19. Rencana.

791 28 0
                                    

Arsen memasuki mansion Xiella diikuti teman temannya. Saat itu juga ia mendapati Samudera dengan wajah khawatirnya.

"Lala kenapa?!"

"Nanti gue jelasin," ucap Arsen lalu membawa Xiella ke kamar gadis itu.

"Kenapa?" tanya Samudera pada Elang yang hendak masuk.

"Nanti," jawab Elang singkat.

Samudera berdecak kemudian menatap teman teman Xiella. "Kenapa?"

"Tanya Arsen aja, bang," jawab Mars.

Samudera menghela nafas. "Yaudah masuk," suruhnya.

Mereka kemudian memasuki mansion. Lebih tepatnya di ruang keluarga.

"Kalian disini dulu, gue samperin Lala," ucap Samudera.

"Iya, bang."

Samudera kemudian menuju kamar Xiella untuk melihat kondisinya.

***

Sekarang ini Arsen berada di kamar Xiella bersama Elang.

Sedari tadi mereka sudah membujuk Xiella agar mau dipijat kakinya. Tetapi gadis itu menolak dan malah menangis.

"La, gue pijitin ya kaki lo?" bujuk Arsen.

Xiella menggeleng. "Nggak mau, sakit."

Arsen dan Elang menghela nafas. Xiella benar benar keras kepala.

"Kalo gak dipijit tambah parah, La." Elang ikut membujuk kembarannya itu.

"Tapi sakit, hiks."

Arsen mengusap rambut Xiella. "Nggak sakit, sayang," jawabnya.

"Beneran?" Tanya Xiella.

"Bener, La. Nggak sakit. Atau mau sama Abang aja?" Samudera tiba tiba muncul di ambang pintu.

"Mau sama Acen aja," jawab Xiella.

"Gue pijit, ya?" bujuk Arsen.

Xiella mengangguk. Ketiga cowok itu dengan kompak menghela nafas lega.

Arsen meletakkan kaki Xiella di pahanya untuk memudahkan ia memijatnya. "Pegang pundak gue," titahnya.

Xiella menurut. Gadis itu memegang pundak Arsen.

Arsen dengan perlahan mulai memijat kaki Xiella yang terkilir. Xiella meringis dan tanpa sadar meremas pundak Arsen. Arsen tak keberatan asal Xiella tak kesakitan.

"Ah sakit!" teriak Xiella ketika Arsen menekuk kakinya yang terkilir.

"Udah selesai. Gerakin kaki lo," ucap Arsen.

"Nggak mau, sakit."

"Nggak, coba lo gerakin," jawab Arsen.

Xiella menggerakkan kakinya yang terkilir. Benar kata Arsen. Sudah tidak sakit lagi. "Nggak sakit," ucapnya.

"Nggak sakit kan?"

"Makasih, Acen!" ucapnya.

"Sama sama," balas Arsen.

"Oh iya yang lain mana?" tanya Xiella.

"Di ruang keluarga," jawab Samudera.

"Panggilin yang cewek ya, suruh kesini," pinta Xiella.

Arsen mengangguk kemudian turun untuk memanggil teman Xiella.

Sedangkan Xiella menunggu di kamarnya sembari menonton televisi. Tak lama kemudian Arsen kembali dengan teman temannya.

My Naughty ExTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang