8. Baku Hantam!

5 1 0
                                    


Keesokan harinya....

Aku bangun dan bersiap untuk berangkat sekolah, aku mandi dan memakai seragam lalu menyisir rambut, setelah semua siap aku keluar dari kamar tapii pintu masih di kunci.


" kreekk kreekk "

" duuhhh buka kenapa sii Daniel bukaa gaa, bhukk bhukk bhukkk " aku sangat geram dengan tingkahnya Daniel yang satu ini rasanya aku inggin meninjunya dengan sangat keras dia merusak kencan pertama ku kemarin malam aarrrgghhh. Aku terus saja memukul pintu kamarku yang masih di kunci tapi tiba tiba ada yang membuka kuncinya.

" krek krek " akupun langsung membuka pintunya dan tidak perduli siapa yang membukanya tadi tapi tanganku di tarik kebelakang oleh seseorang.
aku terkejut jadi aku langsung memukulnya.

" bhukkk"

" aduuhh , sa lu apa apaan si"

" hah Daniel lu gapapa sakit gak " aku memasang wajah khawatir melihatnya tersungkur karna pukulan keras dariku dan mengelus bekas pukulan yang mendarat di wajahnya.

" tadi sakit tapi sekarang enggak soalnya udah di elus sama lo " daniel tersenyum manis dan menatapku, aku pun mendorongnya.

" isss apaan si lo, udah ah gue mau berangkat sekolah"

" ya udah yuu bareng " daniel menggenggam tanganku tapi aku langsung menepisnya dan berjalan didepannya.

" gak gue mau berangkat sendiri " langkahku berhenti saat daniel berkata

" emang bisa ? lu mau naek apaan hah? Ojol? Gocar? Mana bisa lu pesennya "

" siapa bilang gue mau naek itu"

" terus lu mau naek apaan saaa"

" JALAN KAKI !"

" de sama Daniel aja berangkat sekolahnya, dia dari semalam loh disini tidur di sofa" aku terkejut mendengar suara itu yang keluar dari arah dapur, akupun langsung menghampirinya.

" mamah, tumben udah pulang"

" iya tadi subuh mamah baru sampe"

" ko cepet banget si "

" kenapa emang kan bagus mamah jadi ada di rumah kan"

" dirumah? heh kiamat kali kalo seharian mamah gak ngurusin kerjaan dan terus di rumah"

" ko kamu ngomong gitu"

" sa udah di jangan ngomong gitu sama nyokap lu"

" kenayatan kan" aku langsung pergi meningalkan mamah, aku keluar rumah dengan daniel yag masih mengikutiku di belakang

"sa, serius? Bener ni gak mau bareng guee "

" enggak bey " akupun langsung pergi meninggalkan daniel dan mulai berjalan menuju sekolah, jaraknya cukup jauh dengan rumah tapi demi menunjukan ke daniel bahwa aku bisa itu sepertinya tidak masalah.

" bener ni gak mau ikut, kesiangan loh nanti " aku hanya melirik daniel yang sedang mengendarai motornya dengan pelan dibelakangku dengan tatapan sinis dan lanjut lagi berjalan.
" udahh laahh lu jangan nekad saa udah yuu naik, belom sarapan tadi lo emang enggak lemes? " Daniel turun dari motornya dan tidak berenti membujukku agar pergi kesekolah dengannya, diakhwatir karna aku belum makan apapun pagi ini,
tapi tetap saja aku menolak dan terus berjalan lalu dia naik motornya lagi dan masih mengikutiku dari belakang.

Sudah setengah perjalanan aku sudah merasa lelah kepalaku mulai pusing kaki ku juga sudah mulai lemas badanku bergetar jalan ku sudah tak beraturan , daniel yang sejak tadi mengikutiku di belakang dengan motornya curiga bahwa aku bakal jatuh jadi dia langsung turun dan mulai mendekatiku, dan benar saja

AisyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang