Tak Ada yang Kebetulan

5.3K 334 65
                                    

Masa lalu biarlah berlalu, tak pelu terpaku dengan masa lalu, jadikan masa lalu sebagai pelajaran berharga untuk membuka lembaran baru.

(Author Pov)

Udara dini hari begitu segar, meski rasanya berat namun sosok anak laki-laki bungsu dari enam bersaudara yang kini telah tumbuh dewas berusaha bangun memerangi kantuknya, berusaha istiqamah dalam ketaatan, bermunajat menemui Sang Pencipta, mengadukan semua yang ia rasakan, meminta petunjuk agar tak salah melangkah dan dijauhkan dari segala keburukan, didekatkan dengan kebaikan. Memang berusaha untuk istiqomah itu bukan perkara mudah, yang mudah adalah berleha-leha, di antara jaminan Allah bagi hamba yang istiqamah bangun, menunaikan shalat tahajjud di sepertiga malam adalah 'maqamam mahmuda' yaitu derajat yang tinggi di hadapan-Nya.

"Allah..., aku bersimpuh meminta yang terbaik untuk setiap langkah yang aku ambil kedepannya, begitu pula urusan jodoh, aku pasrahkan kepada-Mu karena aku yakin akan janji-Mu 'ath-thoyyibun lith thoyyibat, wath-thoyyibatu lith-thoyyibin' dan aku berusaha menjadi baik di hadapan-Mu, aku meminta ampunan-Mu, aku tak mau lagi berpacaran yang hanya menghabiskan waktu untuk hal yang sia-sia, dan berakhir kecewa, aku hanya ingin berharap pada-Mu yang tak akan pernah mengecewakan hamba-Nya."

Ia menegadahkan tangan, melangitkan doa-doa agar melesat menembus arsy-Nya, dan semoga doa-doanya satu per satu diijabah menjadi nyata. Ia sadar saat ini, menjadi 'trending' di mana-mana, menjadi sorotan media bukanlah rencananya, bukanlah settingan dari dirinya, namun suratan takdir yang kuasa. Tapi dia juga sadar bahwa semakin tinggi pohon semaki kencang pula angin yang menerpa, tapi dia tak mau lengah oleh kesementaraan, dia tahu ini juga ujian berupa 'popolaritas' semuanya di dunia hanyalah titipan, yang harus dijaga dan digunakan untuk mencari bekal ke alam keabadian.

Manusia sah-sah aja mempunyai rencana, namun rencana-Nya jauh lebih indah dari perkiraan manusia, mimpinya menjadi atlet bola namun Allah jadikan ia terjun di dunia entertaint dengan segala lika-likunya, karena setiap pekerjaan pasti ada resikonya, tapi ia tetap bersyukur sebab perjalan panjangnya dari 2011 perlahan terbayarkan sudah, dan mimpinya masih tetap mengangkasa, meski tak menjadi atlet sepak bola, namun ia tetap bisa menyalurkan hobinya dengan sahabat-sahabatnya. Ada banyak komentar, ada yang suka ada pula yang nggak suka, biarlah nitizen berkomentar, focus melangnkah ke depan dengan terus berkarya, viral karena prestasi bukan mencari sensasi.

Menjadi public figure sudah pasti tidak sedikit nitizen yang menyorot setiap langkah yang dilakukan, kemanapun perginya seperti ada mata-mata atau bidikan kamera, namun sejatinya manusia sudah pasti diawasi Sang Pencipta kemanapun, dimanapun dan kapanpun, setiap pekerjaan ada resiko masing-masing, dan salah satu resiko saat Allah uji dengan 'ketenaran' adalah dikejar-kejar media, dan harus berhati-hati agar tak salah ucap, sehingga menimbulkan banyak spekulasi yang berbeda-beda. Ada hikmah luar biasa di setiap kejadian, dan ini salah satu keberkahan yang Allah berikan sekaligus ujian agar jangan sampai lengah dengan kesementaraan.

****

(Mr. Trending/Mr. Anjay Pov)

19 hari berlalu sejak pertemuan pertama di panggung salah satu acara live talk show, untuk pertama kalinya aku dan dirinya bertemu, sosok yang aku kira kalem saat mencoba mencari tahu lewat foto, namun ternyata kamu berbeda, kamu punya banyak kelebihan yang tak dimiliki orang lain. Apa adanya dirimu, ada ketersambungan meski baru petama kali ketemu, aku yang melempar gombalan, ternyata kamu timpali balik yang membuat hatiku berdesir, suasana pun menjadi cair dan mengalir. Dan aku tak menyangka melalui pertemuan pertama berlanjut ke pertemuan-pertemuan berikutnya, menjalin silaturrahim denganmu dan keluargamu, bukankah memang dalam hadits dijelaskan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa yang ingin dilaangkan rizkinya dan dipanjangkan usianya, hendaklah bersilaturrahim". Tak ada yang salah bukan? Menjalin silaturrahim, menjalin pertemanan, urusan masa depan yaitu jodoh seperti apa yang diharapkan nitizen, aku memasrahkan pada Allah, Sang sutradara kehidupan. Bahkan media selalu memburu dengan pertanyaan yang sama. Dan jawabanku tetaplah sama, aku menjalin hubungan baik denganmu dan keluargamu, berteman dekat, aku tak ingin berpacaran sebelum pernikahan dengan siapapun itu nantinya, atau memang nantinya denganmu? Urusan hati dan jodoh biarlah Allah yang tahu, dan menjadi privasi, karena tak semua harus diumbar di social media

The Fate #LESLAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang