Menepi

6.8K 341 223
                                    

Malam ini langit Seoul cukup bersahabat. Bintang bertaburan membentuk formasinya masing-masing yang terlihat menakjubkan.

Namun, hal itu tak serta-merta membuat mood seorang Yoon Jaehyuk membaik.

Secangkir teh hijau dan setoples kue keju buatan ibunya tadi sore menemani kegiatan duduk dan melamunnya di balkon malam ini.

"Kak Jae!"

Ia tolehkan pandangannya dari langit beralih ke pemilik suara yang menyerukan namanya tadi. Sumbernya ada di balkon seberang.

"Kebiasaan deh nangkring gak jelas gitu"

Jaehyuk mendengus mendengar ejekan itu.

"Mending kamu kesini, mau kue keju gak?"

Seketika mata Mashiho-pemuda yang memanggilnya dari seberang tadi-berbinar lucu ketika mendapat tawaran tersebut.

Dengan kecepatan kilat, pemuda mini asal Jepang itu melesat keluar dari kamarnya untuk menuju kediaman Yoon yang berada tepat di samping rumahnya.

Sempat berpapasan dengan Tuan dan Nyonya Yoon yang tengah menonton TV di ruang tengah, memberi sapaan sekilas dan melanjutkan perjalanannya ke kamar Jaehyuk. Keluarga mereka memang sudah sedekat itu, jadi sudah biasa keluar masuk tanpa permisi.

Sesampainya di kamar Jaehyuk, Mashiho lantas menuju balkon dan mengambil duduk di satu satunya kursi kosong disana.

"Kak Jae, Bunda kok gak ngajak aku bikin kue?"

"Kamu tadi sore kan tidur Mashi, lupa?"

Yang ditanya lalu menunjukkan cengirannya. Setelahnya keheningan melanda keduanya. Mashiho yang sibuk melahap kuenya dan Jaehyuk yang lagi-lagi melamun.

"Kak, kamu masih mikirin dia ya?"

Jaehyuk menatap Mashiho tepat di matanya. Yang ditatap mendadak kaku seketika.

Jantung sialan, diem dong!

Jaehyuk menghela nafasnya, lalu beralih memandangi hamparan langit.

"Udah 1 tahun Shi, dia ilang kayak ditelan bumi"

Mashiho selesaikan kunyahannya terlebih dahulu sebelum berucap.

"Berhenti kalo kamu udah capek Kak. Jangan nyiksa hati kamu, kamu juga berhak bahagia. Dan bahagia itu bisa dateng dari mana aja"

Ditatapnya kembali Mashiho yang kini juga tengah menatapnya tanpa gentar. Tak ada satupun dari mereka yang berniat mengalihkan pandangan.

Selama 1 tahun dimana dirinya terus dilanda keresahan karena kekasihnya hilang tak berkabar, Mashiho dengan sabar selalu menemani dan menyemangatinya. Walau secara harfiah Mashiho memang sudah melakukan hal tersebut sejak keduanya mulai menjalin pertemanan saat SMP.

Jadi, Jaehyuk pikir, mungkin memang sudah saatnya dia melepaskan apa yang sudah pergi dari genggamannya.

"Mashi, please stay with me"

Dan malam itu akhirnya Mashiho bisa mengukir senyum lega karena sahabat kesayangannya mulai mengambil langkahnya lagi yang sempat tertunda.

Dear MashihoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang