chap. 5

956 120 0
                                    

Maapkeun kalo ada typo
Happy Reading*

"Kyaaa!! Siapa yang ada didalam mobilnya Yeri!!"

"Dia terlihat muda!"

"Tampan dan manis!"

Yeri menghela nafas saat teriakan teriakan itu mampir ke telinganya.

"Sudahku bilang.. aku bisa berangkat sendiri Pah.."

Baekhyun melepas kacamata hitamnya membuat siswa siswi disana menjerit. Heol, walau Baekhyun sudah orang tua tapi tetap saja penampilannya selalu modis bak anak remaja dan ditambah dengan wajah awet mudanya itu.

"Tidak bisa begitu dong. Kan Papa yang membawa mobilmu karena mobil papa masih di bengkel."

Baekhyun tersenyum dan mengusak rambut Yeri.. "Fokus mengerjakan ujian. Dan semoga lancar.. fighting!" Baekhyun mengepalkan tangannya memberi semangat membuat Yeri sedikit tekekeh karena tingkah Papanya itu.

"Nde.. fighting! Jja sekarang Papa harus masuk ke dalam mobil dan semangat bekerja.. lihatlah aku sudah ditunggu teman." Tangan Yeri menunjuk ke arah Seulgi yang berdiri tak jauh darinya. Baekhyun yang menatap Seulgi hanya tersenyum sekilas dan masuk kedalam mobil.

"Yeri yang tadi itu siapa!?"

"Apa dia kakakmu!?"

"Atau dia pacarmu!?"

"Yang tadi itu kekasihmu ya!?"

"SEMUA DIAM!" Yeri berteriak kesal membuat mereka semua bungkam.

"Ku beritahu cukup sekali jadi pasang telinga dengan baik! Dia.. Byun Baekhyun.. adalah Papaku." Semua hanya memberikan respon 'oooohhh'

"Byun Baekhyun bukannya desainer terkenal itu kan?"

"Yah.. dia sangat hebat merancang semua baju dengan kain apa saja. Benar benar hebat.."

"Aku tak menyangka kalau dia adalah Papanya Yeri."

"Byun Yeri.. Byun Baekhyun.. pantas saja, marga mereka juga sama!"

"Ahh.. dia sudah menjadi Papa tapi masih terlihat muda.."

"Eum.. Pretty Papa.."

Yeri kembali menghela nafas saat mendengar semua ghibahan siswi diujung sana. Inilah alasannya ia tak mau diantar jemput oleh Si Papa setelah si Papa menjadi orang yang terkenal.

"Hei, Yeri-ah.. gwechana?" Seulgi menepuk bahu Yeri.

"Eum.. kau sekarang mengertikan kenapa aku tak mau berangkat sekolah diantar Papa."

Seulgi menggangguk  "Ya, kau tahu wajah Papamu itu sangat awet muda. Tampan yang menyerempet manis atau bahkan cantik. Aku saja hanya bisa mematung saat ia tersenyum tipis padaku.. wah.. aku benar-benar iri."

"Sudahlah, dari pada mengagumi wajah Papaku lebih baik siapkan otakmu karena sebentar lagi bel masuk berbunyi."

Sementara disisi lain Baekhyun sudah sampai di butiknya.

"Selamat pagi semua! Tetap semangat bekerja yah!"

Para pegawai membalas dengan senyuman. Ini yang mereka suka dari Baekhyun. Walaupun ia seorang atasan tapi Baekhyun tidak membedakan statusnya. Ia bersikap teman dengan semua orang.

#SkipTime

Waktu terus berjalan.. Baekhyun yang sibuk di butik dan Yeri yang sibuk dengan ujiannya. Mereka kembali pulang ke rumah dengan keadaan lelah.

"Masuk ke kamar dan bersihkan dirimu. Kau terlihat sangat lesu hari ini.." Baekhyun tersenyum dan mengusap halus surai Yeri.

Yeri hanya mengangguk dan masuk ke kamarnya begitu juga Baekhyun yang kembali ke kamarnya untuk membersihkan diri.

Setelah membersihkan diri, Baekhyun berjalan ke arah meja nakas untuk mengambil ponselnya tak sengaja ia melirik kalender kecil di meja itu juga.

"Ah.. besok hari sabtu.. maafkan aku. Aku terlalu sibuk hingga lupa untuk mengunjungimu. Aku janji akan menemuimu besok." Baekhyun tersenyum kecil dan mengusap kalender itu. Setelah itu ia keluar dari kamar.

'Ting tong'

Baekhyun yang baru saja turun dari lantai atas mendapatkan suara bel didepan sana.

'Ceklek'

"Kau lagi?" Mata Baekhyun membulat saat melihat siapa yang menekan bel.

"Halo Papa.."

"Aku bukan Papamu Park Chanyeol."

Chanyeol hanya tersenyum ringan "Biarkan aku menganggapmu Papa untuk hari ini. Karena suatu hari nanti status kita akan berubah."

"Hah? Apa maksudmu?"

Sepertinya Author sudah pernah mengatakan Baekhyun adalah orang yang kurang indra kepekaannya.

"Tidak lupakan. Oh ya aku membawakan ini untukmu."

Baekhyun menerima PaperBag itu dan membukanya.

"Cokelat? Untuk siapa?"

"Untukmu lah.."

Baekhyun hanya berkedip pelan sambil menatap cokelat itu.

"Terimakasih.. tapi maaf, bolehkah aku memberikan ini pada Yeri saja? Aku alergi cokelat."

Chanyeol terdiam tak lama mengangguk kecil yang mengundang senyum di wajah Baekhyun.

"Masuklah.."  Baekhyun mempersihlahkan.

Keduanya masuk kedalam rumah bersamaan dengan Yeri yang turun dari lantai atas.

"Kau lagi Tiang! Mau apa kau kesini?"

"Aku hanya ingin berkunjung."

"Ah Yeri.. ini ada cokelat dari Chanyeol untukmu."

Dahi Yeri mengkerut saat menerima cokelat itu.

"Kenapa tiba-tiba sekali? Tapi terimakasih." Yah.. se bar-barnya Yeri, tapi anak itu masih tahu cara menghargai pemberian orang lain.

"Yasudah kau temani dulu Chanyeolnya. Papa akan kedapur membuat minuman dan camilan."

Baekhyun pergi ke dapur meninggalkan mereka berdua diruang tamu.

"Kau tidak menaruh racun pada cokelat ini kan?"

"Apa apaan kau! Memangnya aku sejahat apa sampai-sampai menaruh racun pada cokelat itu. Asal kau tahu cokelat ini sebenarnya bukan untukmu tetapi untuk Papamu."

Yeri tertawa kecil.. "Kasihan sekali pemberiannya malah dikasih ke anaknya."

Chanyeol mendengus namun tak lama ia kembali sumringah saat matanya mengangkap tubuh Baekhyun yang berjalan keluar dari dapur. Mereka menghabiskan percakapan cukup panjang atau lebih tepatnya hanya perdebatan antara Yeri dan Chanyeol. Baekhyun yang bingung hanya memilih untuk diam saja dan sesekali menanggapi ya atau tidak. Begitu seterusnya hingga sedikit larut dan Chanyeol akhirnya memutuskan untuk pulang.

"Yeri-ah."

Yeri yang baru menaiki satu anak tangga menoleh pada Baekhyun.

"Ada apa Pah?"

"Besok Papa berencana mau mengunjungi Eommamu. Apa kau ikut?"

"Maaf Appa.. besok selesai ujian aku akan pergi kerumah Seulgi. Maaf aku tidak bisa ikut." Jawab Yeri merasa tak enak. Baekhyun hanya tersenyum tipis dan menepuk bahu Yeri.

"Tak apa. Aku bisa menemuinya sendiri.."

Yeri mengangguk "Eum.. sampaikan salamku pada Eomma."

"Tentu." Baekhyun mengecup kening Yeri sayang.

"Good night sayang.."

"Good night Papa.."

To

Be

Continue💓

Voment ya.. kalau mau.. kalo ga juga gapapa.. Thanks For Reading *

Pretty Papa [CHANBAEK YAOI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang