Day 11. Dingin

49 7 0
                                    

11 Juli
1.00 A.M.

Alena berputar kesana-kemari, mencari posisi yang nyaman untuknya tidur.

Tidur di tumpukan jerami adalah hal yang paling menyedihkan yang pernah Alena rasakan selama hidupnya. Dingin, tak nyaman, bahkan ujung-ujung jerami yang tajam itu menusuk kulit mulus Alena.

Ia tak bisa tidur.

Alena menatap ke sudut ruangan. Di sana terlihat Haechan yang tidur dengan pulasnya. Alena terkikik pelan melihat ekspresi tidur Haechan yang menurutnya lucu itu.

"Jadi, kalau engga rusuh tuh lucu banget si bambang" gumam Alena. Ia memutuskan untuk menghampiri Haechan.

Alena berjongkok untuk mensejajarkan tingginya dengan Haechan yang tengah tertidur.

"Gemes banget siii" gumam Alena sambil mencubit pipi gembul Haechan. Yang dicubit malah tak peduli. Ia masih terhanyut dalam dunia mimpi. Entah apa yang Haechan mimpikan hingga membuatnya tidur sepulas itu.

Alena mengerjap. Ia bingung.

"Kok muka Echan panas sih?" gumam Alena bingung. Lalu ia mengecek suhu tubuh Haechan.

"Panas banget. Demam ni orang?" gumamnya lagi.

Alena melepaskan cardigan yang ia pakai, lalu menyelimuti Haechan. Berharap Haechan bisa mendapat sedikit kehangatan.

Hap

Ketika Alena menyelimuti pria itu. Haechan malah memeluknya. Membuat Alena mati kutu karena terkejut.

"Mah.. Echan kangen mama..." gumamnya yang masih memeluk Alena erat.

"Maafin Echan ya mah... Echan janji bakal jadi anak baik...." gumamnya lagi.

Alena memberanikan diri untuk menatap wajah Haechan. Tampak raut wajah sedih di sana. Alena mengusap pelan rambut Haechan.

.
.
.

6.00 A.M

"Kita berangkat sekarang Jeff?" tanya Yangyang yang sudah pusing melihat Jaehyun mondar-mandir di ruang tengah villa. Villa yang sebelumnya ditempati Alena.

Ya, Jaehyun dan Yangyang sangat terkejut ketika melihat Alena tidak ada di villa itu kemarin. Ditambah lagi kondisi villa yang acak-acakan bak kapal pecah, membuat Jaehyun semakin khawatir dengan keadaan adiknya itu.

Jaehyun sudah bersikeras untuk mencari Alena kemarin. Namun Yangyang melarang. Yangyang berpikir kalau Alena pasti masih berlari saat itu. Sejauh apapun mereka mencari, pasti Alena akan tetap membuat jarak.

Untuk itulah Yangyang menyuruh Jaehyun bermalam di villa itu dulu. Paginya mereka akan berangkat mencari Alena yang diyakini oleh Yangyang sudah diam di satu titik aman.

"Yok!"jawab Jaehyun semangat. Ia langsung menyambar kunci mobil Yangyang dan berlari ke arah garasi.

"Jeff, tenang aja. Lo jangan khawatir gitu" ucap Yangyang yang berada di kursi penumpang.

"Gimana gak khawatir?! Ntar adek gue kenapa-napa" ucap Jaehyun yang fokus menyetir. Ia melajukan mobil Yangyang dengan kecepatan tinggi, untung jalanan masih sepi, kalau tidak, entah apa yang akan terjadi.

"Jeff, gue nemu ini" ucap Yangyang sambil menunjukkan telepon ber- casing ungu pada Jaehyun.

"Hp siapa tuh?" tanya Jaehyun yang melihat sekilas pada Yangyang.

"Gatau, gue nemu di villa" jawabnya.

Drrt

Ponsel itu bergetar tanda ada panggilan masuk.

July [Lee Haechan]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang