9. Tawuran (2)

1.2K 54 0
                                    

"STOOOP!"

Teriakan itu menghentikan dua geng yang akan bertempur. Seluruh pasang mata menatap dua orang yang yang berdiri di samping kanan mereka.

Arsen mendelik saat mengetahui siapa pemilik suara itu.

"Kita mau ikut," ucap Alexa.

Ya. Mereka berdua adalah Xiella dan Alexa.

"XIELLA? ALEXA?!"

"Iya kita. Kita mau ikut tawuran," ucap Xiella. Mereka berdua melangkah menuju kubu Caveron.

"Lala lo ngapain disini?" Tanya Arsen.

"Tawuran," jawab Xiella santai.

"Bahaya Lala!" Tegur Arsen. Xiella mengendikkan bahunya acuh.

"Lala, pulang!" Titah Elang.

"Gak mau," tolak Xiella.

"Dan lo, ngapain?" Tanya Elang pada Alexa.

"Nemenin lo tawuran," jawab Alexa disertai cengiran.

Elang menatap datar Alexa.

"YHA BAWA CEWEK! CUPU!" Ejek Diego.

"EH CEWEK! PULANG SONO! NTAR NANGIS KENA PUKUL!"

"HAHAHAHA, MENDING SINI MAIN SAMA ABANG!"

Xiella menggeram marah. Sialan. Mereka meremehkannya. Ia maju menghampiri Diego dan anggotanya. Namun saat hendak melangkah, Arsen mencegahnya.

Lelaki itu menatap Xiella dengan menggeleng. Oke kali ini Xiella akan mencoba meredam emosinya.

"Masih belum puas dengan kekalahan?" Arsen menatap remeh Diego. Bukan. Lebih tepatnya Clevozt

Diego menggeram marah. Sialan. Diego pastikan kali ini Caveron akan kalah. "BACOT. SERANG!" Perintah Diego.

"SERANG!" Teriak Arsen menyuruh anggotanya menyerang.

Seluruh anggota Caveron maju dan mulai menyerang.

Arsen maju diikuti oleh Xiella. Cowok itu menghantam rahang Diego keras. Menangkis tendangan lawan dari arah samping.

Xiella menendang dada lawan dengan keras. Satu tangannya ia gunakan untuk menghantam lawan. Dari arah depan terlihat seorang lelaki yang hendak memukulnya, namun dengan gesit gadis itu menghindar.

Xiella memukul lawan di depannya dengan bertubi tubi. Jangan remehkan dia. Walaupun perempuan, kemampuan bela dirinya tidak perlu diragukan.

BUGH!

BUGH!

BUGH!

KRAK!

Suara patahan tulang membuat Xiella tersenyum puas. Empat orang sudah berhasil ia tumbangkan Gadis itu semakin semangat menghajar lawannya.

Matanya menangkap sosok lelaki yang hendak memukul Arsen dengan balok kayu dari belakang.

Dengan segera Xiella menghampiri lelaki itu dan menendang pinggangnya membuat lelaki itu tersungkur.

Arsen menoleh. Mendapati Xiella yang tersenyum. Arsen membalas senyuman Xiella.

Sementara di sisi lain, Alexa sedang membantu Elang yang melawan lima orang sekaligus. Gadis itu menendang keras dada lawan yang hendak memukul Elang.

Seseorang mengunci lehernya dari belakang. Dengan gesit gadis itu menyikut perut lawan dan memelintir tangan lawan membuatnya bertetiak kesakitan.

Seseorang hendak menghantam wajahnya namun berhasil ditangkis oleh Elang. Alexa tersenyum.

"Hati hati," ucap Elang.

Arsen menatap sekitar. Anggotanya berkurang. Caveron sudah terkepung. Namun ia tetap tenang.

Diego menatap anggota Caveron yang sudah terkepung oleh anggota Clevozt. Lelaki itu tersenyum penuh kemenangan. Namun senyuman itu luntur saat melihat anggota Caveron lainnya keluar dari tempat persembunyian. Sial. Sekarang Clevozt yang terkepung.

"BANGSAT!" Umpat Diego keras.

Jumlah anggotanya kalah telak oleh anggota Caveron.

Arsen menatap Diego dengan seringaian menyeramkan miliknya. "Gimana? Terkejut?"

Diego menatap Arsen tajam. Sialan ia dijebak. "Lo. Curang," ucap Diego dengan penekanan.

"Curang? This is tactic," Balas Arsen. Sedetik kemudian ia menghantam kuat wajah Diego membuat lelaki itu terhuyung.

Arsen mendekat dan memukul Diego bertubi tubi tanpa henti. Arsen terus memukul tanpa memberikan Diego celah untuk membalas pukulannya.

Suara hantaman terdengar bersahutan. Anggota Clevozt mulai berkurang. Clevozt benar benar terkepung oleh Caveron.

Sedangkan di sisi lain Xiella berusaha menangkis serangan dari empat orang lawan. Jujur ia sedikit kesusahan.

Xiella mulai tak fokus saat ia melihat seseorang menghantam kuat punggung Arsen dengan balok kayu. Namun Arsen tidak tumbang. Hanya meringis kecil

BUGH!

Seseorang berhasil memukul wajahnya. Xiella meringis kecil. Baginya itu tidak seberapa sakit.
Xiella hendak menghantam seseorang itu namun tangannya ditahan oleh seseorang yang lain.

"Shit!" Umpat gadis itu saat lawan mengunci pergerakannya.

BUGH!

Lawan menghantam wajah Xiella. Membuat wajah gadis itu lebam.

Mata Arsen menajam dan amarahnya seketika memuncak saat ia melihat Xiella dipukul dengan gadis itu ditahan oleh dua orang lawan.

Arsen melangkah menghampiri mereka. Menendang punggung lawan yang tadi menghantam wajah Xiella.

Aura kegelapan terpancar dalam diri Arsen. Siapa pun pasti tahu jika Arsen kali ini sangat murka.

Tanpa belas kasihan ia memukul tiga orang di depannya dengan bertubi tubi. Tidak sampai lima menit, mereka sudah tumbang.

Arsen menatap Xiella khawatir. "You okay?"

Xiella mengangguk seraya tersenyum tipis. "I'm okay."

Arsen dan Xiella menatap sekitar. Anggota Clevozt sudah banyak yang tumbang.

Arsen melangkah hendak menghampiri Diego.
Namun dicegah oleh Xiella.

Arsen menoleh. Menatap Xiella yang menganggukkan kepala pertanda ia harus mengakhiri tawuran ini.

Arsen menghela nafas. Ia berteriak menyuruh anggotanya untuk menghentikan tawuran.

"Bagaimana? Menyenangkan?" Arsen menatap remeh Diego yang kini sedang terbaring di atas aspal dengan menahan sakit.

Diego menatap Arsen penuh kebencian. Ia sedikit malu tadi sempat kepedean. Sudah begitu ia yang menantang Caveron namun ia dan anggotanya sendiri yang kalah. Diego semakin malu.

"PERGI LO SEMUA!" Teriak Arsen.

Seluruh anggota Clevozt segera pergi walaupun berjalan dengan bertatih tatih. Mereka pergi dengan menanggung malu.

Arsen punya cara tersendiri untuk menaklukkan dan menjatuhkan lawannya. Bukan hanya fisik. Namun harga diri.

Anggota Caveron menatap Clevozt dengan senyuman remeh. Bahkan ada yang mengejek Clevozt secara terang terangan.

Arsen tersenyum remeh. Sore hari yang menyenangkan.

*****

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN:)
TBC.

My Naughty ExTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang