Hari hari berlalu dengan baik oleh Jimin. Traumanya sedikit banyak mulai mereda karna setiap malam Jungkook akan tidur dengan memeluknya. Sudah dua bulan usia pernikahan mereka hingga saat ini semuanya baik baik saja tak ada masalah besar yang benar benar terjadi bahkan Jungkook sangat mengerti Jimin yang terkadang harus pulang larut malam karna prakteknya. Jungkook sangat sadar tak mungkin ia meminta Jimin berhenti dari pekerjaanya bagaimananpun Jimin berusaha sangat keras untuk mendapatkan gelar dokternya dan dapat bekerja di rumah sakit besar Seoul.
Seharusnya Jungkook bangga akan hal itu.
Jimin sebisa mungkin tak melalaikan tugasnya sebagai seorang istri untuk urusan bimbel ia benar benar sudah menyerahkannya pada Lisa hanya sekitar satu kali seminggu ia ke sana.
Dari banyaknya bahagia Jungkook dan Jimin Ana lah yang paling bahagia di sini impiannya memiliki seorang ibu yang sangat menyayanginya dengan sepenuh hati. Usianya yang akan memasuki empat tahun membuatnya semakin pintar dan dewasa ia sangat mengerti saat Jimin lelah dengan pekerjaannya maka Ana tak akan bermanja maja atau merepotkan Jimin.
Hari ini adalah hari libur, keluarga kecil itu memilih menghabiskan waktu mereka di rumah.
Mulai dari olahraga pagi dan kemudian di lanjutkan sarapan pagi. Dan saat ini mereka tengah berenang dan berendam di dalam air hangat semuanya sudah Jimin rencanakan untuk hari libur kali ini.
"Mommy kenapa suka sekali makan buah anggur akhir akhir ini" Jungkook membenarkan dalam hati istrinya itu sekitar satu bulan ini suka sekali meminta buah anggur bahkan tak sekali dua kali jungkook mendapati Jimin yang tengah malam membuat jus anggur.
"Eoh mommy juga tak tau tapi rasanya enak sekali" Jimin juga menyadarinya nafsu makannya akhir akhir ini berkurang namun ia sangat mudah merasa lapar dan yang ia inginkan adalah makan buah anggur bahkan sebelumnya ia tak terlalu menyukai buah kecil itu karna sedikit terasa asam. Namun sekarang jangan di tanya sehari saja tanpa buah itu ia akan merasa sakit perut.
Jungkook terus memperhatikan bagaimana Jimin yang tengah sibuk dengan buah anggurnya dan Ana yang sibuk dengan ponselnya ntah apa yang gadis kecil itu liat tapi dari yang Jungkook dengar gadis itu tengah mendengarkan percakapan bahasa mandarin.
"Kamu sedikit pucat sayang apa tubuhmu baik baik saja? Sebaiknya kita cepat keluar sepertinya sudah sangat lama kita berendam" sedikit aneh dengan warna kulit Jimin yang lebih putih dari biasanya. Ana langsung menghentikan videonya dan membantu Jimin untuk keluar dari kolam.
'Astaga kenapa aku pusing sekali Jungkook-ah"
"YAK JIMIN"
:::::::::::::::::::::::::::
"Jadi dokter apa yang sebenarnya terjadi pada istri saya"
Jungkook tetap di sebelah Jimin bahkan saat pemeriksaan sekaligus ia tak meninggalkan istri manisnya itu sendiri. Tadi tiba tiba Jimin pingsan saat ia akan keluar dari dalam kolam. Dan langsung Jungkook membawanya ke rumah sakit. Hingga saat ini Jimin masih belum sadarkan diri.
"Sebaiknya kita duduk dulu tuan Jeon"
"Jadi dok" tak sabar Jungkook bahkan pantatnya belum sepenuhnya mendarat di kursi.
"Saya juga tak yakin namun sebaiknya anda rujuk dokter Jeon ke dokter kandungan. Saya sudah menghubungi dokter kandungan Park Jihoon jadi anda bisa langsung ke sana"
Jungkook masih sangat bingungg dengan permintaan dokter di depannya ini. Namun suara Jimin yang memanggilnya lebih dulu menyadarkan Jungkook.
Jadi disinilah mereka di ruangan dokter kandungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Jeon || KM ✓
Fiksi PenggemarJeon Lee Ana gadis 3 tahun yang sombong dan keras kepala. Menjadi manja saat bersama Park Jimin. Dan malah memaksa Jimin menjadi mommynya. Dan bagaimana Jungkook menghadapi anaknya yang tak dapat dia bantah. Akankah Jimin dan Jungkook akan bersama...