Day 2. Latar Belakang

109 12 48
                                    

2 Juli
7.37 A.M

Sinar matahari memaksa masuk ke mata Alena. Membuatnya terbangun dari tidurnya. Kepalanya masih terasa pusing. Ia menelisik ruangan itu. Sebuah kamar khas laki-laki dengan poster Michael Jackson terpajang di dindingnya.

Ceklek

"Udah bangun Le?" Haechan datang dengan membawa nampan berisi bubur ayam dan segelas susu coklat.

Alena terkejut.

"Gue tidur di sofa tadi malam anjay! Suudzon aja lu bambang!" ucap Haechan yang peka dengan wajah terkejut Alena. Alena akhirnya bernafas lega.

"Noh, dimakan." Haechan menyodorkan bubur ayam pada Alena. Alena menggeleng.

"Chan, gue pinjam hp lu lagi boleh?" pinta Alena. Haechan mengangguk lalu memberikan handphone nya pada Alena.

Alena berusaha menghubungi keluarganya kembali. Namun hasilnya tetap sama.

"Masih ga bisa dihubungi ya?" tanya Haechan. Alena hanya mengangguk lemah.

"Sebenarnya masalah lo apasih Le? Gue masih bingung sumpah" ucap Haechan. Alena tampak berpikir. Tak ada salahnya kan ia berbagi cerita dengan Haechan?

"Jadi gini Chan--"

"Echan! Teteh mau ke rumah Mbak Irene ya, titip ru--"

"HEH ANAK JAMILAH! SEJAK KAPAN MANEH BAWA BAWA CEWEK KE RUMAH CHAN!!! HEH! INGAT DOSA BAMBANG, MANEH NGAPAIN SEMALEM HAH?!" Seulgi langsung menjewer kuping adiknya itu. Ia sangat syok ketika melihat seorang perempuan sedang duduk di kasur sang adik.

"Teh! Denger dulu! Lepasin Teh! Sakittt" ringis Haechan yang kesakitan karena telinganya yang dijewer Seulgi.

"Mau jelasin apaan! Semua ini udah jelas! Kecewa teteh Chan! Kecewa!" Seulgi sudah hampir menitikkan air mata.

"Teh ini namanya Alena! Dia korban penculikan! Kemaren Echan bawa ke sini karena kasian dia ga ada tempat pulang! Echan ga ngapa-ngapain teh sumpah! Kemaren aja Echan tidur di sofa! Noh liat ada selimut di sofa!" jelas Haechan.

Seulgi mencerna perkataan Haechan. Ia melihat kalau memang benar ada selimut di sofa. Ia melepas jeweran Haechan.

"Makanya, kemaren malam tuh kalau bangun, kumpulin nyawa dulu atuh teh. Kan kemaren teteh yang bukain pintu. Untung aja Echan yang dateng, kalau maling gimana?" Haechan malah balik menyalahkan Seulgi.

"Maaf ya kak, aku kemaren ditolongin Haechan, aku nyasar kak" jelas Alena. Seulgi mengangguk paham.

"Maafin teteh ya udah salah paham" ucap Seulgi. Haechan dan Alena hanya mengangguk.

"Hayu atuh Alena sarapan dulu." Ajak Seulgi.

"Ini dia mau sarapan teteh cantik! Kaga liat apa dia megang mangkok bubur?" ucap Haechan. Seulgi hanya tertawa garing.

"Yaudah, makan di meja makan aja lah yuk. Sarapan bareng kita" ajak Seulgi. Alena mengangguk.

"Lo gapapa Le? Kepala lo masih pusing ga?" tanya Haechan.

"Gapapa Chan. Aman kok gue, cuma pusing dikit doang" ucap Alena. Haechan mengangguk lalu ia menolong Alena untuk berjalan ke ruang makan rumahnya.

"Jadi sebenernya lo gimana sih Le?" Haechan membuka obrolan saat sarapan itu.

"Gue sebenernya anak pendiri MS Entertainment Chan." jelas Alena.

Haechan dan Seulgi tenganga. Siapa yang tak tahu MS Entertainment. Sebuah perusahaan musik ternama di penjuru kota.

July [Lee Haechan]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang