siapa?

2.3K 304 18
                                    

Setelah kejadian Chris merawat Hyunjin saat sakit, Chris tidak menjadi kasar dan jarang membawa jalang ke apartemen mereka.

Hyunjin semakin yakin bahwa Chris telah berubah.

Hyunjin semakin banyak tersenyum dan luka di tangannya sudah perlahan pulih. Setiap malam, Chris selalu memberikan obat kepada tangannya. Bagaimana Hyunjin tidak bisa bahagia?

Sejak itu juga, Daren lebih sering banyak tertawa bersama Chris. Anak dan Ayah itu, terlihat sangat bahagia. Hyunjin pikir, inilah akhir dari segala keterpurukannya.

Ini adalah awal kebahagiaannya.

Terlebih, ia juga tengah mengandung, 4 minggu.

Hyunjin semakin bahagia dibuatnya.

Hyunjin tidak bisa tersenyum melihat hasil USG di tangannya. Walaupun masih kecil, namun anak didalam perutnya terlihat sehat dan Hyunjin sangat bahagia akan itu.

Ia tidak sabar memberitahu ini kepada Chris.

Apakah ia akan bahagia? Atau marah?

"Daren! Anak Mama, bentar lagi Daren punya adik lho, Daren mau punya adik kan?" Hyunjin terkekeh melihat Daren yang bingung.

"Aaaadiik, mamamama?"

Hyunjin tertawa mendengarnya. "Iya sayang, adik. Nanti Daren punya temen main loh. Daren mau kan punya adik?"

Daren terkikik. Ia paham saat mamanya mengatakan teman.

"Aaaaa adikk! Ayen au unya adik!"

Hyunjin tertawa bahagia setelahnya. Ia lupa kapan ia tertawa lepas seperti ini, yang pasti, ia sangat bahagia.

Semoga kebahagiaannya bertahan lama.

Semoga...

ㅡ𝑳𝒆𝒏𝒊𝒆𝒏𝒕ㅡ

"Pagi kak! Hari ini kerja?"

Hyunjin tersenyum melihat Chris yang baru saja bangun. Walau masih mengantuk, suaminya tetap terlihat sangat tampan.

"Pagi, Hyunjin. Oh, iya. Aku kerja hari ini, kamu siapin sarapan apa hm?" ujarnya sambil duduk di kursi.

"Hyunjin hari ini masak telur gulung! Uhm.. sama kimchi jeon! Maaf ya kalau sederhana? Hyunjin lupa belum belanja ...."

Chris terkekeh dan mulai memakan sarapannya. "It's okay, i like it. And, your food it's really good for me. Thanks, honey."

Hyunjin menggigit bibir kesenangan. Ah, kenapa suaminya sangat manis?!

"Apa makanannya enak, kak? Ada yang perlu ditambah?"

"Tidak perlu," tukas Chris.

"Cukup beri saja kecupan di pipi sebelum aku berangkat kerja."


HYUNJIN MENYUBLIM!

.

Hyunjin selesai memasak untuk suaminya. Rencananya, ia akan pergi ke perusahaan suaminya dan ingin memberikan makan siang.

Ternyata kata Ibu, Chris sangat jarang jika makan siang. Itu kenapa, Hyunjin berinisiatif untuk pergi ke perusahaan milik Chris.

Ia sering kesini, namun hanya memandang dari jauh.

Dan suaminya memang sekeren itu.

Hyunjin tersenyum melihat suaminya yang memakai tuxedo itu. Terlihat sangat tampan dan berkarisma.

Lagi lagi ia berpikir, ia pasti akan terlihat rendahan jika disamping Chris.

Namun Hyunjin menepis pikiran itu, dan segera masuk ke perusahaan tersebut. Sidik jari Hyunjin sudah didaftarkan oleh Ibu Chris, itu kenapa ia bisa bebas masuk sebenarnya. Namun, baru kali ini ia bisa berani masuk.

'Welcome to Bahng Company, Mrs. Bahng.'

Lantas setelah mendengar suara tersebut, semua karyawan yang berpapasand dengan Hyunjin akan membungkuk sopan. Hyunjin sebenarnya tidak enak, karena ia tidak merasa setinggi itu. Jadinya, semua karyawan ia balas bungkukan berkali-kali. Niatnya kan, cuman mengantar makanan, bukan memperkenalkan diri.

"Uhm.. Ruangan kak Chris dimana ya?"

Hyunjin celingak celinguk mencari dimana ruangan Chris. Wajar saja, ia tidak pernah masuk kedalam gedung sebesar ini.

Pantas saja Chris tidak mau menikah denganku, tempat kerjanya saja sebesar Mall.

Setelah banyak pikiran aneh, Hyunjin pun berjalan menuju lift dan melihat petunjuk disana. Ruangan Chris ada di paling atas.

"Astagfirullah, tinggi amat gedungnya.."

Dengan penuh kesabaran, Hyunjin menunggu lift sampai di lantai 20. Setelahnya, ia tersenyum lebar melihat Chris yang sedang bercengkrama di telepon.

"Iya, Seungmin. Kakak nanti kesana ya. Kamu tunggu disana, nanti kakak jemput. Mau apa hm? Dibawain coklat?"

Seungmin... siapa?

Hyunjin tidak pernah mendengar nama itu.

Chris tersenyum bahagia, dan Hyunjin tidak pernah melihat senyuman itu.

"Iya ... Nanti kakak pulang jam 4 kaya biasa. Mau nonton atau mau ke taman? Yaudah ya sayang, tunggu jam 4 disana. Kakak cinta kamu, jangan lupa makan."

Chris pulang kerumah selalu jam 10 malam ...  Apa itu selingkuhannya?



Dan Chris tidak pernah berbicara selembut itu kepadanya.


Hyunjin tersenyum miris. Ternyata memang dia bukan prioritas.




Atau bahkan tidak pernah.










" Kak ... Kalau kakak gak cinta aku, jangan memberi harapan besar. Kalau begini caranya, rasa sakitku semakin bertambah. Aku akan mundur, aku lelah. Dan kelihatannya kakak akan baik-baik aja ya? Dah kak ... Semoga bahagia ya?"

"Kupikir aku bertahan karena anak kita, tapi Daren pun tidak pernah kamu lihat."

"Aku dan Daren bukan siapa siapa untuk kamu, hanya manusia yang menumpang hidup. Kakak bahagia ya, hehe. Hyunjin sayang kakak."

-Hwang Hyunjin.

𝑳𝒆𝒏𝒊𝒆𝒏𝒕. (bxb chanjin) ⚠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang