-,' 2.9

13.6K 1.3K 344
                                    

typo? tandain
happy reading💚💚💚



dian, lia dan anna berjalan menuju kantin. sesampainya di kantin, lia dan anna memilih menghampiri meja yang di tempati kekasihnya. sedangkan dian? ia hanya menoleh ke seluruh aula kantin

"woi"

"allahuakbar" latah dian kemudian ia menoleh ke arah samping mendapati haechan yang terkekeh puas

"kaget ya neng?"

dian tidak menjawab, melainkan menatap haechan dengan nyalang

"masih pms kamu?" tanya haechan

dian mengangguk "kenapa emang?"

"pembalut yang aku kasih masih ada kan?" tanyanya membuat dian terdiam seketika

"kok diem? ah malu ya pasti? hehehe ya maap"

dian memukul pundak haechan keras membuat sang empu kesakitan

"sakit ay sakit"

"ay ay ay, makan nih ayam" ucapnya sambil memukul lengan haechan bertubi tubi

"hahaha maap atuh, mau makan?"

"ga ah mau ke taman belakang aja"

dian berjalan keluar kantin di ikuti haechan di belakang dengan senyumnya yang tidak luntur sama sekali

sebelum berbelok ke arah taman belakang, dian yang merasa di ikuti langsung berhenti membuat haechan yang di belakangnya menabrak tubuh dian

"eh haec—"

grep!

"untung gercep hehe" kekeh haechan

dian terdiam di tempat. karena menurutnya, posisi haechan dengannya sangat dekat. dian juga merasakan punggungnya menyentuh dada haechan  dan tangan haechan yang melingkar di perutnya

"chan lepas" lirihnya

haechan memajukan kepala hingga ke samping dian "hm? ga denger aku"

dian makin terdiam, ia tidak berani menoleh ke arah sampingnya

"apa hm?" tanya haechan sambil mengeratkan lingkaran di perut dian

"chan chan jangan macem macem ini sekolah" ucap dian

haechan terkekeh kemudian melepaskan pelukannya

"cie mukanya malu" ucap haechan dengan jahil

dian memalingkan wajahnya "engga tuh"

haechan terkekeh kembali kemudian mengacak puncak kepala dian gemas "ayo, mau ke taman belakang kan?"

dian mengangguk lalu haechan menggandeng tangan dian menuju taman belakang

sesampainya di sana, dian melepaskan gandengan tangannya kemudian berjalan mendahului haechan

"kamu ga pernah ke kantin?" tanya haechan saat sudah duduk di samping dian

dian menoleh ke arah haechan "pernah, tapi kalo mau aja"

dahi haechan mengerut "seringan mau apa gamau?"

"gamau" jawab dian singkat

"kok gitu? kamu diet? gausah lah"

dian menggeleng "rame"

"lebih suka mana, pasar malam atau kantin?"

"pasar malam"

haechan terdiam sedangkan dian menoleh ke arah haechan "why?"

haechan menoleh ke arah dian "pasar malam kan lebih rame"

"tapi pasar malam ga bosenin kaya kantin sekolah" jawab dian masih menatap haechan

haechan tersenyum tipis "mau ke pasar malam ga?"

dian membulatkan matanya "boleh boleh, kapan?"

"nanti malem, gimana?" ucap haechan dengan senyum yang mengembang

dian tersenyum. kali ini bukan senyum tipis atau senyum terpaksa, melainkan senyum tulus membuat haechan mengembangkan senyumannya

detik berikutnya hanya suara tawa dian yang menggelegar karena candaan yang di lontarkan haechan

🐻🐻🐻🐻🐻

"KAK DOY, GUE BERANGKAT YA" teriak dian sambil menuruni tangga

"GIH SONO GAUSAH PULANG" teriak doyoung kamarnya

dian tidak menjawab ucapan doyoung lalu ia tersenyum miring

saat ia keluar rumah, ia mendapati haechan yang sudah berdiri depan pintu rumahnya dengan senyumannya yang mengembang

"malam dian" sapanya

"malam" sapa balik dian kemudian ia menutup pintunya lalu mengunci pintunya

"gaada orang?" tanya haechan

"ada kak doyoung"

"kok di kunci?"

"biar ga kabur"

haechan tertawa "yaudah yuk" ucapnya sambil menyodorkan sebelah tangannya

"ngapain?" tanya dian

"ngemis" ucap haechan

dian terkekeh "ga punya receh mang maap"

"bukan itu" ucapnya sambil mempout kemudian menarik sebelah tangan dian "aku ngemis tangan kamu hehe"

lagi dan lagi, dian terdiam sampai tak sadar pipinya sudah memerah

"tuh kan merah lagi, gampang baper ya kamu" ledek haechan

dian memalingkan wajahnya "engga chan"

haechan tertawa kembali lalu menarik dian keluar rumahnya

belum sampai menuju motor haechan, tiba-tiba suar membuat haechan dan. dian menghentikan langkahnya

"DIAN KAMPRET GUE DI KUNCIIN"

dian menoleh ke arah haechan, begitupun sebaliknya

"chan chan ayo chan"

haechan mendelik "eh itu kak doy—"

"udah lah ayo biarin" ucapnya sambil menarik tangan haechan

haechan pasrah, sedangkan doyoung...sibuk menyumpahi kelakuan adiknya

"adek dakjal, awas aja lo"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DARE || lee haechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang