11.

460 40 3
                                    

Sudah hampir 3 hari gua di camping, dan sekarang waktunya pulang.

“Udah selesai semua kan? Gada yang ketinggalan?” Tanya pak Jaehyun kepada yang lain.

“Sudah pak.” Semua serentak menjawab pertanyaan pak Jaehyun.

“Yaudah ayok semua silahkan naik di bis masing masing.” Suruh pak Jaehyun.

Akhirnya semua pun naik ke bis masing masing termasuk gua.

Tempat duduk gua masih sama, masih duduk sama guanlin kok, di situ muka guanlin kelelahan banget, gua jadi kasihan.

“Capek banget ya?” Tangan gua mengelus pipi guanlin.

“Hm” Gumamnya sambil menyenderkan kepalanya ke bahu gua.

“Tidur aja.” Ujar gua sambil mengusap rambut hitamnya.

Selama di perjalanan pulang, semua nya tertidur mungkin mereka kecapean.

“Som, bangun. Kita udah sampai di sekolah.” Guanlin berusaha membangunkan somi yang masih terlelap di bangku bus, sedangkan yang lainnya sudah keluar sekitar 10 menit yang lalu termasuk teman temannya somi.

“Lima menit lagi guan.” Ucap Somi sambil memeluk guanlin dari samping.

“Nanti kalau udah di mobil, kamu lanjutin lagi tidurnya. Mau aku gendong keluarnya?”

Masih belum ada jawaban dari somi, ia masih terlelap.

Guanlin segera menggendong Somi dengan ala bridal style yang membuat Somi terkejut karena tubuhnya yang melayang secara tiba tiba.

“Guan turunin aku!” Pekik somi sambil memukul punggung guanlin.

“Salah sendiri ga mau bangun.” Balas guanlin.

“Nanti ada yang liat Guan, cepet turunin ih.” somi pun semakin brutal memukul punggung guanlin yang membuat guanlin terpaksa menurunkan tubuh somi.

“Ya kan ngantuk guan.” Ujar Somi.

“Kamu turun duluan aja, tungguin aku di mobil, nanti aku nyusul, aku mau ngurus yang lain dulu.”

Beberapa menit kemudian guanlin sudah selesai dengan semua urusannya. Semua siswa siswi pun sudah pulang, Akhirnya ia memutuskan untuk segera memeriksakan somi yang sedari tadi sendirian di mobil.

Saat sudah berada di depan mobil, guanlin membuka pintunya dengan sangat pelan, karena melihat Somi yang masih terlelap di kursi jok samping nya.

Revan segera menyalakan mobilnya dan melajukan mobilnya membelah jalanan yang terlihat sangat ramai.

Sekitar setengah jam di perjalanan, akhirnya mobil yang di kendarai oleh revan pin sampai di halaman rumah somi.

“Som, bangun sayang.” Panggil guanlin.

Karena tak ada respon dari somi, guanlin pun segera keluar dari mobilnya dan menggendong Somi dengan hati hati dan membawanya kedalam rumah.

Keadaan rumah somi terlihat sepi.

Guanlin membuka pintunya perlahan, dan langsung menuju kamar somi yang berada di lantai dua.

“Good night dear.” Ujar guanlin sambil mengecup kening Somi.

***

-To be continued-


Posesif Boyfriend [Guansom]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang