Right Here

3.8K 604 58
                                    

"Jess, lu ga ikut meeting ? Ada Adek lu padahal" tanya Yuju yang baru aja masuk ruangan heran.

"Hah ? Sama perusahaan nya Jeffrey ?" Yuju ngangguk, meraih salah satu buku agenda yang selalu dia bawa meeting dan kembali berjalan menuju pintu. "Ayo Jess..."

"Gue udah izin sama Pak Edgar, gue lagi batuk pilek" Jawab Jess malas sambil kembali menelungkupkan wajahnya pada bantal leher miliknya. Demi tuhan, ini hari pertama nya bekerja setelah cuti.

"Mau gue kabarin Mark ? Jeffrey berhalangan hadir soalnya" Jess kembali mengangkat kepalanya saat mendengar ucapan Yuju.

"Bilangin Mark nanti lunch bareng gue. Thanks ya Yuu" mendengar kabar bahwa Jeff yang berhalangan hadir membuat nya terpikir bahwa mungkin saja Jeffrey sakit. Karena batuk pilek yang mendera Jess sudah berjalan dua hari lamanya. Jess menatap ponselnya, ragu apakah dia harus menurunkan egonya dengan menghubungi Jeff atau malah mempertahankan egonya. 2 minggu semenjak Jess keluar dari rumah, omongannya tempo hari tentang tidak ingin berhubungan dengan ketiga adiknya benar benar Jess lakukan, dimulai dari mengganti nomor ponselnya.

Jadi ini akan menjadi kali pertamanya bertemu Mark semenjak dia keluar dari rumah. Bohong kalau Jess bilang dia tidak merindukan ketiga adiknya. Jess bahkan sering merutuki kebodohannya yang memutuskan keluar dari rumah, pertanyaan seperti
'Apa Jeff baik ?' , 'gimana kuliah Jeno ?', 'Mark makan dengan baik ga ?', 'siapa yang gosok baju mereka ?', 'apa mereka ga akur sama tetangga?' .
Pertanyaan kaya gitu sering kali terlintas di kepala Jess membuatnya berpikir apa sebaiknya dia kembali kerumah dan melupakan kesalahan ketiga adiknya ? Tapi kemudian pikiran egoisnya selalu mengalahkan kekhawatirannya. Jadi untuk hari ini, Jess memutuskan untuk menurunkan sedikit egonya untuk bisa bertatap muka dengan adik tirinya, lagipula Jess rindu.

#########

"Kok gue ga liat kak Jess ya akhir akhir ini ?" pertanyaan yang Ryujin sampaikan membuat nafsu makan Jeno kembali hilang. Menghela nafas kesal sambil membawa punggungnya bersandar pada kepala kursi, Jeno kembali memilih menyibukkan diri dengan tugas nya. Ryujin mengernyit.

"Kenapa ? Berantem sama kak Jess ?" Tahu bahwa Jeno tidak akan menjawab pertanyaannya, dia kembali bersuara.

"Kali ini hal apalagi ? Suka banget bikin Kaka lu marah sih Jen ... Heran.."

"Dua Minggu yang lalu kalo ga salah, Kak Jess dateng ke kosan gue sambil bawa tiga koper, pas gue tanya darimana dia bilang abis dinas dari Thailand, badannya panas, kakinya lecet karena heels sepatunya patah. Lu tau kan kak Jess itu mukanya glowing ? Tapi hari itu gak.. kucelllll banget terus sembab gitu kaya abis nangis tapi gue ga berani tanya juga. Apa ini ada hubungannya sama lu ?" Mendengar pengakuan Ryujin membuat ketikan Jeno pada keyboardnya berhenti. 2 minggu lalu itu berarti hari dimana Jess mergokin Jeno sama yang lainnya pesta. Jadi dia lari ke kosan Ryujin ?

Jeno menatap Ryujin yang ternyata masih menunggu jawaban darinya.

"Gue balik."

"Heh ! Ga ada adabnya ini anak ! Bayar dulu buburnya ! Jeno weh !!!"

"Heh ! Ga ada adabnya ini anak ! Bayar dulu buburnya ! Jeno weh !!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kalvin ZiblingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang