2

1K 84 11
                                    

sejauh ini kami menjalin hubungan layaknya seperti sepasang kekasih pada umumnya, bahkan bisa dibilang lebih dari itu. jika kalian menanyakan bagaimana dengan having sex? jawaban nya YA, kami sering melakukan nya, tentu nya dengan pengaman karena kita berdua sepakat untuk fokus pada karir masing-masing terlebih dahulu. terserah kalian menganggap ku bodoh atau apapun itu, karena tidak ada alasan selain karena aku mempercayai nya. itu saja...

setelah bekerja aku memutuskan untuk tinggal disebuah flat kecil yang letaknya tidak jauh dari butik tempatku bekerja. tidak jarang ia menginap di flat milikku hingga berhari-hari. tempat itu seperti rumah kedua baginya dan kami melakukan nya di sana.

"oppa..
"ada apa?
"sebaiknya kita akhiri saja hubungan ini. ucapku dengan berat hati, karena memang aku sama sekali tidak menginginkan hal ini.

ia diam tak bergeming begitu aku mengucapkan kalimat itu, tatapan nya sulit diartikan saat ini.

"apa maksud mu?
"aku ingin mengakhiri hubungan ini, aku rasa sudah tidak ada kecocokan lagi diantara kita.
"tolong hentikan yejin ah, bercanda mu tidak lucu sama sekali.
"aku serius oppa, apa aku terlihat bercanda saat ini?
"tapi kenapa? apa alasan nya?
"aku mencintai laki-laki lain. ucapku asal
"siapa laki-laki itu?
"kau tidak perlu tahu siapa dia, karena itu bukan urusan mu.
"tentu saja itu urusan ku, karena kau adalah kekasihku  ucapnya yang mulai terbawa emosi, terlihat dari tangan nya yang mengepal. sebelumnya aku tidak pernah melihat dia marah seperti ini.
"kita tidak ada hubungan apapun sekarang, dan kau tidak berhak mengatur hidupku lagi.
"yejin ah, aku mohon kita bisa bicarakan ini baik-baik.
"tidak ada yang perlu di bicarakan lagi oppa, semua sudah selesai.
"kau serius dengan apa yang baru saja kau katakan?
"harus berapa kali aku jelaskan? aku sudah tidak mencintai mu. kenapa kau tidak mau mengerti. ucapku dengan nada sedikit berteriak, hingga semua tatapan pengunjung tertuju padaku.
"baiklah, jika itu yang kau mau. aku akan mencoba menerima semua ini walaupun aku tau itu tidak akan mudah bagiku. dan ada hal lain yang ingin aku sampaikan.
"cepat katakan, aku harus kembali ke butik secepatnya. ucapku ketus
"minggu depan aku harus pergi ke LA untuk mengurus perusahaan milik ayahku dan mungkin akan menetap di sana untuk beberapa tahun.

walaupun aku sudah tau tentang hal ini sebelumnya karena ibunya yang memberitahu, tapi kenapa saat dia mengatakan secara langsung hatiku terasa begitu sakit. sungguh, aku tidak menginginkan hal ini terjadi.

"baguslah, dengan begitu kau lebih mudah untuk melupakan ku. ucapku berusaha tegar, walaupun pada kenyataan nya aku tidak ingin dia pergi.
"sungguh kau banyak berubah. kau bukan seperti son ye jin yang ku kenal.
"pergilah, melihat wajahmu saat ini membuatku muak.
"baiklah, aku pergi. jika suatu saat kau sudah merasa lelah, akulah tempatmu kembali.

aku memilih diam tidak menanggapi perkataan nya dan memilih mengalihkan pandanganku ke arah luar. karena jika aku tetap melihatnya hatiku akan semakin sakit. aku mencoba tegar saat ini. namun, air mata yang sedari tadi aku tahan perlahan mulai jatuh membasahi pipiku.

"oppa mianhae. ucapku dalam hati.

~hyo jin's boutique

"apa kau gila? tidak maksudku bukan kau tapi wanita tua itu. ucap hyo jin dengan penuh emosi.
"pelankan suara mu. sudahlah, mungkin memang ini yang terbaik untuk ku dan juga hyun bin
"aku masih tidak habis pikir kenapa ibunya  bersikap kasar seperti itu. apa karena kau bukan dari keluarga kaya seperti mereka? cihh.. yang benar saja. aku yakin hyun bin tidak tau soal ini.
"akan lebih baik seperti itu. aku takut jika nanti akan menimbulkan masalah baru yang akan menghambat karirnya di LA.
"LA?
"iya, minggu depan dia akan pergi ke LA untuk mengurus perusahaan milik keluarga nya. dan mungkin akan menetap di sana untuk beberapa tahun.
"astaga..apa lagi kali ini? aku rasa memang ibunya sengaja ingin menjauhkan mu dengan hyun bin. lalu bagaimana denganmu?
"aku akan fokus dengan pekerjaanku. dengan begitu aku lebih mudah melupakan nya.
"apa kau yakin?
"tidak ada cara lain, mungkin dengan begitu aku bisa melupakan dia dalam hidup ku. walaupun aku tau tidak akan semudah itu.
"cihh.. ternyata ibu nya lebih jahat dari yang ku kira. jika aku bersama mu saat itu, aku akan membantumu menyiram  minuman ke wajahnya.
"jangan gila, jika itu benar-benar terjadi kau pasti tidak ada disini sekarang.
"biarkan saja. aku tidak peduli, memangnya dia siapa dengan mudahnya menghina orang lain.
"sudahlah, berhenti meracau kau membuatku semakin pusing.

awalnya aku tidak ingin menceritakan hal ini pada siapa pun, aku tidak ingin orang lain ikut terbebani dengan masalah ku, tapi tidak dengan hyo jin, dia sangat mengenal ku. dan dia tau jika aku menutupi sesuatu darinya terlebih aku kembali ke butik dengan keadaan mata sembab karena menangis. seketika emosinya meluap saat aku menceritakan semuanya tanpa terlewat sedikit pun. dibalik sifatnya yang terkadang menyebalkan dia juga memiliki sifat penyayang, dan itu sudah ada sejak dulu. dia selalu melindungi ku saat ada orang lain yang menghina atau mengejek ku di sekolah, dia sudah seperti saudaraku sendiri.

"aku harap keputusanku ini memang yang terbaik.
"aku akan selalu mendukungmu, dan akan selalu berada di sampingmu. aku janji
"terimakasih, entah harus dengan apa aku membalas kebaikanmu selama ini.
"cukup buktikan pada semua orang yang sudah merendahkan mu. bahwa kau bisa menjadi orang yang sukses seperti mereka, bahkan lebih dari itu. bagaimana?
"hmm..aku akan berusaha menggapai semua mimpiku yang belum terwujud.

~malam hari..

jam menunjukan pukul 21:30 aku bersiap untuk tidur di sofa yang memang disediakan oleh pihak rumah sakit untuk keluarga pasien yang berjaga. sudah satu minggu sofa ini menjadi tempat tidurku, jujur saja aku rindu tempat tidurku yang sesungguh nya, tentu dengan segala kenangan-kenangan yang membuatku selalu teringat pada seseorang.

drettt....

ponselku berbunyi menandakan ada pesan masuk. tertera nama seseorang yang aku rindukan saat ini. siapa lagi kalau bukan hyun bin.

"yejin ah, aku hanya ingin memastikan sesuatu sebelum aku pergi. apa kau sudah mendapatkan periode mu bulan ini? aku takut terjadi sesuatu. kau tau kan maksud ku?

aku mencoba mengingat kembali, seharusnya itu terjadi di awal bulan, sedangkan saat ini sudah hampir mendekati akhir bulan. sebelumnya jadwal periode ku tidak pernah terlambat kenapa aku baru menyadari nya sekarang?

aku kembali mengingat kejadian beberapa minggu yang lalu, saat itu dia pulang ke flat milikku dalam keadaan mabuk berat, dia selalu seperti ini saat sedang ada masalah di kantor atau saat berselisih dengan keluarganya. aku ingat betul saat itu aku dalam masa subur karena baru saja mendapatkan periode ku. aku berusaha menolak saat dia mengajak ku untuk berhubungan sex, karena aku takut jika terjadi sesuatu terlebih dia tidak menggunakan pengaman sama sekali. karena stok di flat ku sudah habis, tidak mungkin jika aku harus ke pergi supermarket di jam rawan karena itu akan sangat berbahaya. karena pengaruh alkohol yang berlebihan, aku tidak bisa menolaknya karena tenaga nya jauh lebih besar dariku.

"kau tenang saja, tidak akan terjadi apa-apa. pergilah, dan jangan pernah menghubungi ku lagi.
"baiklah, jaga dirimu baik-baik.

hatiku kembali sakit, saat mengingat semua kenangan yang ku lalui bersamanya selama 5 tahun terakhir ini. kami hampir tidak pernah bertengkar selama menjalin hubungan. saling percaya satu sama lain adalah kunci hubungan kami  bisa bertahan hingga sejauh ini. tapi kini semua sudah berakhir, aku harus merelakan semuanya. walapun aku sendiri tidak tahu sampaikan aku akan menderita seperti ini, miris sekali.

~to be continue

haii..gimana part 2 ini? b aja?atau gak jelas?
btw, jadi pengen meluk mbak nya, beban hidupnya berat banget. 😭😭😭
oiya,chapter berikutnya masih flashback ya guys..😍
jangan lupa vote dan komen, supaya aku tambah semangat lagi. kalo ada waktu luang, aku usahain buat update cepet ya..😍

~see u 💕

MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang