Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
saat ini, dian dan lia sedang berada di perpustakaan yang cukup sepi sesekali lia menatap dian yang sedang membaca buku dengan tatapan malas
"lo gamau ke kantin gitu?" tanya lia
dian menggeleng "lo kalo mau ke kantin yaudah sana" ucapnya sambil membenarkan posisi kacamatanya
yaa, mulai saat ini dian sedikit merubah penampilannya yaitu menambahkan kacamata di matanya
lia merotasikan matanya "terus lo sendirian disini gitu?" dian mengangguk "yaudah nanti gue beliin lo roti sama susu ya" ucap lia
"thanks" ucap dian singkat lalu mengalihkan pandangannya
lia mengangguk kemudian beranjak dari duduknya berjalan menuju kantin meninggalkan dian yang masih setia dengan bukunya
dian menghela nafasnya pelan kemudian menoleh ke arah jendela yang langsung mengarahkan ke lapangan
matanya sedikit menyipit saat melihat oknum yang sangat tidak asing di matanya. haechan dan somi
dia tersenyum miris "kayanya gue beneran suka deh sama dia" ucapnya lalu mengusap wajahnya kasar "ga ga ga gue bukan tipe dia"
dian menghela nafas untuk kesekian kalinya kemudian meletakan kepalanya di atas meja perpustakaan
brugh!
"adaw"
dian menoleh ke sumber suara mendapati jaemin yang sedang telentang di lantai dan juga buku-buku berserakan di sekitarnya
"jaem ngapain?" tanya dian sedikit berteriak
jaemin menoleh ke arah dian "lagi debus"
dian menatap jaemin bingung
"jatoh lah anjir, nanya lagi lo" ucapnya kesal kemudian bangun dari posisinya lalu mengumpulkan buku-buku yang berserakan dan meletakkannya di tempat semula
"gue mau nanya dong" ucap jaemin sambil berjalan ke arah dian
"apa?" tanyanya
jaemin duduk di samping dian lalu mengangkat sebelah kakinya ke kursi
"soal lia"
dian menatap jaemin dengan tatapan bingung "suka lo sama dia?"
jaemin mengangguk "kira-kira dia suka sama gue ga?"
dian mengangguk "dia sering cerita tentang lo ke gue, sampe mual sendiri gue jaem" ucapnya
jaemin terkekeh "panggil nana aja" ucapnya membuat dian kebingungan
"ha?" jaemin memutar bola matanya malas "panggil gue nana, jaem kedengeran asing banget"
"jaemin kan nama lo"
"iya tapi gue lebih suka di panggil nana" ucapnya lalu menampilkan gigi kelincinya
dian mengangguk lalu meletakan kepalanya di meja
"lo sama haechan beneran jauh ya? gue kira dia bakal merjuangin lo" celetuk jaemin yang dihiraukan dian
"tapi, lo suka sama haechan ga sih?"
dian menoleh ke arah jaemin dengan mata membulat sempurna "maksud lo?"
jaemin menatap balik dian malas "lo ada perasaan ga sama haechan?"
dian tersenyum tipis, sangat tipis sampai-sampai jaemin tidak menyadarinya 'gue suka haechan udah dari lama ya na, kalian aja yang gatau' tapi yang keluar dari mulut...
"engga"
jaemin menatap dian lamat-lamat "lo ga boong kan?" tanyanya
'iya gue boong'
"engga"
jaemin menghembuskan nafasnya pelan "yaudah kalo gitu" ucapnya lalu bangkit dari duduknya "lo nanti balik sama siapa?" tanyanya
dian tampak berpikir "kak doy, kenapa?"
jaemin menggeleng "gue kira lo bakal balik sama lia"
"kenapa emang?" tanya dian
"mau nitip salam buat ayang beb, tapi lo ga bareng dia" ucap jaemin sambil menaik turunkan alisnya
dian menatap jaemin datar "bodo amat na" ucapnya membuat jaemin terkekeh sebentar lalu berjalan keluar dari perpustakaan sambil mengetik sesuatu di handphone-nya
dream squad🌟 (7)
jaeminna
dian bilang dia gasuka haechan tapi gue tau kalo dia boong gatau aja dia kalo gue bisa baca pikiran orang hshshshs
