Kerinduan Frida

22 6 0
                                    

Ceklek

Frida terdiam berapa detik melihat tampilan seorang tamu yang sedang berdiri dihadapannya ini. Melihat mata elang yang tajam membuat Frida bergidik ngeri pasalnya dia cowok yang beberapa hari lalu ia melihat cowok didepannya ini sekarang.

Ehemm

Frida yang tersadar suara deheman dari pria ini. Frida kemudian membuka pintu semakin lebar dan mempersilahkan ia masuk

"Masuk dulu kak" suruh Frida

Cowok itu masuk dan Frida juga mempersilahkan cowok itu untuk duduk di sofa ruang tamu

"Em.. tunggu bentar ya kak"

Cowok itu mengangguk pelan.

Frida langsung menaiki anak tangga menuju kamar sang kakak dan mengetuk pintunya.

Ceklek

Franda pun keluar dengan pakaian santai yang melekat ditubuhnya dan handuk kecil yang ada dilehernya.

"Kak ada tamu tuh di ruang tamu" ucap Frida memberitahu

Franda mengusap handuk itu ke kepalanya
"siapa?"

"Temen kakak yang kemaren itu loh"

Kerutan di jidat Franda sontak semakin jelas "siapa? Temen kakak banyak dek"

Frida semakin gemas terhadap jawaban dari Franda ingin sekali ia mengetuk jidatnya itu agar Franda itu ingat. Ya kali Frida ingat siapa aja temen kakaknya.

"Yang ada di rumah sakit itu loh"

Franda baru ingat "oh si Daffa? Bilangin bentar dulu kakak mau ambil barang. Kamu mendingan suruh mbok Yati buatin minum ya buat dia!"

Namanya Daffa? Kok kayak -

Ahh sudahlah

"Baik kak laksanakan" ucap Frida memberikan hormat pada Franda

Frida segera menuruni anak tangga tak mau membuat teman kak Franda menunggu Frida cepat cepat ke dapur mencari mbok yati tapi yang dicari malah tidak ada. Akhirnya Frida saja yang membuat minuman toh hanya minuman kan bukan yang lain.

Tak lama mbok Yati yang baru muncul dari pintu belakang melihat Frida yang sedang membuat minum mbok Yati langsung mendekati Frida.

"Non ngapain?" Tanya mbok Yati

Frida sedang menuangkan minuman itu dari gelas "ada tamu kak Franda didepan jadi aku yang buatin minum" ucap Frida tanpa mengalihkan pandangannya dari gelas yang dituang air itu.

"Kenapa gak bilang non! Kan bisa mbok yang bikinin" panik mbok Yati

Setelah air itu tertuang Frida mengalihkan pandangannya ke mbok Yati

"Gak papa mbok. Aku bisa lagipun tadi mbok gak ada di dapur" 

Mbok Yati merasa bersalah seharusnya itu merupakan pekerjaannya tapi ia membiarkan Frida yang mengerjakannya. Frida memindahkan gelas itu ke nampan dan mau saja ia berjalan untuk mengantarkan minuman itu tapi dicegah mbok Yati

"Biar mbok aja yang antar" Frida kemudian menyerahkan nampan itu ke mbok Yati

"Yaudah aku ke kamar dulu mbok"

"Iya non"

Frida kembali ke kamarnya menutup pintu kamar ia duduk di tepi kasur. Frida sangat bosan berada di kamar ini seharian gak sekolah membuatnya semakin bosan dan ia sangat rindu sahabatnya. Frida mencari benda pipih miliknya di kasur mengibas selimut bantal guling dan

KeepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang