08. Her Charm

811 158 119
                                    

[ soundtrack for this chapter, please play! ]

Semilir angin berhembus lembut, cuaca tampak cerah dengan langit biru membentang luas bersama gumpalan awan yang menutupi pekatnya sinar mentari, suara kicauan burung yang terbang ataupun yang bertengger menggemaskan di atas dahan pepohonan pun berdendang ria dengan kicauan merduanya untuk ikut meramaikan pagi ini di awal bulan April.

Selamat datang musim semi, saatnya mata akan dimanjakan oleh keindahan bunga-bunga yang bermekaran. Belum lagi pemandangan pesona cherrry blossom di setiap pinggir jalan maupun dimana saja sejauh mata memandang, sungguh keindahan yang membuat dunia serasa penuh warna.

Pagi ini, lagu VIXX — Is It Love? ost Are U Human Too mengiringi perjalanan santai Kim Luhan menuju kampusnya. Gadis itu bersenandung ringan mengikuti melodi lagu yang terputar melalui speaker dalam mobil Porsche putih miliknya dengan jari telunjuk mengetuk santai di atas stir kemudi.

Luhan selalu suka musim semi, musim favoritnya setelah musim gugur. Karena keindahan paras bunga yang menawan dimana-mana itu begitu memanjakan penglihatannya bersama langit yang cerah berawan dan hawa sejuk. Sama seperti bulan kelahirannya, yang mana jatuh di bulan April, bulannya musim semi berlangsung.

Memasuki perkarangan kampus SNU, Luhan memakirkan mobilnya tepat di sebelah Mercedes hitam yang begitu Ia kenali siapa pemilik mobil seksi itu. Dulu, mungkin Ia akan selalu terbawa sebal setiap melihat mobil tersebut terparkir selalu entah kenapa di sebelah mobilnya. Namun sekarang, Luhan hanya tersenyum tipis memandangi si hitam itu dan Ia pun melangkahkan kakinya keluar dari mobil bersama koper merah muda besar yang Ia geret bersamanya.

Kaki jenjangnya tampak menawan dengan sneakers setinggi lima centimeter berwarna hijau tosca dengan aksen bunga yang senada dengan sweater hijau lembut yang Ia kenakan sebagai atasan untuk memadukan rok midi kotak-kotak cream—baby pink yang melekat manis di kakinya yang menawan itu.

Ada syal hangat berwarna cream juga yang membungkus hangat lehernya. Bersama wajah cantik yang luarbiasa, Luhan memasuki perkarangan lapangan utama kampus dimana sudah banyak para peserta workshop yang berbaris disana.

"Ah! Sweety! Kau sedikit terlambat." Baekhyun langsung menggandeng lengan Luhan dan membuat gadis dengan tinggi seratus enam puluh delapan centimeter itu berbaris di tengahnya dan Kyungsoo.

"Hm, maaf. Ibu sedikit merepotkanku pagi ini." Katanya sambil meringis senyum dan membatin sebal akan kelakuan sang Ibu yang menceramahinya tadi pagi seusai sarapan bersama.

"Tak apa, ah apa kau sudah melihat daftar siapa saja yang menjadi bagian dari panita penyelenggara? Aku dan Kyungsoo masuk dalam daftar dan kau..." Baekhyun memberikan beberapa lembar kertas pada Luhan, "sebaiknya kau lihat sendiri." Ucapnya bersama senyuman menggoda.

Luhan menautkan sebelah alisnya dan mengambil lembaran tersebut. Ia bisa melihat dari daftar jika Kyungsoo dan Baekhyun akan menjadi panitia dalam mengatur bagian koordinasi. Luhan juga melihat nama Chanyeol dan Jongin yang menjadi panitia bagian kemahasiswaan, dan.. apa ini? Mata Luhan sontak membeliak lebar saat mendapati namanya di urutan teratas bersama Oh Sehun sebagai Pimpinan dari semua panitia yang ada.

"Kenapa aku jadi bagian dari ketua panita?! Aku tidak mau!." Luhan segera menampik dan berjalan ke depan untuk menghampiri dosen-dosennya yang menjadi bagian dari tour leader, di ikuti Kyungsoo dan Baekhyun.

"Ah, Luhan. Pas sekali." Taeyeon menghampiri gadis itu dan membawanya berkumpul bersama yang lainnya. Gadis itu ingin melayangkan protes namun urung saat matanya menangkap tatapan datar Oh Sehun. "Luhan, untuk tahun ini kami menunjukmu sebagai wakil kepala dari semua panitia yang ada. Sehun akan menjadi pimpinan kalian, dan aku menunjukmu berpasangan dengan Sehun karena kalian adalah wajah dari kampus kita."

Dear Princess [-and her Ice Prince]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang