Gettin' Closer

2.1K 150 215
                                    

⚠warn! mature content!⚠

Tok Tok Tok

"Doyoung, boleh Kakak masuk?"

"Masuk aja"

Dengar bahwa adiknya sudah beri izin, Mashiho buka pintu dengan warn 'Fools Are Not Allowed' itu. Tampak si adik tengah sibuk di depan layar laptop yang menyala redup.

Mashiho putuskan buat duduk di sebelahnya-Doyoung duduk di kasur. Intip apa yang ada di layar laptop berlogo apel digigit itu.

Mashiho berdecak malas melihat adiknya itu terlarut mengerjakan laporan praktikum kimia, "Nugas terus sih Doy, gak bosen?"

Doyoung menatap datar Mashiho. "Kalo kedatengan lo kesini cuma buat ganggu doang, mending lo keluar"

Mashiho menghela nafasnya. Adiknya itu kapan sih akan bersikap selayaknya saudara?

"Maaf deh. Kakak cuma mau panggil kamu buat makan, Mama udah selesai masak"

"Hm"

Kedua kalinya dalm kurun waktu kurang dari lima menit, Mashi kembali menghela nafasnya. Capek sih hadapi adiknya yang terlampau dingin itu. Padahal selama dua bulan ini Mashiho udah berusaha buat mengakrabkan diri.

Jadi, Doyoung dan Mashiho ini baru saja resmi menjadi saudara secara hukum dua bulan yang lalu. Ayah Doyoung dan Papa Mashiho yang sama-sama single parent putuskan untuk menikah, keduanya rekan kerja selama satu tahun belakangan dan sama-sama ditinggal pergi pasangannya karena meninggal.

Doyoung bukanlah orang yang mudah membuka diri pada orang baru, terlebih, orang itu masuk secara gak terduga ke dalam lingkup pribadinya alias sebagai keluarga. Makanya itu dia bersikap sangat dingin pada Mashiho dan Papanya. Walau begitu, ia tetap menghargai presensi mereka.

Usai lancarkan aksinya mengajak Doyoung turun untuk makan, Mashiho keluar terlebih dulu dari kamar Doyoung dan segera bergabung dengan Ayah dan Papanya terlihat sudah menata hidangan di meja makan.

"Mana adik kamu Mashi?" tanya Asahi sembari tuangkan air putih ke gelas Jaehyuk.

"Doyoung lagi nugas tadi. Tapi kayaknya bentar lagi juga turun sih Pa"

Jaehyuk geleng-gelengkan kepalanya, "Anak itu rajinnya kebangetan, heran Ayah, padahal waktu jaman SMA Ayah pemalesan"

Asahi mencubit lengan Jaehyuk kecil tapi menyengat.

"Aww! Sayang, kok aku dicubit sih?" katanya sambil tunjukkan puppy eyes.

"Kamu harusnya bersyukur lah anakmu itu rajin gak kayak Ayahnya, hih!"

Mashiho tertawa kecil melihat tingkah kedua orang tuanya. Dia gak pernah menyesal mengizinkan Asahi untuk menikah lagi dengan Jaehyuk, Papanya itu kelihatan lebih ekspresif sejak bersama Jaehyuk.

"Oh iya Mashi. Ayah sama Papa bakal ke Surabaya buat empat hari ke depan. Ada kerjaan disana, kamu gak apa-apa ya berdua sama Doyoung di rumah? Lagian kalian libur juga kan minggu ini?"

Mashiho terdiam seketika. Bukan kok, bukannya dia takut di rumah tanpa orang tua selama beberapa hari. Dulu juga gak jarang dia ditinggal di rumah sendiri. Masalah sekarang ini dia di rumah berdua sama Doyoung, dan mereka itu awkward parah.

"Ahh, iya gak apa-apa Yah. Ayah sama Papa tenang aja kerja disana. Mashi sama Doyoung bakal baik-baik kok disini"

Asahi tersenyum lembut dengan penuturan anak manisnya itu. Walau ia tahu bahwa Mashiho dan Doyoung masih belum bisa akrab selayaknya saudara, tapi seenggaknya dia percaya kalau Mashiho would be the one who struggle to make their relationship gets better.

Dear MashihoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang