13. Otak, hati, dan langkah kaki

7 0 0
                                    


Tepat jam 08:00 malam waktunya angga menjemput aisyah, aisyah sudah siap satu jam yang lalu aisyah yang sejak tadi berada di depan cermin beralih duduk di atas kasur menunggu kabar dari angga dengan perasaan tidak sabar.


Tapi entah kenapa malam ini aisyah merasa akan terjadi sesuatu, hatinya merasa tidak nyaman dan berdebar tanpa alasan,

DRTTTT DTRRR

ponsel aisyah berdering menandakan satu pesan masuk, aisyah mengambil ponselnya di meja belajar dan langsung menatap layar ponselnya disana tertulis jelas nama angga dengan emoticon love berwarna merah , ada satu pesan yang angga kirim untuk aisyah

dengan semangat aisyah langsung membuka pesannya perlahan senyumannya mengembang, tapi setelah membaca sedikit bait pesan dari angga senyumanya perlahan menghilang.

ekspresi wajah aisyah seketika berubah lesu dan tidak bersemangat, aisyah membuang ponselnya ke atas kasur jauh dari posisinya, aisyah menghela nafas berat, ia langsung beranjak dan mengganti pakaianya dengan piama tidur bergambar we bare bears

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ekspresi wajah aisyah seketika berubah lesu dan tidak bersemangat, aisyah membuang ponselnya ke atas kasur jauh dari posisinya, aisyah menghela nafas berat, ia langsung beranjak dan mengganti pakaianya dengan piama tidur bergambar we bare bears.

Lagi lagi dan lagi angga seperti ini, aisyah tak paham dengan situasi saat ini tapi aisyah selalu mencoba untuk mengerti.

setelah percakapan singkat tadi, aisyah memutuskan untuk mencari angin segar di balkon rumahnya, ia menghirup udara malam yang hening dengan hati yang sedikit tergores.

matanya perlahan terpejam dan tanpa sadar air matanya mengalir, aisyah berusaha untuk menahannya tapi mau bagaimana lagi butiran air mata sudah menerobos keluar tanpa permisi, membuat dirinya sedikit terisak .


lalu dari kejauhan ada sosok laki laki yang berdiri didepan balkon rumahnya sambil menatap aisyah dengan heran.

" sa..... " dari kejauhan daniel memanggil aisyah, dengan suara sedikit lantang.

Aisyah langsung dengan cepat menghapus air mata yang sejak tadi mengalir,
" knpa niel?" jawab aisyah dengan suara serak.

" lu cepet banget pulangnya "

" maksud lo?" tanya aisyah heran.

" tadi gue liat lo masih di caffe"

" di caffe? enggak ko , gue gak kemana mana dari tadi, gue dirumah"

" hah? Terus tadi angga sama siapa"

Aisyah menggelengkan kepalanya " dia bilang, lagi kumpul sama temen temenya "

" masa? Terus angga sama siapa gue kira tadi elo"

" dia lagi kumpul sama temennya di caffe"

" masa? orang dia berdua sama cewe, mangkanya gue kira tadi elo"

" cewe" lirih aisyah pelan sepertinya hanya dia saja yang dapat mendengar suara itu.

Seketika aisyah terdiam menunduk layu, aisyah merasa bahwa dirinya sedang terbagi menjadi beberapa bagian ada pro dan kontak, aisyah bingung harus breaksi apa mendengar kabar ini.

AisyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang