Mengapa Kita #TerlanjurMencinta

O6 ; terbesit rasa tanya

bentar gais, coba cek part ke empat yang judulnya salah siapa (?) udah masuk di notif kalian belum?

Inara masih berkutat dengan buku latihan soalnya meskipun langit sudah menggelap dan ia belum sempat untuk mandi dan mengganti seragamnya. Ia terlalu asyik menaklukan soal persiapan olimpiade yang akan dilaksanakan satu pekan lagi. Ia bertekad untuk menambah koleksi piala dan piagam di kamarnya.

Jiwa ambisius Inara telah kembali.

Lalu perempuan itu tersenyum lega saat berhasil menyelesaikan 100 soal dalam sekali duduk. Dirinya pun segera mengirimkan jawabannya pada guru pembimbing agar dapat diteliti dan dikoreksi.

Inara menatap jam dindingnya. Astaga, sudah pukul 6.30 malam ternyata! Perempuan itu bergegas meraih handuknya dan segera menuju ke kamar mandi sebelum mamanya mengomeli panjang lebar.

TING!

Langkahnya ke kamar mandi harus tertunda kala ia mendengar ponselnya berbunyi, tanda ada notifikasi masuk. Ia pun membuka pemberitahuan itu, dan menemukan ada satu pesan singkat dari Karin.

Karin
inaraaaaaa
6.30 PM

gue main ke rumah boleh nggak?
6.30 PM

gue mau curhat nih :)
6.31 PM

Inara
boleh kok rin
6.31 PM

tapi gue mandi dulu ya :p
6.31 PM

baru selesai ngerjain soal
6.32 PM

Karin
oke deh! otw kesana
6.32 PM

Batin Inara bertanya-tanya, tumben sekali teman sebangkunya itu mengunjungi rumahnya malam-malam begini hanya karena ingin curhat. Memangnya ada masalah apa? Apakah masalah itu begitu penting dan juga rumit?

Perempuan itu menggeleng-gelengkan kepalanya, daripada terlalu berlarut memikirkan hal itu, lebih baik ia buru-buru mandi sebelum Karin sampai di rumahnya.

* * *

“Naraaa! Ada temanmu datang tuh,” Mama Inara berseru.

“Iya mah bentarrrr,” yang dipanggil langsung menyahuti.

Inara segera mengambil langkah seribu menuruni tangga dari kamarnya yang terletak di lantai dua dan berjalan menuju ruang tamu. Benar saja, disana sudah ada Karin yang duduk manis menunggunya.