1. Dia cowok

969 173 69
                                    


Lino menyimpan helm nya di loker belakang kelas, cowok itu mendelik sinis begitu Cindy tak menyahuti saat dipanggil. Niatnya mau sekalian menyimpan helm Cindy di loker.

Taunya helm mocca punya Cindy ada dilantai tanpa ada pemiliknya, Cindy tau tau sudah ada di depan kelas ikut heboh bareng cowok cowok yang lagi mabar.

Kurang ajar.

Titisan setan memang.

Lino berkacak pinggang, merperhatikan Cindy sehabis menyimpan helm gadis yang kemarin bilang tipe ideal pertamanya itu cowok.


"Tipe ideal gue yang pertama, dia cowok."

"Saik lo, ya iyalah cowok bangsat. Terus gue bukan tipe ideal lo maksudnya gue ciwi gitu anjeng." Sahut Lino kesal, Cindy mendelik.

"Heh ya, cewek lain ada yang maunya sama cewek lagi, gue cuma mau menegaskan aja kalo gue masih normal."

"Duh tangan gue gatel banget pengen lempar lo ke tempat tinggalnya nemo," cetus Lino.

"Lanjut yang kedua apaan, jangan mentang mentang lo mirip hewan tipe idealnya jadi tidak manusiawi."

Cindy mendongak, nyinyirin Lino. "Nanti lagi, lo balik ini udah night."






Tipe ideal Cindy cowok, gimana Lino tak emosi saat Cindy menjawab begitu. Kurang spesifik— bukan, terlalu spesifik.

Lagian Cindy itu spesies yang tak melihat gender, temenan sama siapa pun. Apalagi teman cowoknya bejibun, Lino cuma salah satu dari mereka bukan salah satunya.

Hhhh

Lino mendelik, memperhatikan Cindy yang dikerubungi cowok cowok, mana dempet dempetan kayak di bus.

"Dy, mana tugas sejarah lo." Tagih Kinan sang ketua kelas yang sial dan alhamdulilah nya disiplin, Cindy tak langsung menjawab, diam sebentar.

Taunya lama.

"Woy nyemet!" pekik Kinan sebal.

Cindy melirik tak acuh, menunjuk Lino dengan dagunya. "Minta ke Lino."

Lino di bangkunya mengumpat, spontan membuka tas di bangku sebelahnya, mengambil buku tugas sejarah milik Cindy lalu memberikannya pada Kinan.

Teman cowoknya Cindy banyak, iya, banyak banget. Tapi kalau ada apa apa pasti minta ke Lino. Udah persis paduka ratu minta duit tapi ke rakyatnya yang miskin.

Mana tugas yang tadi dikumpulkan ke Kinan saja Cindy menyalin dari Lino. Ck, bener bener emang itu cewek, dibaikin malah ngelunjak, giliran Lino didiemin ngamuk. Ujung ujungnya baikan jalur martabak.

Bel berbunyi, yang lain beranjak termasuk Cindy yang sempat mengomel karena masih betah bermain game dihapenya. Cindy duduk disebelah Lino begitu Pak Hisyam datang.

Guru yang terkenal punya hobi memberi tugas tanpa menjelaskan materi pembelajaran dahulu itu keluar dari kelas begitu menulis "kerjakan halaman 38 dibuku masing masing, kumpulkan jam 08.30" di papan.

Cindy menarik keluar buku antropologi nya dari tas, membuka halaman 38 persis suruhan Pak Hisyam.

"Lin lo nyari jawaban gue bacain pertanyaan heeh."

"Anjrit!"

ideal type' -leeknow [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang