tersenyum.

2.3K 324 20
                                    

(banyak saran yang masuk, jadi aku semangat buat lanjutinnya hehe. thank you!)

Chris dan Hyunjin benar-benar baru kali ini sekamar dalam pernikahan mereka.

Jarang sekali mereka sekamar, bahkan mungkin tidak pernah. Chris tidak pernah melarang Hyunjin untuk tidur bersama, namun Hyunjin selalu takut dan masih trauma karena pernah diserang oleh suaminya sendiri.

Mana mungkin Hyunjin harus satu kamar dengan Juyeon.

Hyunjin masih ragu, sebenarnya. Chris sudah tertidur, namun ia masih terjaga karena Daren masih terbangun. Ia harus menemani anak kesayangannya sampai tertidur lelap.

Sekarang Daren sudah tertidur, Hyunjin berusaha untuk menidurkan Daren ditengah- walau hampir seluruh kasur king size itu dipenuhi oleh Chris. Setelah berhasil, ia tersenyum dan tidur di ujung kasur. Bukannya apa, ia takut saat Chris terbangun, Chris akan marah.

Hyunjin tersenyum melihat pemandangan indah keduanya. Daren sangat mirip dengan Chris saat tidur, ia jarang sekali melihat keduanya bersama.

"Selamat malam kesayanganku, mimpi indah ya ...."

-𝑳𝒆𝒏𝒊𝒆𝒏𝒕-

Paginya, Hyunjin sibuk menyiapkan sarapan untuk Chris juga Juyeon. Daren sudah diberi makan dan kembali terlelap sekarang, jadi Hyunjin tidak perlu repot untuk membuatkan sarapan.

Chris datang duluan. Ia duduk dengan segera di meja makan tanpa melirik Hyunjin. Tumben sekali?

Dan Hyunjin sangat senang.

Hyunjin tersenyum senang, lalu menaruh sepiring nasi serta berisi lauk. Makanan yang Chris suka, sudah ia siapkan sebaik mungkin.

Chris mendengus, lalu menatap Hyunjin nyalang. "Mana piring kecil? Lo kan tau gue-"

"Aku tahu, Chris. Kamu gasuka bawang. Udah aku sisihkan kok, jadi kamu gak perlu repot ya? Selamat makan, Chris." Hyunjin tersenyum manis, dan Chris tertegun.

Ternyata Hyunjin semanis itu.

Namun Juyeon datang menghampiri mereka dengan pakaian yang sudah rapih. Juyeon tersenyum manis kepada Hyunjin.

"Hyunjin, terima kasih sudah mengizinkan aku menginap. Aku akan pulang, dan akan sarapan dirumah saja."

"Ah- Jangan!" Hyunjin mencegah Juyeon yang akan pulang. "Makan disini saja bersama kami. Aku sudah menyiapkan lebih."

Mau tidak mau, Juyeon harus duduk disamping Chris. Mereka berdua mendengus, Hyunjin hanya tersenyum serta makan bersama mereka.

Rasanya Juyeon seperti obat nyamuk.

Karena Hyunjin terus memperhatikan Chris, bagaimana saat ia mengunyah, menyisir rambutnya, dan sekecil apapun gerakan Chris, Hyunjin terus menatapnya.

Sepintas pikiran, Juyeon menaruh daging sapi di piring Hyunjin. Juyeon tahu, Chris menatapnya. Namun Juyeon tersenyum kepada Hyunjin.

Tetapi Hyunjin dengan cepat menyimpan sayuran di piring Chris. Hyunjin tersenyum manis kepada suaminya. "Aku kenyang kak, abisin sayurannya ya? Harus makan banyak."

"Hm." Chris bergumam, Hyunjin tersenyum lebar.

Juyeon tersenyum penuh arti.

Ah, sekarang aku tahu keadaannya.

-𝑳𝒆𝒏𝒊𝒆𝒏𝒕-

Setelah sarapan, Juyeon pamit pulang dan Hyunjin mengantar sampai depan. Juyeon terus menatap wajah Hyunjin dengan lamat, memikirkan masa lalunya yang bodoh karena meninggalkan seseorang yang tulus seperti Hyunjin.

𝑳𝒆𝒏𝒊𝒆𝒏𝒕. (bxb chanjin) ⚠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang