chap. 7

873 108 1
                                    

[SPESIAL BAEKHYUN POV]
-
Maapkeun kalo ada typo...

-

Happy Reading💚

-
-
-

Hallo semua. Kalian sudah tahu siapa aku? Haha.. perkenalkan, namaku Byun Baekhyun. Umurku 29 tahun, bekerja menjadi desainer disalah satu butik besar yang aku dirikan sendiri. Aku ingin bercerita soal perjalananku bisa sampai sesukses ini. Tanpa kalian tahu aku menyimpan banyak penderitaan dimasa lalu. Oh ya, aku punya seorang anak. Dia seorang Yeoja yang sangat cantik, namanya Byun Yeri. Sekarang dia bersekolah di SM Senior High School dan memasuki tingkat menengah. Yah, tak lama lagi ia akan berada di tingkat akhir dan melanjutkan pendidikannya sampai sarjana nanti. Aku selalu mendoakan yang terbaik buatnya. Oh ya, aku mau bertanya pada kalian.. apakah kalian pernah berpikir bagaimana bisa Yeri sudah sebesar itu disaat umurku masih cukup muda? Apakah kalian ada yanh berpikir aku menikah saat umur 12 tahun? Tolong hentikan pikiran itu karena nyatanya aku belum menikah.

Yah.. aku belum menikah dan Yeri sebenarnya bukan anak kandungku. Dia adalah anak dari seorang janda yang ditinggal mati suaminya, namanya Kim Hyura. Dan jujur saja, orientasi seksualku itu Gay.. asli Gay..

Saat Junior High School dulu, aku pernah menyukai seorang kakak kelas. Dia tinggi, ramah, dan sudah pasti tampan. Namanya Park Changmin. Dengan segenap keberanian aku mencoba menyatakan perasaanku padanya namun sayang dia menolaknya. Sakit hati dan kecewa itu sudah pasti tapi tak apa, setidaknya aku sudah lega dan tak memendamnya lebih lama. Mungkin ini hanya sementara dan aku bisa dengan mudah melupakannya. Namun, aku tak menyangka kalau kejadian itu ternyata bisa tersebar seluruh sekolah. Banyak yang membullyku, menghinaku, mencaciku, aku hanya bisa diam agar menunggu mereka jenuh sendiri.

Sampai akhirnya Lucas, dia adalah pembully nomor 1 disekolah. Ia selalu saja membullyku setiap hari bahkan entah darimana ia belajar padahal saat itu kami masih kecil. Dia mencoba melecehkanku!! Dia menarikku kasar ke dalam gang sepi dan mulai menciumi tubuhku. Saat itu aku masih kecil tapi aku merasa jijik hingga menangis. Aku mencoba memberontak namun apa daya aku ini anak yang terlalu pendek jika berdiri disamping Lucas. Dan tak jauh dari kami, seorang wanita hamil dia melihatku. Ia mencari kayu kecil dan memukuli Lucas hingga anak itu lari terbirit birit.

"Kau tak apa nak?"  Suara lembut itu.. aku masih mengingatnya sampai sekarang. Wanita itu membawaku kerumahnya yang terbilang sederhana. Ia memberikanku kue strawberry cream dan susu. Sejak itu aku mulai akrab dengan wanita yang sekarang ku panggil Bibi Yura. Aku mengetahui Bibi Yura baru saja kehilangan suaminya karena kecelakaan beruntun saat itu. Kasihan sekali Bibi.. padahal ia sedang hamil besar. Bibi Yura terpaksa bekerja untuk mencari biaya persalinan. Dan aku mempunyai ide untuk mempekerjakan Bibi menjadi pengasuh dan maid dirumahku. Aku sangat senang saat orang tuaku menyetujuinya.

Dan hari itu terjadi.. hari dimana Bibir Yura akan melahirkan. Aku dan kedua orang tuaku mengantar Bibi kerumah sakit. Aku menangis dan berdoa semoga bibi baik-baik saja sampai akhirnya suara tangisan bayi itu terdengar kami menangis bahagia dan bersyukur pada Tuhan bayinya selamat, namun raut bahagia itu kembali redup saat dokter memberitahu bibi Yura kritis. Aku menangis disamping bibi Yura yang terbaring lemah. Wajah pucat itu tersenyum padaku dan mengelus pelan wajahku.

"T-terimakasih Baekhyun.. kau sudah banyak membantu bibi. Bisakah bibi meminta tolong lagi padamu?"

Aku hanya diam dan menangis. Jari lentiknya bergerak mengusap airmataku yang keluar. "Baekhyun tidak boleh nangis... jangan kalah dengan adik bayi... Baekhyun harus kuat agar bisa menjaga adik bayi..."

Setelah itu mata bibi tertutup rapat, sangat tenang seperti sedang tidur.. yah.. tidur untuk selamanya di muka bumi ini. Aku menatap bayi perempuan yang berada didalam inkubator itu..

"Byun Yeri." Akulah yang menyandangkan margaku untuk bayi cantik itu dan kami merawatnya. Namun musibah kembali menimpa padaku saat Yeri masih berumur 7 bulan. Kedua orang tuaku meninggal karena kecelakaan. Aku tak punya siapa-siapa disini selain Yeri. Perusahan Ayah sudah diwasiatkan untuk pembangunan panti dan tempat tempat sosial lainnya jadi aku tak punya hak selain rumah ini. Jadi ku putuskan untuk menjual rumah saat masuk Senior High School dan membeli apartemen sedang. Setiap pagi aku akan menitipkan Yeri ditempat penitipan anak jika pergi sekolah dan kerja.

Mulai masuk kuliah, aku mencoba untuk membiayai Yeri agar sekolah. Beruntung aku berotak cerdas jadi aku tak perlu pusing membayar semester karena semua ditanggung oleh pemerintah. Yeri juga anak yang cerdas, ia sering mengikuti lomba-lomba seperti menyanyi, melukis, dan menjuarai tingkat pertama. Uang dari hasil lombanya itu pun ia gunakan dengan hemat dan setengahnya ia tabung. Waktu terus berjalan, hingga akhirnya aku sukses menjadi Sarjana dari fakultas Seni, dan memulai karir kecil membuat desain-desain baju. Dan BOOM! Aku tak menyangka banyak yang menyukai desain buatanku dan aku memberanikan diri untuk membuka butik.

Seperti yang orang bilang, usaha tak akan menghianati hasil. Kini aku sudah sukses, bisa membeli rumah dan 2 mobil. Punya cabang butik dibeberapa kota. Aku sangat bersyukur dan berterimakasih pada Tuhan yang sudah melimpahkan rezeki yang cukup buat kami. Dan Yeri... aku sudah menganggap dan menyayanginya seperti anak kandung. Mengingat bagaimana perjuanganku dulu merawatnya, bekerja paruh waktu untuk membelikannya susu dan bubur. Kini sudah terbalaskan semua hasil keringatku....







To

Be

Continue❤

Voment? Serah dah... ga maksa🙃

Thanks for reading💚

Pretty Papa [CHANBAEK YAOI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang