Tap
Tap
Tap
"Sial, gue telat!"
Sarada terus berlari dikoridor sekolah tanpa mempedulikan siswa lainnya yang ia tabrak.
Tujuannnya hanya satu, kelasnya!.
Sarada terus berlari tanpa memperhatikan kalau ada seorang pemuda didepannya.Brukk!
Alhasil ia menabrak pemuda itu dan menyebabkan jus tomat yang dibawa pemuda itu mengotori rompi seragamnya.
"G-gomennasai, gue gak sengaja!"
"Hn, gak papa!"
Sarada segera kembali menegakkan tubuhnya kembali dan menatap pemuda itu. Seakan terhipnotis, Sarada justru menatap mata biru pemuda itu lebih lama lagi.
Sarada tersadar dari lamunannya saat pemuda itu melambaikan tangannya didepan wajahnya."Lho gak papa, kan?"
"Eh!? G-gue gak papa! Btw...., lho anak baru ya?"
Pemuda itu hanya tersenyum dan mengangguk. Sarada melirik rompi pemuda itu dan meringis saat melihat rompi itu kotor terkena jus tomat.
"Lepasin rompi lho, nanti gue cuciin!"
"Eh!? Gak usah, gak papa kok!"
Namun Sarada terus menarik-narik rompi pemuda itu. Dan akhirnya pemuda itu memilih mengalah dan membiarkan Sarada mengambil rompinya.
"Oh iya, kita belum kenalan. Nama gue Sarada Uchiha!"
Sarada mengulurkan tangannya dan dengan senang hati, pemuda itu menyambut uluran tangan Sarada.
"Uzumaki Boruto. Salam kenal, Uchiha-san!"
"Hn, jangan panggil gue seformal itu lah, panggil aja Sarada"
"Hn, yaudah, gue masuk ke kelas gue dulu ya!"
Sarada hanya mengangguk sekilas dan segera berlari kearah kelasnya sendiri.
'Dia, ganteng juga!'
'Eh!? Gue mikir apaan sih!'
Sarada menggelengkan kepalanya berusaha menepis pikiran-pikiran anehnya tentang Boruto.
'Au ah! Dah gila kali gue ya?'
***********
Boruto kini sedang bersantai diatas sofa sambil bermain game online dengan ditemani segelas coklat panas. Ayah, ibu, dan adiknya sedang berada di Amerika selama seminggu kedepan. Diluar sedang hujan jadi Boruto tak bisa bermain kerumah Shikadai seperti biasanya.
Kegiatannya terhenti tatkala mendengar ketukan dipintu utama.
Boruto mengernyitkan dahinya. Siapa yang bertamu malam-malam begini kerumahnya? Apalagi diluar sedang hujan deras. Dengan malas, Boruto segera membuka pintu saat ketukan dipintu berubah menjadi gedoran.'Siapa sih? Gak sabaran banget ni orang!'
Matanya terbelalak saat melihat Sarada yang tengah memeluk sebuah paperback yang ia yakini isinya pasti rompi miliknya.
Tubuh Sarada tampak menggigil karena kaos putih polosnya basah terkena air hujan dan membuat lekukan tubuhnya terlihat sangat jelas.
Boruto meneguk ludahnya kasar saat tak sengaja melihat bagian dada Sarada yang terlihat dengan jelas. Apalagi Sarada mengenakan bra yang berwarna hitam dan membuat bagian dada Sarada terekspor dengan jelas.'Sial, Sarada malah membuatku terangsang!'
Boruto menggigit bibir bawahnya kuat-kuat. Rona merah perlahan mulai menjalar di pipinya.
Boruto berusaha mengalihkan pandangannya kearah lain namun tetap saja, pasti lirikan matanya akan berakhir mengarah pada dada Sarada."I-ini, a-aku k-kembali rompi-mu!"
Sarada menyerahkan paperback yang ia bawa dengan tubuh bergetar karena menggigil. Giginya bergemelatuk karena kedinginan.
Boruto yang melihat itu, segera meraih lengan Sarada dan menuntunnya duduk diatas sofa. Ia tak peduli sofanya basah karena Sarada. Dengan cekatan, Boruto segera mengambil handuk dan melilitkannya pada tubuh Sarada.
Boruto bernapas lega. Setidaknya tubuh Sarada sudah tertutupi handuk."Mau minum dulu, Sar?"
Sarada hanya menggeleng dan semakin erat menyelimuti tubuhnya dengan handuk.
"Kok lho kesini malam-malam kayak gini sih, Sar!?"
"Nggak papa, gak enak aja kalau kelamaan ngasih rompinya"
'Tapi kalo kayak gini, bisa-bisa gue hilang kontrol!'
Boruto semakin gugup saat jari lentik Sarada mengusap ujung bibirnya. Bahkan tubuh Sarada sangat dekat dengannya dan membuat belahan dada Sarada menyentuh lengannya.
"Ada sisa coklat dibibirmu!"
Sarada terkikik geli saat melihat wajah Boruto yang bersemu merah membuat Sarada gemas sendiri. Dicubitnya dengan gemas pipi Boruto. Alhasil handuk yang melilit tubuh Sarada terjatuh begitu saja. Boruto hampir kehilangan kesadarannya saat melihat buah dada Sarada sedikit bergoyang ketika Sarada tertawa geli melihat wajah Boruto yang semakin memerah.
Duarrr!
"Kyaa!"
Tanpa aba-aba, Sarada menerjang tubuh Boruto karena terkejut dengan suara petir.
Alhasil tubuh Boruto ambruk dengan Sarada diatasnya.
Boruto membelalakkan matanya saat belahan dada Sarada menempel pada wajahnya.
Pipinya semakin bersemu dan cairan merah kental keluar dari hidungnya.Runtuh sudah benteng pertahanan yang dibuat Boruto. Didorongnya tubuh Sarada dan kini giliran Boruto yang menindih tubuh Sarada.
"Kau yang membuatku jadi seperti ini. Jadi, kau harus tanggung jawab, Sarada!"
"A-apa yang kau-kyaa..!"
Dan malam semakin larut mengiringi kegiatan kedua insan yang sama sekali tak menyadari perbuatan yang mereka lakukan akan menimbulkan bencana besar pada kehidupan mereka.
Bersambung...!
KAMU SEDANG MEMBACA
Wrong [Borusara fanfiction//on Going]
Romance[On going//jangan plagiat cerita saya!] "Semua rahasia pada akhirnya akan terbongkar dengan sendirinya" ⚠Beberapa chapter mengandung adegan dewasa. Bijaklah dalam memilih bacaan, terima kasih