16

425 56 29
                                    


Ponsel Yerim berkali-kali berdering. Wanita itu sedang memakai skincare rutin yang selalu ia pakai sebelum tidur. Yerim menggeram kesal lalu berjalan menuju ranjang dimana ponselnya tergeletak.

"Nomor siapa ini?" tanyanya heran saat melihat deretan angka tanpa nama di layar ponselnya. Yerim menggeser ikon berwarna merah lalu kembali meletakkan ponselnya di atas ranjang. Mungkin itu hanya orang iseng.
Namun, saat Yerim hendak melangkah kembali menuju meja rias ponselnya kembali berdering dan menampilkan nomor yang sama. Ia segera meraih ponselnya dan menggeser ikon hijau di layarnya
.
"Berhenti menelponku dasar orang iseng!" Sembur Yerim kesal.

"Wow galak sekali. Ini aku Yeonjun," ucap seseorang di sebrang sana. Terdengar suara tawa dari orang itu. Ia pasti menertawai sikap Yerim.

"O-oh kau Yeonjun? Mian aku kira kau orang iseng tadi," Yerim memukul keningnya sendiri. Ia kelihatan seperti orang bodoh sekarang.

"Tidak apa-apa. Apa kau ada waktu besok?" tanya Yeonjun.

"Memangnya kenapa?" tanya Yerim penasaran.

"Jawab dulu pertanyaanku tadi Kim Yerim!"

"Iya-iya aku ada waktu besok."

"Kalau begitu kita bisa bertemu kan? Pasti bisa. Oh dan jangan ajak Taejoon apa lagi pria tinggi menyeramkan itu."

Yerim menahan tawanya saat Yeonjun mengatai Taehyung sebagai pria tinggi menyeramkan karena memang faktanya seperti itu dan Yerim sudah menyaksikan sendiri bagaimana menyeramkannya Taehyung saat marah.

"Akan aku usahakan," ucap Yerim kemudian.

"Baiklah sampai jumpa besok Myemim."

Yerim tersenyum. Myemim adalah panggilan khusus dari Yeonjun untuknya sewaktu SMA dulu.

"Sampai jumpa Yeon-Yeon."


***


Sejak kemarin suasana hati Taehyung sepertinya sedang buruk. Pria itu terus marah-marah tidak jelas sejak pulang dari kantor. Dia bahkan membentak Taejoon yang tak sengaja menyenggol guci yang ada didekat tangga hingga pecah walau pada akhirnya Taehyung sendirilah yang minta maaf pada anak itu.
Yerim berinisiatif membuatkan teh herbal untuk Tehyung karena akhir-akhir ini pria itu terlihat lebih sibuk dari biasanya. Bahkan Yein sekretarisnya terkadang datang tengah malam ke rumah hanya untuk mengantar berkas atau file yang Taehyung butuhkan.

Tok tok tok.

Yerim mengetuk pintu ruang kerja Taehyung kemudian masuk ke dalam. Taehyung melirik Yerim sekilas lalu kembali fokus pada layar laptopnya.

"Kau belum tidur?" tanya Taehyung tanpa menatap wanita itu.

"Aku belum mengantuk." Yerim meletakkan cangkir teh itu di samping Taehyung.

"Minumlah. Ini teh herbal dan baik untuk kesehatan."
Taehyung menghentikan sejenak aktifitasnya lalu menatap Yerim penuh arti. Hampir saja tatapan itu membuat Yerim kembali terjatuh ke dalam lubang yang sama jika saja ia tidak ingat sedang dalam proses melupakan perasaannya pada pria itu.

"Terima kasih," ucapnya lalu meminum teh herbal yang Yerim buatkan khusus untuknya.

"Apa ada masalah di kantor?" tanya Yerim melirik kertas-kertas yang berserakan di meja kerja Yerim.

"Ya sedikit. Tapi, aku bisa mengatasinya berkat bantuan Seokji, Yoongi dan Jimin." Taehyung tersenyum. Ia senang jika Yerim mengkhawatirkan dirinya karena itu pertanda jika Yerim masih peduli padanya.

Yerim mengangguk mengerti. "Jangan terlalu memaksakan diri jika kau lelah istirahatlah," ucap Yerim sebelum berbalik pergi.

Tiba-tiba Taehyung meraih lengannya dan menariknya hingga Yerim kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke pangkuan pria itu. Detik selanjutnya bibir Taehyunh mendarat dengan sempurna di atas bibir Yerim. Hanya ciuman biasa tanpa lumatan, namun mampu membuat Yerim tidak berkutik.

PROMISEWhere stories live. Discover now