tanggung jawab

1.1K 69 27
                                    


"Aku tahu hubunganmu dengan Boruto!"

"A-apa!?"

Sarada mematung mendengar ucapan Kagura. Jantungnya berdetak tak karuan saat melihat sebuah seringaian tercetak dibibir pemuda itu. Tubuhnya bergetar hebat. Bukannya kedinginan, tapi Sarada takut. Sangat takut!. Sarada takut kalau Kagura akan membeberkan semua rahasianya pada orang-orang terutama Boruto.

Kagura terkekeh melihat perubahan ekspresi Sarada. Tangannya mengacak pelan rambut Sarada membuat sang empu merona malu.

"Jangan khawatir, aku tidak akan memberi tahu orang-orang!"

Sarada bernapas lega mendengar penuturan Kagura. Setidaknya rahasianya aman untuk saat ini.

"Tapi kenapa kau tidak meminta pertanggung jawaban pada Boruto?"

Sarada hanya tersenyum tipis dan menggeleng pelan membuat dahi Kagura mengernyit. Seorang wanita yang menuntut pertanggung jawaban seorang pria karena harga diri itu wajar. Bahkan harus!. Tapi sepertinya Sarada tak akan melakukan itu.

'Sebenarnya apa yang dipikirkan gadis ini?'.

"Aku tak mau Boruto bertanggung jawab karena terpaksa. Kau tahu, Boruto tak mencintaiku. Aku tak mau kalau menjalani sebuah hubungan tanpa adanya cinta. Itu..... Menyakitkan!.

Kagura tersenyum tipis menanggapi ucapan Sarada.

"Jadi begitu ya, sudah kuduga!"

"Apa maksudmu?"

"Kau mencintainya ya, Sarada!?"

Sarada terkesiap mendengarnya. Ia jadi bingung sendiri. Cinta? Yang benar saja!. Tapi apa itu benar?. Sarada tak tau pasti pada perasaannya. Apalagi ia belum lama mengenal Boruto.

"A-aku..."

Sarada ingin melanjutakan kalimatnya tapi lidahnya terasa kelu. Mulutnya terbuka, tapi tak satupun kata terlontar dari bibirnya.

"Kau hanya belum tau perasaanmu saja!"

"..."

"Jangan khawatir. Boruto tulus ingin bertanggung jawab padamu. Jangan sia-siakan itu!. Apa kau mau, anakmu terlahir tanpa seorang ayah!"

Sarada tersentak mendengar nada bicara Kagura yang terdengar tegas. Tapi Sarada dapat melihat pandangan mata Kagura yang tampak meredup. Sarada melihat kilat kesedihan dimata Kagura saat pemuda itu menatapnya.
'Ada apa dengan Kagura?'.

"Akan kucoba!"

Setelahnya, Kagura tersenyum saat Sarada mengatakan itu. Tanpa Sarada sadari, setetes air mata jatuh dari mata Kagura. Namun Kagura segera menghapusnya. Walaupun tak bisa dipungkiri, hati pemuda itu tertohok. Kagura sebenarnya sudah menyukai, ah bukan, lebih tepatnya mencintai Sarada dari pertama kali melihatnya. Sesak rasanya saat mengetahui sang pujaan hati telah dimiliki pemuda lain. Jika bisa, ia ingin janin yang tengah dikandung Sarada adalah anaknya. Ia ingin dirinya menjadi ayah dari bayi itu. Tapi takdir berkata lain. Akhirnya ia juga yang harus memendam perasaan ini. Dan membuang jauh-jauh keinginan untuk memiliki Sarada seutuhnya.

'Aku kuat!'.

***********

"Jadi, untuk apa kau ingin menemuiku, Sumire?"

Boruto melangkah kearah seorang gadis berambut ungu yang tengah tersenyum manis kearahnya. Ditepuknya tempat disampingnya memberi isyarat pada Boruto untuk duduk disampingnya. Boruto segera duduk disamping Sumire. Sedikit menjaga jarak dari Sumire untuk menetralkan detak jantungnya yang sudah berdetak tak karuan.

Wrong [Borusara fanfiction//on Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang