Dormitory Life

1.6K 150 118
                                    

Dibukanya pintu kamar yang menguarkan keheningan itu. Sangat pelan, pokoknya decitnya pun gak terdengar.

Mengendap dengan begitu hati-hati supaya pemilik kamar gak terbangun. Eh, sebenarnya mau berisik sekalipun, si empunya kamar ini gak akan mudah terbangun sih. Tapi memang dasarnya Jihoon aja yang mendramatisir.

Iya, jadi Jihoon ini ceritanya lagi menyelinap ke kamar istri—maaf, ralat. Maksudnya ke kamar Mashiho, group mate kesayangannya di Treasure.

Mau bangunkan di hamster mungil itu, mereka harus bikinkan sarapan buat adik-adik satu dorm-nya.

Jihoon duduk di tepi kasur Mashiho, perlahan menipiskan jarak keduanya, sampai akhirnya dipeluknya si manis itu.

"Mashi..." ujarnya, berbisik di telinga Mashiho dengan sangat lembut.

Mashiho mana bangun kalau cuma dibisiki macam gitu.

Jihoon mengusak pipi Mashiho dengan hidungnya. Nah, pemuda Takata itu mulai terganggu. Buktinya satu erangan lolos dari bibir Mashiho. Alisnya bertaut.

"Hey, bangun dong baby. Kita masak buat anak-anak yuk"

Mashiho mulai menggeliat. Tapi masih belum ada niat untuk membuka matanya. Jihoon menggelengkan kepalanya kala melihat tingkah menggemaskan cowok mungil itu.

Gak lama, dia mendengar pintu depan dorm mereka terbuka dan ada suara langkah kaki yang masuk. Ah, itu pasti Doyoung yang udah pulang dari sekolahnya.

"Nanti biar Doyoung yang bangunin kamu deh ya. Aku siapin bahan buat masak dulu" ucap Jihoon. Walau dirinya tahu betul kalau Mashiho gak benar-benar mendengarkan kalimatnya.

Habis itu Jihoon putuskan untuk keluar dari kamar Mashiho. Disambutnya si tertua di maknae line itu, dia usak surai merah Doyoung.

"Gimana ujiannya? Lancar?" tanya Jihoon sambil berlalu ke dapur.

"Lancar dong, gue kan pinter Hyung"

Jihoon memutar kedua bola matanya malas. Kebiasaan banget sih si Kim itu, overconfident.

"Oh ya, bangunin Mashi ya Doy"

Doyoung yang mendengar hal tersebut tentu senang dong. Dia suka banget lihat bare face Mashiho, fluffy, minta dilahap.

Tanpa berucap apapun, ia segera melangkah ke kamar Hyung-nya yang terkenal paling rapi, terorganisir dan bersih itu. Beda jauh sama kamar punyanya teman masa kecilnya–Junkyu–yang gak ada estetiknya sama sekali. Asal ada kasurnya, ya dia anggap itu kamar.

Sampai disana ia langsung mengganggu Mashiho. Memeluk sembari mengguncang-guncang tubuh mungil yang lebih tua.

"Ngghh, Jihoon-hyung aku masih ngantuk!" katanya, matanya masih terpejam, wajar dia gak tahu kalau yang sedang mengganggunya itu Doyoung.

Gemas melihat raut kesal Mashiho, Doyoung mengecup bibir kemerahan yang terlihat masih menggerutu itu. Jelas aja Mashiho langsung membuka mata.

"Lho? Aku kira Jihoon-hyung"

Mashiho beranjak dari posisi tidurnya untuk duduk. Matanya yang masih setengah menutup, ia kerjapkan beberapa kali.

Dear MashihoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang