Maret 2018
Kalau ada yang paling melelahkan dari hari panjang penuh kelas, lalu seabrek tugas dan laporan yang harus dikerjakan, maka itu adalah tidak melakukan apa-apa.
Aneh ya saya?
Hehehe.
Coba deh sesekali tidak melakukan apa-apa, hanya tidur telentang dan menatap langit-langit kamar. Rasanya sangat melelahkan.
Sebab pikiran kita malah dengan kurang ajarnya menjelajah ke segala penjuru.
Tanpa mau mengerti.
Mengerti kalau kita sebenarnya lelah.
Tapi kita malah bandel dan terus saja berpikir.
Mikirin apapun yang padahal seharusnya gak perlu-perlu amat buat kita pikirin.
Saya sih seringnya mikirin hal-hal dengan kemungkinan terburuk yang bakal terjadi.
Lalu pada akhirnya akan merasa takut dan gemetar sendiri.
Padahal pikiran sendiri.
Intinya kita itu nge- overthinking in hal yang sebenarnya gak perlu.
"Kak Biru... Ada yang nyariin didepan tuh. Pacarnya, si kokoh ganteng."
Kemudian kita akan mulai membayangkan bagaimana kalau kemungkinan buruk itu terjadi pada kita.
Apa yang harus kita lakuin?
Apa respon kita?
Bagaimana selanjutnya.
"Hei." nada bicaranya biasa saja tapi ada sedikit senyum yang terbit walau dia memakai masker, sebab pipinya sedikit mengembang dan matanya agak menyipit.
"Hm... Masuk dulu kak." saya mengarahkannya supaya masuk dan mengobol didalam saja.
Kami duduk disofa berbeda, hanya saling pandang sebentar. Lalu saya yang jadi pertama memutus acara pandang-pandangan itu.
SAYA TUH MALU TAHU!
"Ini.."
"Apaan kak?"
"Bintang."
"Hah?"
Dia mengangguk.
"Ini Bintang?" tunjuk saya kearah kresek putih yang ada dimeja persis dihadapan saya.
Dia mendengus cukup keras yang buat saya agak was-was siapa tahu dia marah atau kesal lalu langsung pergi melenggang keluar.
Dia malah mengambil tangan kanan saya lalu membuat telunjuk saya seolah menunjuk tepat di hidungnya.
"Ini Bintang, kalau ini..."
Tangan saya diarahkan kembali kemeja dengan kresek tadi.
"Martabak keju kesukaan kamu, iya kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Epiphany
Romance(Slow Update) "Aku mencintaimu, itulah sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan keselamatanmu." -Sapardi Djoko Damono ⋆⋆⋆ Saya percaya tentang analogi anonim bahwa hidup adalah perjalanan panjang, mencari sesuatu yang gak ada habisnya. Sampai...