5

253 52 0
                                    




Irene melepas pelukannya lalu menatap wajah putranya lamat-lamat. Mata, bibir, hidung, semuanya benar-benar copy-an sempurna dari Taehyung. Tiba-tiba ia jadi merindukan suaminya padahal baru 3 jam yang lalu Taehyung berangkat kekantor.

"Kau mau berjanji pada Eomma?" tanya Irene pada putranya.

Taejoon mengangguk. "Apapun untuk Eomma."

"Berjanjilah kau akan menjadi anak yang baik dan patuh walau Eomma tidak ada di sisimu."

Taejoon kembali mengangguk. "Memangnya Eomma mau kemana?" tanya Taejoo.

"Eomma tidak akan kemana-mana. Eomma akan tetap ada disini," Irene menunjuk dada Taejoon.

"Disini?" tanya Taejoon bingung, ia menunjuk dadanya sendiri.

"Iya. Disana adalah tempat Eomma dan Appa," Irene menunjuk dadanya menggunakan jari telunjuk Taejoon," Dan disini adalah tempat Taejoon dan Appa."
Irene mengamati ekpresi Taejoon yang terlihat sedang berpikir keras. Tiba-tiba ia merasakan nyeri di dadanya yang kian lama semakin bertambah sakit. Sekuat tenaga Irene berusaha menyembunyikan ekpresi kesakitan di wajahnya agar Taejoon tidak melihatnya.

"Taejoon-ah bisa kau ambilkan ponsel Eomma di kamar? Tiba-tiba Eomma ingin menelfon Appa mu."
"Baik Eomma."

Taejoon berlari menuju kamar Irene. Sesegera mungkin Irene mencoba berdiri. Rasa sakit itu semakin bertambah saat ia mencoba berjalan memasuki rumah dengan tangan bertumpu pada dinding untuk menopang tubuhnya.

"Jangan sekarang," lirih Irene. Ia masih berusaha berjalan.
"Kumohon."
Irenen tidak kuat lagi untuk berjalan. Kesadarannya mulai hilang. Samar-samar ia melihat Taejoon berlari kearahnya.

"EOMMA!"






PRANG!!!




Yerim segera berlari menuju ruang tamu ketika mendengar suara benda terjatuh dan pecah. Ia melihat figura yang ia pajang di meja terjatuh dan pecah begitu saja padahal tidak ada siapa-siapa disana.
Perlahan Yerim membalik figura itu perlahan agar serpihan kacanya tidak melukai tangannya. Perasaannya tiba-tiba menjadi tidak enak karena figura yang pecah itu ternyata berisi foto dirinya beserta Irene, Wendy, Sooyoung, dan Seulgi.

"Kenapa perasaanku tidak enak begini?" tanya Yerim pada dirinya sendiri. Ia menatap wajah Irene yang terlihat sangat bahagia difoto itu.
Apa terjadi sesuatu pada Irene Eonnie?
Segera Yerim menepis pemikiran buruknya itu. Ia berdoa agar Irene baik-baik saja. Ia yakin ada Taehyung disisinya dan akan menjaganya.

"Semoga tidak terjadi apa-apa," gumamnya.
Bertepatan dengan itu ponselnya berdering ia segera merogoh ponselnya dan menemukan nama Irene Eonnie dilayar ponselnya.

"Yoboseyo."

"Yerim Imo hiks."

"Taejoon-ah kenapa kau menangis? Apa yang terjadi?" tanya Yerim khawatir.

"Eomma hiks Eomma pingsan."

Tubuh Yerim menegang. Apa ini jawaban atas firasatnya tadi?



Di ruang meeting Seokjin sedang melakukan Presentasi mengenai rancangan sebuah proyek dihadapan Taehyung dan beberapa staff perusahaan termasuk Yoongi.
Meeting berjalan lancar sampai suara ponsel Taehyung berbunyi. Pria itu mengeriyitkan dahi melihat nama asisten rumah tangganya dilayar ponselnya. Ia berjalan menuju sudut ruangan untuk mengangkat telfonnya.

Tak lama kemudia ponsel Yoongi dan Seokjin berdering. Disana tertera nama Wendy dan Sooyoung di ponsel masing-masing. Keduanya saling berpandangan lalu beralih pada Taehyung yang tiba-tiba keluar ruangan dengan tergesa-gesa. Yoongi keluar terlebih dahulu untuk menyusul Taehyung.

PROMISEWhere stories live. Discover now