11. Hug me

484 59 2
                                    

Alarm berbunyi amat keras hingga memenuhi seisi ruangan, suara bising mengganggu tidurnya hingga ahirnya ia membuka mata sinar mentari pagi menusuk pandanganya membuat matanya agak kabur.

"Uh sial aku ketiduran" gerutunya menyadari dirinya terbangun di sofa ruang kerjanya

Setelah meregangkan otot-otot nya yang kaku akibat posisi tidurnya, ia mengecek kamar yang berada tepat di depan ruang kerjanya berharap Yerin sudah pulang mengingat kemarin malam ia menunggunya begitu lama sampai ketiduran.

"Yerin!!!"

Setelah membuka pintu kamarnya, Taehyung terkejut saat melihat Yerin yang sudah tergeletak di lantai saat ia datang, dengan darah yang mengucur deras dari pergelangan tanganya.

Taehyung yang langsung panik, merangkul Yerin dan mengusap wajah Yerin yang sudah berkeringat dan pucat

"Bertahanlah aku ada bersamamu sekarang" ia terus mengusap wajah Yerin dan mengecupnya beberapa kali sebelum ahirnya ambulans datang dan membawanya ke rumah sakit.

🌼🌼🌼

"Dokter, bagaimana keadaan istri saya?" Tanyanya tepat setelah wanita paru baya yang diyakini sebagai dokter itu keluar dari ruang oprasi

"Berdasarkan hasil visum, sepertinya istri anda mengalami trauma akibat kekerasan" jelas dokter itu dengan menujukkan beberapa foto medis hasil visum

"Kekerasan?"

Dokter itu mengangguk dan kembali menjelaskan suatu hal yang benar-benar membuat Taehyung shock.

"Dari bukti-bukti ini kami bisa menyimpulkan sepertinya ia mengalami kekerasan seksual yang membuatnya memutuskan ingin mengakhiri hidupnya"

"Apa? Ta...tapi"

Ia merasakan nyeri yang amat sangat, dadanya terasa sesak mendengar pernyataan dokter yang menyatakan bahwa Yerin telah mengalami kejadian tidak menyenangkan.

Saat itulah ia merasa gagal sebagai seorang suami dan menyesali kenapa ia begitu acuh pada Yerin hingga hal mengerikan terjadi pada istrinya dan bahkan sekarang ia tidak bisa berbuat apapun.

Ia memasuki ruangan dan menatap Yerin masih terpejam di bawa pengaruh obat setelah melakukan oprasi.

"Siapa yang melakukan hal se brengsek itu padamu?, Hiks"

Tangisannya pecah, ia menggenggam telapak tangan Yerin dan menciumnya.

"Maafkan aku, sebagai suami aku hanya sering memarahimu dan mengabaikan tugasku untuk menjagamu, aku berjanji akan menemukan pelakunya"

"Ku mohon bertahanlah dan tetap baik-baik saja untuku"

Drttttt

Taehyung POV

Suara nyaring yang ku tau itu adalah dering ponselku. Ku ambil benda persegi panjang itu dari sakuku.

Tak ada nama di sana hanya ada nomor tak ku kenal, yang mengirimkan beberapa panggilan lagi dan lagi

Ku angkat panggilan itu setelah keluar dari ruangan Yerin, aku tidak mau suaraku membangunkan Yerin yang sedang beristirahat.

Setelah ku angkat namun tidak ada suara apapun di sana, karena merasa waktuku terbuang ku tutup panggilan itu secara sepihak namun sebelum itu seseorang mulai bicara.

"Itu adalah hadiah dariku setelah sekian lama kita tidak bertemu, kau suka?" Ucapnya dengan nada serak khas pria perokok.

"Maaf aku tidak mengenalmu, dan apa maksudmu?"

Bukanya menjawab pria itu malah tertawa cukup nyaring. Beberapa detik kemudian aku mulai mengenal pemilik suara itu.

"Lama tidak, bertemu Taehyung'ah, bagaimana kabarmu"

"Aku tidak akan mengampunimu jika kejadian yang menimpa Yerin ada hubungannya denganmu!" Sarkasku dengan nada tajam, aku sadar saat itu emosiku benar-benar meluap

"Terlambat Tae, aku selangkah tepat di depanmu" ucapnya kemudian ia menutup panggilan itu secara sepihak sebelum aku sempat membalas perkataannya

"Sialan!"

Emosiku tak dapat ku tahan ku banting ponselku sekeras mungkin hingga menjadi pusat perhatian banyak orang, aku tidak peduli akan hal itu.

Karena sekarang, aku benar-benar merasa seperti orang hilang akal.

"Tuan Taehyung tenangkan dirimu, istri anda sudah sadarkan diri"

Kata itu membuat amarahku sedikit reda untuk sesaat, sekarang akan ku pikirkan apa yang harus ku lakukan untuk menghadapi Yerin,  bahkan untuk mentapanya pun aku tak tega.

Ku arahkan langkahku menuju ruangan itu, rasa lemas menjalar di kakiku, sebisa mungkin ku kuatkan langkahku.

Di sana aku di sambut oleh Yerin yang terlihat mentap jendela dengan tatapan kosong.

Kemudian ia mulai menatapku. Dari tatapan itu aku dapat merasakan kesedihan yang amat dalam padanya.

"Kenapa membawaku kemari? Harunya kau biarkan aku mati kehabisan darah, itu lebih baik dari pada harus hidup dengan rasa bersalah" katanya, dan air mata itu turun dari pipinya

Taehyung POV end

Tubuhnya berhambur memeluk Yerin yang sudah menangis pilu, ia pun tak dapat menahannya lagi dan semakin mengeratkan pelukanya.

"Mari kita mulai dari awal, lupakan semuanya seolah tidak terjadi apapun" mendengar ucapan Taehyung itu malah membuat Yerin semakin merasa bersalah

"Aku pantas mendapatkan balasan, sebagai istri aku tidak bisa melayanimu dan berakhir seperti ini"

Taehyung mengusap air mata yang sedikit demi sedikit turun dari mata Yerin ia tersenyum dan berusaha menenangkan wanita yang menyandang status sebagai istrinya selama 6 bulan itu.

"Sssttt, jangan katakan apapun aku akan selalu bersamamu apapun yang terjadi dan akan ku tanggung setiap konsekuensinya"

Yerin merasakan ketulusan pada setiap ucapan Taehyung itu membuatnya merasa semakin bersalah atas apa yang ia lakukan pada suaminya selama ini.

Dan saat itu pula ia menyadari, semua harus di mulai dari sekarang. Ia akan memperbaiki rumah tangga yang selama ini ia anggap sebagai neraka mengubahnya menjadi tujuan hidup dan menumbuhkan perasaannya pada Taehyung.

"Aku tidak akan membiarkanmu sendirian! Lagi, Aku mencintaimu Yerin-ah"

Keduanya saling mengeratkan pelukan mereka dan sepakat akan memulai semua dari awal tanpa melukai satu sama lain.

🌼20 Agustus 2020🌼

𝐇𝐄𝐀𝐋𝐄𝐑 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang