24

442 39 2
                                    

.
.
Just You
By Me
.
Naruto Belong to Masashi Kishimoto
Neji x Tenten
.
.
.
.

Sudah 1 minggu, sebentar lagi Tenten dan Neji akan menikah. tapi bukan itu yang Tenten pikirkan, semalam Neji mengajaknya untuk membeli cincin yang baru, memikirkannya saja membuat Tenten gugup tanpa sebab

gadis itu sekarang sedang menunggu Neji menjemputnya, mata coklatnya sudah melihat mobil Neji dari kejauhan, jantungnya semakin berdegup kencang sampai mobil itu berhenti di depannya

Tenten langsung masuk ke mobil Neji tanpa berucap apapun, biasanya gadis itu akan bertanya bagaimana harinya dan yang lain lain

Neji melajukan mobilnya menuju toko cincin untuk mengambil cincin yang sudah dia pesan, sesekali matanya melirik Tenten yang bermain ponsel di sebelahnya

mereka sampai di toko itu, toko yang sama saat mereka membeli cincin pertunangan mereka
"apa cincinnya sudah jadi?" tanya Tenten basa basi pada Neji sambil berjalan masuk
"seharusnya sudah" balas Neji

"apa pesananku sudah jadi?" tanya Neji pada salah satu pegawai
"Ya, tunggu sebentar" balas pegawai itu melangkah pergi mengambil cincin

"apa pesananku sudah jadi?" tanya Neji pada salah satu pegawai"Ya, tunggu sebentar" balas pegawai itu melangkah pergi mengambil cincin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-gambar bukan punya Alex

"kau suka?" tanya Neji, mata Tenten berbinar saat melihat cincin itu, mata coklatnya menatap Neji sambil mengangguk
Neji kembali menatap pegawai itu dan menyuruhnya untuk membungkusnya
.
.

mereka melanjutkan perjalanan, mereka berhenti di kedai makanan untuk makan malam, sekali lagi Tenten hanya diam dan Neji bingung dibuatnya
"ada apa? apa ada masalah?" tanya Neji sambil menunggu makanan mereka
"tidak apa apa, Neji-san" ucap Tenten
"aku tau kau berbohong" ucap Neji

"emm, aku hanya gugup" ungkap Tenten menunduk malu, Neji hanya tertawa pelan dan membuat Tenten mengangkat wajahnya
"kenapa kau tertawa?" tanya Tenten
"kau mengingatkanku pada Kaa-san" ucap Neji, cerita Neji terjeda saat makanan mereka datang
"saat Kaa-san akan menikah dengan Tou-san, dia juga sepertimu" ucap Neji

mereka makan malam dengan bercakap cakap tak seperti biasa, rasa gugup Tenten perlahan menghilang

"kau mau jalan jalan sebentar?" tanya Tenten saat mereka keluar kedai
"kemana?" tanya Neji
"pasar malam" ucap Tenten semangat
"ayo" ajak Nejil menggenggam tangan Tenten
.
.
.

Mereka menghabiskan waktu di pasar malam seperti remaja yang baru saja jadian,
"Ayo pulang, ini sudah malam" ajak Neji saat melihat waktu sudah menunjukan pukul 11 malam, Tenten hanya mengangguk dan mulai berjalan bersama Neji

Neji mengantar Tenten sampai depan pintu rumahnya, Tenten sedikit menyerit melihat rumahnya yang gelap, pasti orang tuanya pergi lagi
"orang tuamu pergi lagi?" tanya Neji, Tenten hanya mengangguk

mereka masuk ke rumah Tenten yang gelap
"em, Neji-san" panggil Tenten "kau mau menginap?" tanya Tenten, Neji hanya mengangguk mengiyakan, dia segera mengambil ponselnya memberi tahu orang tuanya, sementara Tenten merapikan kamar tamu untuk Neji

"Neji-san, kau tidak keberatan pakai baju tidur Tou-san?" tanya Tenten pada Neji yang sedang duduk di sofa
"tidak apa apa" balas Neji
"kalau begitu mandilah di kamar tamu, akan ku ambilkan baju Tou-san" ucap Tenten
.

Tenten masuk kamar tamu yang ditempati Neji, Tenten meletakan baju itu di kasur, gadis itu sedikit merapikan meja samping kasur, Neji keluar kamar mandi dengan celana pendek dan telanjang dada

"e-eh kau sudah selesai?" ucap Tenten dengan wajah merona, Neji hanya mengangguk
"em, itu bajunya, segeralah tidur" ucap Tenten gugup sambil berjalan, belum sempat melewati Neji, pemuda itu menarik Tenten ke dalam pelukannya

"Neji-san" gumam Tenten
"kau mau tidur disini?" bisik Neji di telinga Tenten, gadis itu mengangguk, dia tau Neji sedang lelah entah itu dengan pekerjaannya atau yang lain
"tapi pakai bajumu dulu" ucap Tenten
.
.

07.00 AM

Neji dan Tenten masih terlihat menutup mata di sebuah kamar, mata coklat Tenten perlahan terbuka merasakan sesuatu yang melingkari tubuhnya, tak berusaha menyingkirkan tangan Neji, malah matanya menatap Neji yang masih tertidur di sampingnya

"Neji-san, bangun" ucap Tenten parau membangunkan pemuda di depannya
mata bulan itu perlahan terbuka menampilkan mutiara lavender yang selalu membuat Tenten terpikat
tak segera bangun, Neji malah mempererat pelukannya
"Neji-san, sudah pagi" ucap Tenten, pemuda itu menggeram sebentar dan melepaskan pelukannya

"saat bulan madu besok, kau tidak akan kubiarkan keluar kamar" ucap Neji ambigu, gadis itu langsung menimpuk wajah tampan itu dengan bantal
"kau tidak ke kantor?" tanya Tenten
"tidak, kau?" tanya Neji
"tidak, aku sudah tidak perlu ke kampus lagi, tinggal menunggu kelulusan" balas Tenten
.

"apa hari ini kau ada acara?" tanya Neji, mereka sedang berada di ruang makan menyantap roti panggang yang di buat Tenten, gadis itu menggeleng pelan
"bagus, kau harus ikut denganku hari ini" ucap Neji
"kemana?"
"ke agen travel" balas Neji, Tenten paham, mereka akan menentukan kemana akan bulan madu
.
.

"bisa kita pergi di dalam negri saja?" tanya Tenten saat mereka hampir sampai di tempat agen travel
"kenapa? luar negri lebih baik, aku sudah punya tempat di Rio de Janeiro" balas Neji
"apa?" Tenten tau keluarga Hyuuga itu kaya 7 turunan, tapi dia tetap selalu ternganga dengan kekayaan mereka "maksudmu kau punya rumah disana?" tanya Tenten polos

"bukan, itu rumah Tou-san, hadiah dari kakek" jelas Neji
"kita sudah sampai" sambungnya memarkirkan mobilnya di depan gedung
.

Setelah perdebatan kecil di dalam gedung, akhirnya setelah banyak pertimbangan keputusan dimenangkan oleh Neji, yang berarti mereka akan pergi ke negara bagian Brazil

"jangan pasang wajah seperti itu, kau terlihat jelek" ucap Neji dengan wajah kemenangan, Tenten mencubit lengan Neji
"tenang saja, aku bisa bahasa mereka" ucap Neji
"kau tau, kau bisa jadi sangat menyebalkan" ucap Tenten
"tapi kau mencintaiku bukan?" goda Neji menampilkan senyum kemenangan, sekali lagi gadis itu hanya memukulkan pelan
.

"Neji-san berhenti di sana" ucap Tenten saat matanya melihat tulisan warna warni di kiri jalan
"Dango? kau mau itu? bukankan lebih baik makan nasi" ucap Neji yang tetap menepikan mobilnya
"disana juga menjual Onigiri, kita bisa sekalian makan siang" ucap Tenten
.

"kau pesan banyak sekali" ucap Neji melihat 9 tusuk dango di depan Tenten

"Mitarashi Dango disini yang paling enak Neji-san sudah lama aku tidak kesini, jadi sekalian saja" ucap Tenten sumringah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mitarashi Dango disini yang paling enak Neji-san sudah lama aku tidak kesini, jadi sekalian saja" ucap Tenten sumringah

"aah, kenyangnya..." ucap Tenten, Neji yang melihatnya hanya tersenyum
"Kaa-san memintaku membawamu ke rumah" ucap Neji
"ada apa?" tanya Tenten
"entahlah, ayo" ajak Neji meletakan beberapa lembar uang di meja, dan beranjak pergi di ikuti oleh Tenten
.
.
.
.
tbc........,

Note :

Jangan lupa Vote & Comment

bye bye...

Just You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang