+2

1.7K 227 7
                                    

A year later

Nana menghela napasnya kasar. Lagi-lagi testpack yang dia uji belum saja menunjukkan 2 garis. Padahal, bulan ini dia telat 2 minggu.

Taeyong berjalan mendekat, melihat kearah testpack dan kemudian merangkul pundak istrinya, "gapapa, kok. Kita coba lagi."

Nana sedih dia sampai ngebentak Taeyong, "aku nggak mau kakek kesini tiap hari buat nekan kamu. Aku mau jadi istri yang berguna buat kamu, Yong!"

Taeyong menghadapkan dirinya di depannya. Kemudian dia menatapnya dengan pandangan lembut, "kamu berguna buat aku, Na. Jangan pernah berpikir lagi kalau kamu bukan orang yang berguna. Ini masih setahun, kita gak boleh goyah di awal. Oke?"

Tangisan Nana pecah. Ia memeluk Taeyong dan membenamkan wajahnya di dada milik Taeyong. Sangat hangat dan nyaman.

•••

Di restoran yang bernuansa cozy dan hangat ini, Keenam wanita ini berkumpul bersama. Saling tertawa, bercerita hal aneh yang terjadi, curhat, atau bernostalgia masa-masa SMA.

"Jadi, Rene, sebenernya lo suka sama sepupunya Johnny, bukan sama Johnny-nya?" tanya Wendy setelah Irene bicara jujur kalau yang dia suka itu kakak kelas, Suho, yang merupakan sepupunya Johnny.

Irene ngangguk malu-malu. Nana langsung ketawa karena temennya ini gemes banget. Setelah itu, Yeri bercerita tentang kesehariannya di rumah sakit sebagai dokter anak. Ia antusias banget, karena segitu senengnya dengan anak.

Karena lagi sensitif, dengar kata 'anak' pun ngebuat Nana jadi murung. Seulgi yang peka langsung nyenggol, "kenapa, Na?"

"Oh? Gapapa kok."

Seulgi menatap penuh selidik, "serius?"

"Iyaaa, Gi."

"Kita tahu lo ada masalah, makanya gak berani tanya ke lo. Tapi, kalau ada cerita, jangan dipendem. Nanti jadi penyakit. Mending dibagi aja sama kita, ya?" tanya Joy.

Nana bingung, antara haruskah dia cerita atau tidak.

"Sebenernya—gue ada rencana mundur dari jabatan di kantor." ucap Nana ngebuat temen-temennya kaget.

"Serius lo, Nan? Kakek lo gimana? Setuju nggak?" tanya Joy.

"Itu yang gue nggak tahu. Kayanya, faktor utama gue gagal hamil karena kecapekan, deh. Seminggu sekali gue terbang ke luar kota, dua bulan sekali keluar negri, jadi jarang ada waktu sama Taeyong." curhat Nana.

Irene sama Joy mengangguk-angguk paham. Karena mereka juga merasakannya. "Kalau gitu, siapa yang bakal gantiin posisi lo, Nan? Ada orang yang lo percaya?"

"Ada, sih. Tapi yang paling susah itu bilang ke kakek gue."

"Tapi kan, juga kakek lo yang mendesak lo biar cepet punya anak. Pastinya setuju dong." sahut Wendy.

Dia nggak ngerti aja sifat kakeknya Nana yang nggak terduga-duga. Nana hanya bisa menghela napas dan meneguk minumannya.

•••

"Enjoy banget aku lihat-lihat. Senyum terus nggak berhenti," ucap Taeyong setelah istrinya yang dia jemput masuk kedalam mobil.

"Iyaaa. Tahu nggak sih, Irene ternyata suka sama sepupunya Johnny. Bukan Johnnynyaa! Habisitu, Joy dilamar sama kepala cabang perusahaannya yang di Jepang. Terus, kamu inget Seulgi, kan? Dancenya yang dia upload di Youtube ternyata banyak viewers sama likersnya. Sampai-sampai dia diundang ke Korea. Gila, keren banget."

Nothing [LTY] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang