Angga berdiri didepan rumah Citra dengan pakaian yang rapih. Sementara Citra tengah didandani didalam kamarnya. Citra memakai gaun bernuansa putih. yah, hari ini, hari pernikahannya, terpancar kebahagiaan dari pipinya itu. Sudah dua malam dia tidak bisa tidur karena degdegan.
******
Beberapa menit kemudian, dia selesai. Nayla menuntunnya keluar, sementara Angga setia menunggu disamping mobilnya. Akadnya dimesjid, lalu resepsinya di gedung pernikahan yang sudah disewa oleh ayahnya Angga. Angga tercengang melihat penampilan Citra hari ini.
"Cantik", Citra tersenyum
"Terima kasih", Anggapun membukakan pintu mobilnya.
"Silahkan masuk tuan putri", mendengar itu Citra sedikit geli dan tertawa kecil.
Beberapa menit kemudian, mereka akhirnya sampai didepan mesjid. Citra tak juga mau turun, keringat dingin bercucuran diwajahnya,
"Citra, tenangin diri kamu, nanti make up nya luntur". Ucap Nayla sambil terus menghapus keringat Citra dan memperbaiki make up nya.
******
Setelah satu menit, akhirnya Citra tenang. Angga dan Nayla menuntunnya. Dia tidak menyangka hari seperti ini akan tiba. Impian terbesarnya kini terwujud, yaitu diterima ibunya dan hidup bahagia bersama, sedang orang yang pertama kali kena jurusnya, malah menjadi calon imamnya. Yah, Citra memilih Alfin, dan pak Darma menerima hal itu, beliau tidak pernah mencampur adukkan masalah pribadi dan pekerjaan. Selain itu beliau sudah menganggap Citra sebagai anaknya sendiri. Alfin mantap melakukan satu kali ijab kabul dengan lancar. Merekapun resmi menjadi suami-istri, kebahagiaan terpancar dari wajah keduanya. Alfin ingin langsung memeluk Citra, tapi ini masih dihadapan banyak orang. Citra adalah gadis pertama yang membuatnya sadar, juga yang pertama kali berani menghajarnya sampai babak belur. Alfin dan Citra sama-sama membayangkan kejadian masa lalu dan tertawa kecil.
******
Semua orang yang berada disisinya selama ini, hadir dipernikahannya, termasuk Meli. Dia sudah mengundang nenek dan adiknya, tapi mereka tidak datang. Hanya Mila yang datang. Meski begitu, semuanya berakhir dengan bahagia. Selama kita yakin dan terus berusaha menjadi orang yang baik, maka kebaikan juga akan datang kepada kita suatu hari. Jadi, jangan pernah menyerah pada keadaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Nyaman Dan Cinta (Cinta segi tiga)
Novela JuvenilLelaki itu tertawa sambil menyeka darah yang mengalir dari hidungnya. Citra sedikit tidak tega, dan meringis. "Eh, kan gua yang berdarah, kenapa lo meringis?, terpesona yah sama kegantengan gua?," Lelaki itu terkekeh . Citra kembali kesal, melihat t...