Chapter 1 : Reincarnation

7.8K 432 30
                                    

Chapter 1

REINCARNATION

"Pada tahun 1.520 sebuah komet jatuh menghantam hutan Intemerata, dan menyebabkan guncangan hebat hingga pada jarak 275 km." Wonwoo meletakkan spidol hitam yang ia gunakan pada ujung papan tulis, berbalik dengan senyum menawan mengembang di bibir. Ia melangkah dengan anggun menuju podium kecil di tepian panggung. Meski wajahnya tertutupi kacamata tanpa bingkai, tidak bisa dipungkiri wajah itu begitu manis dan menggemaskan. "Mungkin bapak, ibu dan para mahasiswa sudah sering mendengarnya. Namun, baru-baru ini ditemukan bukti bahwa pernah ada peradaban yang terjadi 500 tahun yang lalu, berupa kerangka manusia dan-"

"Ya! Kwon Soonyoung! Kemari kau!" Sebuah teriakan menghentikan penjelasan Wonwoo, dan menarik perhatian semua orang yang ada di sana. Mereka semua kompak menoleh, menemukan dua pemuda yang sedang berkejar-kejaran di lorong.

"Aish! Aku kan hanya menuruti perintahmu! Mana kutahu kertas itu malah hancur berkeping-keping!"

"Kau pikir berapa lama aku menerjemahkannya, sialan! Dan seenak jidat saja kau hancurkan hasilnya!!"

Wonwoo terpaku pada pemuda bertubuh tinggi berkulit tan, yang bertugas sebagai pihak pengejar. Jantungnya mendadak berdetak kencang dan darahnya berdesir. Manik hazelnya terus mengikuti pergerakkan laki-laki itu yang sibuk mengejar temannya dengan buku tebal di tangan. Ia sampai lupa kalau ia belum selesai menyampaikan materi.

"KIM MINGYU!!! KWON SOONYOUNG!!! BERHENTI!!!" Dekan yang kebetulan menjadi audiens Wonwoo, langsung bergegas keluar dan meneriaki dua mahasiswa yang dengan lancang merusak suasana. Ia memijat pangkal hidungnya yang mendadak berdenyut sakit.

Kedua mahasiswa itu langsung menghentikan laju kakinya. Mingyu-pemuda yang mengejar-bahkan menabrak punggung Soonyoung. Terkejut karena dekan meneriaki mereka dengan kencang. Menelan salivanya susah-payah, mereka termangu di tempat. Tidak berani membalikkan badannya.

"Kemari kalian berdua!"

Buru-buru Soonyoung dan Mingyu berbalik dan menghadap sang dekan. Dalam hati sama-sama merutuki kebodohan mereka, yang tidak mengingat kalau hari ini kampus mereka sedang mengadakan seminar. Nah, siapa yang kemarin malah menjadikan selebarannya alas minuman?

Sementara di dalam ruangan, Wonwoo memutuskan meneruskan materinya. Usai meminta maaf atas gangguan yang ada. Semuanya berlanjut dengan normal hingga selesai. Bahkan banyak yang memujinya-yang jelas-jelas di dominasi oleh para ibu-ibu yang datang.

"Maaf atas gangguan tadi, Profesor. Anak-anak tadi sepertinya lupa, kalau gedung ini sedang dipakai," ujar Dekan, saat Wonwoo keluar dari ruangan.

Wonwoo tersenyum lembut. Ia menggeleng pelan. "Tidak apa-apa, sudah biasa. Anak-anak memang sangat aktif, bukan masalah."

"Omong-omong, sepertinya saya tidak pernah melihat mereka. Apa mereka dari kampus lain?" tanya Wonwoo tertarik. Ia memang baru mengajar di sana selama dua tahun. Juga tidak semua angkatan ia yang mengajar. Hanya semester 5 ke atas. Katanya biar para mahasiswa semangat-entah apa maksudnya.

"Mereka dari kampus ini. Kim Mingyu-yang tinggi hitam itu-anak semester 3, dan Kwon Soonyoung dari semester 5. Mungkin Profesor yang kurang memperhatikan," jawab Dekan.

Dosen muda itu lagi-lagi tersenyum lembut. Ia izin pamit setelahnya. Melangkah menuju kantornya untuk beristirahat. Otaknya mendadak berkelana kemana-mana. Ia hanya melihat dua anak itu sekilas.

Until We're TOGETHER Again || MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang