17. Rencana

126 27 8
                                    

Hai readers, gimana kabarnya? Semoga dalam keadaan sehat selalu, sekian lama aku gak update. Sekarang aku update lagi hehe.
...

Gadis itu meninggalkan kelas dengan terburu-buru, dia sempat malu atas kelakuan Athala terhadap dirinya , Maudie murid baru yang sudah membuat kesalahan dihari pertama sekolahnya, di satu sisi lain Maudie berpikir untuk membuat rencana agar Athala dan Alina putus. Saat melewati koridor sekolah, ada yang memanggil dirinya, "Hei!" panggilnya

Langkah kaki Maudie kemudian terhenti dan menoleh kebelakang, "Apa?" balas Maudie

Laki-laki itu mendekatinya, "Ko buru-buru gitu mau kemana?" tanyanya

Dengan halis di angkat, "Lo siapa?" tanya Maudie

Dengan posisi tangan disaku dan gaya so cool, dia menyodorkan tangannya, "Kenalin gue Aditya ketua osis sekaligus ketua kelas XI Farmasi B," balasnya dengan sombong.

Maudie menyerngit heran, "Oh, gue Maudie siswa baru," balasnya

Tanpa basa basi, Aditya langsung to the point "Lo suka ke Athala?" tanyanya

Maudie terlonjat kaget dan membulatkan matanya, "Jangan so tau lo!" Ucapnya dengan lantang

Aditya dengan senyum simpulnyan "biasa aja dong, gue cuman mau bantuin lo", tawar Aditya

Maudie mengibaskan rambutnya "Terimakasih atas tawarannya. Gue bisa sendiri. Gue udah buat rencana ko," Maudie meninggalkan Aditya yang diam terpaku seperti patung

"Aneh bener tuh cewek, mau dibantuin malah enggak mau." batin Aditya

...

Athala tertawa puas melihat Maudie yang kesal dan langsung pergi dari kelasnya. "Hahahaha, rasain aja suruh siapa cari masalah," ucap Athala terkekeh

Arvin melihatnya pun geleng-geleng kepala melihat sahabatnya seperti itu, "Lo seneng liat dia susah, harusnya lo seneng dia balik lagi ke Indonesia,"ucapnya datar

Athala melamun sebentar mencerna kalimat Arvin barusan, "Ucapan Arvin ada benernya juga, kan selama ini gue nunggu kedatangan dia. Tapi, dulu dia ngasih kabarpun enggak." Batin Athala

Saat asik mengobrol bel masuk nyaring sekali, dan ketua kelas mengumumkan untuk menghafal tentang simplisia hewan, Athala dan Arvin pun mengerluarkan buku produktifnya, yaitu buku farmakognosi.

"Gais, buat kali ini tugasnya itu aja. Ibu gak bakalan masuk, hafalkan dan nanti di tes satu orang." Jelas ketua kelas

Aditya melewati bangku Athala dan tersenyum sinis, "Lo gak tau ya?" Maudie lagi buat rencana buat lo dan Alina," Bisiknya

Athala pun terpaku mendengarnya dan dia menggebrak meja, semua mata tertuju pada Athala, "Maksud lo apa?" Ketus Athala sambil memegang kerah baju Aditya

Aditya tidak tinggal diam dia langsung mendorong Athala sehingga dia terjatuh, Arvin melihat perkelahian tersebut meleraikannya, "STOP, kalian mau masuk ke BK? HAH?!" Bentak Arvin

Maudie yang sedari tadi melihat perkelahian tersebut menghampiri Athala, dan memegang kepalanya yang sedikit terbentur, "Lo gapapa kan?" tanyanya

Athala menebas tangan Maudie, "Gak usah so peduli," ucapnya

Maudie tidak peduli ucapan Athala dan dia langsung memeluk Athala.

...

Alina yang sedang tiduran diganjal oleh tasnya, yang sudah pusing mengerjakan matematika tidak kunjung selesai dia sempat-sempatnya memikirkan Athala, "Ar, anter aku ke kelas farmasi b yu," ajak Alina

Arshinta mengangguk dan langsung pergi, saat melewati kelas farmasi b Alina melihat Athala yang sedang dipeluk oleh seseorang perempuan.

Maudie melirik keluar, "Yes, rencana gue berhasil." Batin Maudie

Alina melihatnya pun tercengang dan membulatkan matanya, "Athala?" panggilnya

Athala mendengarnyapun tidak asing, dan mendongakkan kepala ternyata Alina. "Alina, maafin gue. Gue gak bermaksud bua-"

"Cukup!" potong Alina. Mata Alina berkaca-kaca melihat Athala yang sedang dipeluk oleh Maudie. Hati Alina seperti teriris oleh pisau. Lalu, Alina pergi dari tempat itu dan meninggalkan Athala.

Arshinta yang melihatnya juga terkejut tidak menyangka Athala akan melakukan itu terhadap Alina, "Gue, bener-bener gak nyangka." Ucap Arshinta

"Lepasin gue," ucap Athala. Athala berusaha menyusul Alina, "Alina udah salah paham," lanjut Athala

Athala berusaha menyusul Alina, semua dikelas melihat kejadian itu,
"Alina udah salah paham," gerutu Athala

Seketika Athala memegang kepalanya dan terasa pusing semua bayang-bayang jejak Alina pun sudah tidak terlihat.

Brukkk.

#Gimana part ini?

Gimana rasanya kita punya pacar? Dan pacar kita di peluk sama orang lain.

Athala kenapa ya? Penasaran part selanjutnya?

Comment and vote ya!
Kritik dan sarannya comment juga🤗

#Salam Manis

Naura K.F❤

CINTA PERTAMA ALINA [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang