Day 10. Escape

45 7 0
                                    

Helaan napas dari dua orang itu terdengar samar.

"Lari kemana tu bocah?" tanya seorang pria berkumis tebal.

"Keknya lurus boss" jawab anak buahnya ragu.

"Yaudah! Kejar!" teriak pria berkumis itu lalu berlari ke arah yang diduganya benar itu.

Setelah memastikan orang itu pergi. Haechan dan Alena muncul dari persembunyiannya.

"Fyuhh" Haechan bernapas lega. Begitupun dengan Alena.

"Itu orang kok tau lo ada disana Le?" tanya Haechan sambil menyeka keringat yang bercucuran di pelipisnya. Lumayan capek berlari, terlebih lagi Haechan akhir-akhir ini jarang berolahraga. Makanya ia mudah lelah.

"Mana gue tau bambang! Gue aja kaga tau pasti lokasi rumah itu. Gue cuma ngikutin kata-kata temen Bang Jaehyun, dia bilang diem aja di sana, aman kok,tapi tetep aja--"

"Udah-udah, yang penting kita selamat" potong Haechan. Alena mengangguk.

"Ini dimana lagi?" tanya Alena sambil melihat keadaan sekitar. Pesawangan, hanya ada tumpukan jerami tempat mereka bersembunyi tadi.

"Yang pasti masih di Bumi" jawab Haechan yang sedang membersihkan sisa jerami di rambutnya.

Alena menatap Haechan datar, yang ditatap malah tak peduli.

"Gue mau nyari jalan raya" ucap Alena. Lalu ia berjalan lurus ke depan, mengikuti jalan setapak itu.

Haechan yang masih sibuk membersihkan jerami tak sadar kalau Alena sudah berjalan agak jauh.

"Ini jerami keknya demen sama gue deh Le, nempel mulu" ucap Haechan. Tak ada balasan dari Alena.

"Le?" Haechan akhirnya menghentikan aktivitas membersihkan jeraminya.

"Lah? Mana si jubaedah? Le! Ale!" panggil Haechan yang menyadari kalau Alena tak ada di sampingnya.

"Hah, itu dia! Woy Le! Kok lu main pergi aja sih Bambang? Tungguin gue woy Le!" teriak Haechan yang melihat Alena sudah jauh berjalan di depannya.

"Ale! Tunggu woy! Gue masih capek! Le! Alena!!" panggil Haechan yang tengah berlari menghampiri Alena. Alena tak memperdulikannya. Ia tetap berjalan dengan santai.

"Heh! Lo kaga denger gue hah?!" omel Haechan yang akhirnya berhasil menghampiri Alena.

"Napa lo?" tanya Alena sok polos.

"Jir!" Haechan mendorong dahi Alena dengan jarinya.

"Ngeselin ya lo sekarang" oceh Haechan. Alena hanya terkekeh.

"Makanya, lo rajin olahraga dong. Masa segitu aja capek" cibir Alena.

"Mulut lo ya tolong dijaga! Gini-gini gue juara lomba lari se komplek lho. Si Renjun mah kalah sama gue" Haechan malah membanggakan dirinya yang menang lomba pada saat HUT kemerdekaan.

"Dih, kalo gitu napa lo mudah capek gini? Katanya juara" goda Alena.

"Ya gue akhir-akhir ini jarang latihan aja sih. Gue sibuk nongkrong di warnet Mang Kyuhyun" cicit Haechan. Alena tertawa lalu mengacak rambut Haechan.

"Heh kepala gue! Kaga sopan lu Le" protes Haechan. Alena hanya memelet lidahnya lalu berlari menghindari Haechan yang murka.

.
.
.

"Udah siap Jeff ?" tanya Yangyang pada Jaehyun. Jaehyun mengangguk sambil merapikan sedikit kerah bajunya.

"Yoklah berangkat" Yangyang berjalan ke mobil sportnya, disusul oleh Jaehyun.

July [Lee Haechan]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang