-,' 1.3

8.3K 1.4K 59
                                    

vote komen jangan lupa
happy reading💚


semua orang yang berada di dalam ruangan apartemen jaemin terdiam, ekspresi mereka seolah berkata-kata 'kok bisa tau?'

dian yang tidak mendapatkan respon dari mereka tersenyum tipis "kok diem?" ucapnya tenang

chenle menggaruk telinganya yang tidak gatal lalu berdeham sebentar "emm itu yan" dian menoleh ke arah chenle sambil mengangkat alisnya sebelah

"lo tau dari mana?" tanyanya

"jawab aja"

mereka ber-8 saling melirik satu sama lain lalu menghela nafas bersamaan

"iya" ucap mereka serentak, kecuali lia

dian menatap teman laki-lakinya dengan tatapan datar kemudian tersenyum tipis "yaudah yu lanjut" ucapnya lalu memutar botolnya kembali

drttt drttt...

dian menoleh ke arah ponselnya dan melihat nama doyoung disana dengan segera dia beranjak dari tempatnya

"gue angkat bentar kalian lanjut aja" ucap dian lalu keluar apartemen jaemin

mereka menatap dian dengan tatapan sulit diartikan membuat lia menatapnya heran

"jadi bener?" tanya lia

mereka sontak menoleh ke lia yang masih menatap mereka

"yaa bener gue kir-"

"lo kira dian ga sakit di gituin?" tanya lia

"y-ya kita gatau lia, secara dia dingin ke orang" ucap jeno

"dingin bukan berarti gabisa sakit hati ya lee jeno" ucap lia datar lalu menghela nafas "kalo udah selesai dare ini bakal di apain?"

mereka menatap satu sama lain "kita belum kepikiran sih kecuali chenle katanya bakal di tempel di mading dan haechan dapet lamborghini chenle" ucap mark

lia terkejut atas ucapan mark lalu memijat pelipisnya yang terasa pusing

ceklek!

semua mata menatap dian yang kembali masuk ke apartemen jaemin sambil mengusap hidungnya memerah, matanya juga sama merahnya

haechan yang melihat itu langsung menatap dian cemas "yan kenapa?"

dian menatap teman-temannya yang tengah menatapnya dengan tatapan khawatir, sedetik kemudian dian tertawa pelan "apaan sih muka lo semua tegang banget haha" ucapnya dengan suara bindeng

mendengar tawa dan suara dian, mereka- terutama haechan menatap dian dengan tatapan bersalah

"gue tadi abis bersin berkali-kali sampe suara gue gini" ucapnya lalu berjalan mengambil sling bag "gue gabisa ikut kerumah jaemin, mau jemput papa"

"gue anter ya" ucap haechan yang di balas gelengan dari dian

dian melihat temannya kebingungan lalu ia memutar bola matanya malas "gapapa, kalian lanjutin aja dare kalian sampe abis. tinggal berapa itungan lagi?"

dengan ragu, chenle mengangkat 2 jarinya

"2 bulan?" chenle menggeleng

"2 minggu?" chenle diam lalu mengangguk ragu

dian mengangguk paham "jaem nanti anterin lia pulang ya, kasian kalo pulang sendiri nanti di pungut" ucapnya lalu terkekeh pelan "gue pulang, assalamualaikum"

••••🌞••••

LINE!

LINE!

LINE!

doyoung menoleh ke arah dian yang sedang menatap keluar kaca mobilnya, ia tau adiknya sedang tidak baik-baik saja

LINE!

LINE!

LINE!

"dek mending hpnya lo silent aja, berisik" ucap doyoung

saat dian menoleh ke arahnya, doyoung terkejut melihat muka sang adik di banjiri dengan air matanya "lah kok nangis lagi anjir" ucapnya

"kak.." panggil dian lirih

"apaan?"

"kok gue be-hiks bego ya kak?" tanyanya

"udah bego dari dulu lo mah" ucap doyoung yang langsung balasan pukulan di bahunya

dian kembali menatap ke arah luar kaca mobil. pikirannya tiba-tiba melayang saat ia tidak sengaja percakapan lia dan mark

"kalo udah selesai dare ini bakal di apain?"

"kita belum kepikiran sih kecuali chenle katanya bakal di tempel di mading dan haechan dapet lamborghini chenle"

"yaudah sih resiko lo lagian mauan aja lo di jadiin bahan dare" ucap doyoung membuat lamunan dian buyar

dian tidak membalas ucapan doyoung, ia memejamkan matanya sebentar lalu mengusap air matanya kemudian menoleh ke arah kakaknya "ini masih jauh ga?" tanyanya

"mayan sih, itu apus dulu air mata lo, nanti papa curiga lagi" ucap doyoung sambil mengulurkan sekotak tissue tanpa mengalihkan pandangannya

dengan segera dian menghapus air matanya lalu memberikan sedikit liptint di bibirnya "kak udah cakep belom?" tanyanya

doyoung melirik dian sekilas "ga ada cakepnya sama sekali masih cakepan gue"

dian menatap doyoung kesal kemudian melayangkan tabokan di pipi kiri kakaknya

"DIAN GUE LAGI NYETIR ANJROT"

DARE || lee haechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang