28.

20.7K 3.1K 159
                                    

Donghyuck membolak-balikkan tubuhnya berkali-kali, tidak bisa memejamkan matanya sedikitpun meski jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Pria itu bahkan sudah mematikan lampu kamarnya tapi justru merasa bersalah karena marah-marah tidak jelas kepada kekasihnya. Tapi bagaimana tidak kesal kalau Mark lagi-lagi menyebut nama Jaemin, setelah sebelumnya dia pernah menyebutnya kala tidak ingin dijodohkan dengannya? Belum lagi pria itu juga sempat menyebut nama mantannya, ketika mereka belum berstatus sebagai pasangan. Tambah lagi, Mark tidak menjawab dirinya ketika ditanyai apakah pria itu mencintainya atau tidak, membuat Donghyuck berpikir kalau Mark setuju dengannya karena permintaan ibunya. Donghyuck menggigit bantalnya demi menahan dirinya dari pelampiasan jeritannya, takut mengganggu keluarganya yang pasti sudah tertidur lelap. Pria itu lalu mengambil ponselnya hanya untuk menemukan puluhan chat tidak terbaca dari Mark. Jarinya lalu bergerak menuju ke atas, memutuskan membuka chat dari kembaran kekasihnya terlebih dahulu.

Jenooo

P

P

P

Mau nikah?

Donghyuck

Gak ada akhlak, block nih ya Jen.

Jenooo

Serius nih.

Mau nikah gak?

Donghyuck

Enggak lah.

Gila apa?

Jenooo

Bukan ama gue, Maemunah.

Gila apa?

Donghyuck

Haha

Ya kirain lu ngajak gue nikah

Jenooo

Emang cocok lu ama abang gue.

Donghyuck

Apa hubungannya anjir?

Jenooo

Mark kemaren gue tanyain mau nikah, bilang enggak.

Ya kali nikah ama gue? Wkwkkwkw

Donghyuck

Oh. Ya gapapa.

Gue juga gapapa kok kalau sama Jaemin.

Jenooo

🖕

GUE YANG KENAPA-NAPAAAAA.

Menutup ruang pesan dengan Jeno, Donghyuck lalu ganti membuka pesan dari Mark, tidak tega membiarkan pria itu menungguinya. Karena Donghyuck tahu, pria itu akan menunggunya membalas ketika tanda pesannya sudah centang dua.

Mark

Masih marah?

Maaf ya.

Bukan Siti Nurbaya -Sudah Diterbitkan-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang