10. "hati hati di jalan"

7 0 0
                                    


hidup adalah pilihan, dan apapun pilihan kita pasti beriringan dengan adanya sebuah pengorbanan

@ wiiqueen_


Langsung saja aku bergegas untuk pergi dan mengambil tas ku yang ada di meja rias, tapi saat aku mengambil tas dan melihat diriku di cermin aku rasa ada yang kurang dari penampilan ku,

" kaya ada yang kurang apa yaa " gumamku, aku terus memutar mutar tubuhku di depan cermin mencari apa yang kurang dari penampilanku ini, saat ku melirik ke arah meja rias, disitu ada jepitan pemberian daniel waktu acara kartini day di sekolah, tanpa pikir panjang dan karna ka angga juga udah nunggu di depan komplek aku langsung memakainya seperti daniel memasangkannya waktu itu dirambutku.

Setelah aku merasa siap, aku keluar kamar dan mengunci pintunya lalu berpamitan pada mbok eli.

" mbok tungguin rumah yaa, tapi kalo simbok mau pulang gpp taro aja koncinya di pot bunga depan pintu "

" iya non simbok pulang aja ya non anak mbok masih sakit"

" oke, aku pergi dulu ya mbok"

" iya non hati hati"

Setelah itu aku langsung keluar dan memakai spatu sniker berwarna putih, aku keluar pintu rumah ku dan menuju gerbang tapi pandanganku terpaksa memintaku berhenti, aku melihat rumah daniel yang ada tepat di samping rumahku aku menatapnya, entah kenapa aku merasa rindu untuk berkunjung ke rumah itu, tapi ya sudahlah aku langsung melanjutkan langkahku untuk menghampiri ka angga yang sejak tadi ada di depan rumahku.

Aku melihat ada ka angga yang sedang duduk di atas motor nya

" ka " lalu dia menolah kebelakang

" eh iya, yuk berangkat keburu malem, nih di pake ya helm nya. "

Dia menyodorkan helm kepadaku aku langsung memakainya tapi kenapa terasa tidak nyaman dikepalaku, aku memasangnya dan melepaskannya lagi ku lakukan berulang kali karna aku merasa tidak nyaman.

" yuk sa buruan keburu malem "
akhirnya aku langsung memakai helmnya walau terasa tidak nyaman dikepalaku dan ada satu kendala lagi, aku tidak bisa mengkaitkan kunci helmya, andai disini ada daniel pasti dia pasangin helmnya.

" saa udah belum, naik klo udah" akupun berhenti berusaha untuk mengaitkan kunci helmnya dan langsung ingin naik ke motor, tapi saat ku ingin menaikinya tiba tiba ada suara yang meminta ku berhenti.

" TUNGGU ". aku dan ka angga seketika menoleh ke arah suara tadi secara bersamaan dan melihat ada daniel di sana, dia pun menghampiri kami berdua dengan berlari kecil .

" udah mau berangkat yaa" daniel menatapku dengan senyuman manis di wajahnya tapi aku hanya diam tanpa menjawabnya.

" loh angga sasa pake helmnya belum bener nih kalo ada apa apa dijalan gimana kan bahaya, lo gak perhatian banget sii, sini gue pakein sa " daniel langsung melepas helm ku dan memasangkanya kembali lalu mengkaitkan kuncinya.

" kan klo gini aman, udah berangkat gih" saat ku ingin naik ke motor, daniel memegang pergelangan tanganku dan membuatku kembali menatapnya .

"sa inget jangan malem malem hati hati di jalan " aku hanya tersenyum dan menganggukan kepala, lalu aku naik ke motor ka angga dan pergi meninggalkan daniel di sana, sepanjang jalan aku memikirkan kejadian tadi .

"kenapa daniel melakukan itu yaa, kenapa dia sampe nyamperin gue Cuma buat pasangin helm, emang si gue gak bisa masangnya bersyukur banget ada dia, tapi... " gumamku dalam hati yang masih bertanya tanya apa maksud kejadian tadi.

Aku melihat sekeliling jalan, aku merasa tempat ini sudah tak asing lagi banyak sekali kebahagiaan sederhana yang tercipta disini.

" ka kita kesini "

" iya, kenapa gak suka yaa, yaudah kita cari tempat lain aja yaa kamu mau kemana atau.."

" enggak ka gak usah aku suka ko kesini, aku sering ke tempat seperti ini sama.." aku langsung berhenti bicara mana mungkin aku membicarakan daniel di depan ka angga nanti dia tersingung.

" sama siapa ?"

" emmm sama temen aku "

" ohhh, beneran nih gpp ke sini "

" iya ka gak papa"

" ya udah gue parkir motor dulu ya"

Setelah itu kami mengitari pasar malam, kami berkeliling meniki beberapa wahana seperti wahana biang lala.

kami tertawa, saling bercerita, dan mengobrol panjang lebar, kami sangat bersenang senang disini, karena kami merasa sangat lelah akhirnya kami memutuskan untuk beristirahat dan duduk di salah satu bangku yang sengaja di sediakan di sana.

" kamu haus kan? Bentar aku cari minum dulu yaa "

" iya kak "
setelah ka angga kembali dengan minuman di tangganya aku berdiri dan melihat tukang bunga kapas.

" ka aku mau beli itu dulu ya " sambil menujuk ke arah tukang gulali atau bunga kapas.

" yaudah yuk beli " setelah aku beli aku mulai memakanya di samping pedagang gulali.

" saa gue mau dong "

" kaka mau nih" aku menyodorkan permen bunga kapas itu, tapi dia malah ingin langsung memakannya jadi aku langsung menariknya lagi.

" ka bukan gitu cara makannya tapi gini, di ambil dulu baru dimakan bukan langsung dimakan hap gitu "

" gimana caranya buat gue ambil itu, nih liat orang tangan gue penuh gini " ka angga menunjukan kedua tangannya yang penuh dengan botol minum yang tadi dibelinya.


" jadi gimana ?"

" suapin, aaa... " dia mulai membuka mulutnya, akupun menyuapi permen bunga kapas itu ke dalam mulutnya.

" emm enak juga yaa apa lagi disuapin sama putri cantik " mendengarnya aku tersenyum tipis dan sedikit menunduk.

" saa itu yang terakhir buat gue dong " akupun menyuapinya lagi tapi mulut ka angga sengaa menjauh.

" ke kesinian dong ka "

" lu yang kesini lah ngedeket " saat ku ingin melangkah maju menghampiri ka angga kaki ku tersandung batu sehingga membuatku memeluk ka angga, aku yang menyadari posisi ku langsung melepasnya.

" sini suapin aaa..." ka angga mulai membuka mulutnya lagi akupun menyuapinya dengan permen kembang gula yang terkahir tadi, entah kenapa tubuhku seakan terpaku di hadapan ka angga aku tidak bisa memundurkan tubuhku mataku terus menatapnya.

" saa "

" emm iyaa "

" lo cantik " aku hanya tersenyum, tanggan ka angga mulai mengelus kepalaku dan dia melepaskan penjepit rambutku.

" gue suka rambut lo terurai " jepitan yang sedang di pegang ka angga langsung ku ambil, tapi tiba tiba ada segerombolan anak kecil berlari lari lalu menabrak ku sehingga jepitan itu terjatuh, tapi saat ku ingin mengambilnya ka anga langsung mengajak ku kewahana lain, sehingga pandanganku ter alihkan.

" sa yu naik itu lo suka kan naik itu "

" iya ka, yuuk " akupun langsung meng iya kan lalu pergi bersama ka angga.

Karna keasikan bermain tak sadar bahwa waktu sudah semakin larut, kami langsung memutuskan untuk pulang, karena cuaca seperti mau hujan ka angga mengantarku sampai depan rumah.



*****

guys guys guys....
gimana gimana ceritaya, makin seru gak?

setelah ini aku bakal update 2 sampai 3 kali aja seminggu sorry yaa :(

AisyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang