaligus menghapus nomor tidak dikenal itu "sudah ku hapus, tidak perlu di ingat" ucap Neji menyerahkan ponselnya pada Tenten, gadis itu hanya mengangguk sebagai jawaban "kau sudah menyiapkan sarapan bukan? ayo makan" ucap Neji sambil menarik Tenten keluar kamar

Saat sarapan, Tenten hanya mengaduk aduk isi piringnya tanpa ada niatan memasukannya ke mulut
"makanlah Tenten"
gadis itu hanya menggeleng pelan "aku tidak lapar Neji-san, gambar tadi membuatku mual, jika aku makan mungkin nanti akan keluar lagi" balas Tenten.

Neji hanya menghela nafas mendengar jawaban gadis di depannya,
"ayo" ajak Neji
"kemana?" tanya Tenten
"ikut saja" balasnya sambil berdiri meninggalkan meja.
Tenten yang melihatnya ikut meninggalkan meja mengikuti Neji
.
.
"sebenarnya kita mau kemana, Neji-san" tanya Tenten setelah 1 jam mereka mengendarai mobil Neji
"pantai" balas Neji
"benarkah??" tanya Tenten antusias
"kenapa kau antusias sekali?" tanya Neji tersenyum tipis
"sudah lama aku tidak ke pantai, jadi ya begitulah" balas Tenten tersenyum lebar

skip

"Indahnya..." gumam Tenten setelah kakinya menginjak pasir pantai
"Neji-san, kenapa tidak bilang kalau mau ke pantai?" tanya Tenten
"memangnya kenapa?"
"kita tidak bawa baju ganti,jadi tidak bisa berenang" jelasnya
Neji hanya tersenyum "lain kali saja" balasnya mengacak rambut Tenten

kruuuyyuuuk~~

Suara itu mengalihkan atensi pasangan itu dari laut biru ke arah sumber suara
"kau lapar?" tanya Neji menahan senyumnya, dibalas anggukan oleh Tenten yang wajahnya sudah merah malu "ayo, kita cari makan" ajak Neji sambil menarik Tenten ke salah satu kedai

Mereka berdua menghabiskan waktu di pantai seharian, melupakan kejadian yang lalu
"Neji-san" panggil Tenten saat mereka berdua duduk di bawah tenda pinggir pantai
"ada apa?" balas Neji
"em, Terima kasih"
"untuk apa?" tanya Neji heran
"bukan untuk apa apa, aku hanya ingin berterima kasih" jawab Tenten tersenyum
Neji hanya tersenyum melihat gadis di sebelahnya
"ayo pulang, sudah hampir malam" ajak Tenten
.
.

Sampai di apartemen mereka langsung membersihkan diri dan kembali duduk berdua di depan TV
"Neji-san, boleh aku minta sesuatu?" ucap Tenten, Neji hanya menoleh sebagai jawaban
"bisakah kau kembali mengajariku karate? kupikir tanganku sudah cukup kuat"
"boleh saja, tapi aku tidak bisa sering mengajarimu, karena waktuku juga tidak banyak"
"tidak apa apa, aku hanya perlu mengingat beberapa gerakan dasar"
"baiklah, kapan kita mulai?" tanya Neji
"besok malam saja, tapi tidak di sini, Sakura merekomendasikan tempat latihan yang bagus, jadi besok setelah kuliah, kita langsung ke tempat itu, kau tidak keberatan bukan?" balasnya panjang lebar yang dibalas anggukan oleh Neji

kruyuuk~~

"kau lapar, Neji-san" tanya Tenten menahan tawa saat melihat wajah Neji memerah "kenapa kau tidak bilang, aku bisa buatkan sesuatu" tanya Tenten "tunggu sebentar, kubuatkan sesuatu untuk makan malam" ucapnya tanpa menunggu balasan dari Neji

Saat gadis itu akan berdiri, Neji menarik tangan Tenten yang membuat gadis itu kembali terduduk. Neji langsung menangkup kepala belakang Tenten dan mencium dahi tunangannya, Tenten yang terkejut hanya bisa melebarkan matanya dan menahan malu dengan wajah yang semerah tomat

"Terima Kasih" ucap Neji setelah melepas tangannya dari kepala Tenten

.

.

.


tbc.....

Note :

jangan lupa Vote dan Comment

Just You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang