20 END

366 36 7
                                    



Entah sudah habis berapa botol alkohol hingga Taehyung sampai mabuk seperti ini. Seokjin hanya bisa menatap iba sahabatnya itu tanpa bisa berbuat apa-apa. Ia hanya membiarkan Taehyung mabuk sambil terus menemaninya agar pria itu tidak berbuat aneh-aneh.

"Yerim-ah kau dimana?"

"Kembalilah padaku Yerim."
Seokjin menggeleng kan kepalanya. Seingatnya saat ditinggal Irene, Taehyung tidak sampai segila ini. Ternyata kepergian Yerim memiliki dampak lebih buruk bagi Taehyung.

"Taehyung!" Seokjin merebut gelas berisi vodka yang hendak diminum Taehyung.

"Kembalikan padaku!" Taehyung berusaha merebut gelas itu kembali, tapi Seokjin tidak membiarkannya.

"Sadarlah Taehyung! Kau pikir Yerim akan senang jika melihatmu mabuk-mabukan hah?!"

"Dia membenciku."

"Dia tidak membencimu. Dia hanya kecewa dan butuh waktu untuk menyendiri."
Taehyung menatap Seokjin dengan mata merahnya. Tidak ada sinar di sana. Taehyung benar-benar kehilangan kebahagiaannya.

"Aku pria bodoh yang menyianyiakan wanita sebaik Yerim." Taehyung tertawa miris.

"Itulah yang orang-orang katakan tentang aku."

"Aku akan mengantarmu pulang. Kau harus istirahat."
Seokjin membopong Taehyung keluar dari klub. Agak kesulitan memang karena berat badan Taehyung. Andai saja Jimin ada disini mungkin dia tidak akan kesusahan seperti ini.

"Yerim-ah," gumam Taehyung.

"Menyebut namanya seribu kalipun dia tidak akan kembali kecuali kau mencarinya Taehyung."

"Tunggu!"

Seokjin berhenti melangkahkan kakinya. Ia menoleh dan mendapati seorang pria tengah berjalan kearahnya. Pria itu sejenak mengamati wajah Taehyung.

"Apa kau mengenalnya?" tanya Seokjin.

Pria itu mengalihkan atensinya pada Seokjin lalu tersenyum ramah. "Namaku Choi Yeonjun, aku teman SMA Yerim. Ya, aku juga mengenalnya."

"Keadaannya sedang tidak baik mungkin lain kali kau bisa menyapanya lagi."

"Ah tidak masalah."
Seokjin kembali melangkah menuju mobilnya sambil menyeret Taehyung.

***


Jimin menghela napas saat rentetan pesan masuk kedalam ponselnya. Siapa lagi pelakunya jika bukan Kim Seokjin. Pesan-pesan berisi keluhan itu ia abaikan begitu saja.

"Ada apa Chagiya?" tanya Seulgi. Wanita itu sedang bersandar di dada bidangnya.

"Hanya pesan dari Seokjin hyung," balas Jimin sambil memainkan rambut Seulgi.

"Apa tentang Taehyung?" Seulgi menatap Jimjn. Pria itu mengangguk.

"Taehyung seperti mayat hidup sekarang. Aku bersyukur Jiwoon Noona mau mengasuh Taejoon untuk sementara waktu."

Seulgi terdiam. Ia teringat pertemuannya dengan Yerim kemarin siang. Salahkan dia jika memberitahu Jimin mengenai ini? Tapi, ia juga kasihan melihat Taehyung dan yang pasti Yerim juga merasakan hal yang sama.
Seulgi menggelengkan kepalanya. Ia sudah berjanji untuk tidak mengatakan keberadaan Yerim pada siapapun termasuk Jongin ataupun Taehyung.
"Kau kenapa, hm?" tanya Jimin.

"Tidak apa-apa ."




***


"Yerim-ah."

"Yerim-ah."

"Kim Yerim!"
Wanita itu tersentak kaget saat tiba-tiba Yeonjun memanggilnya dengan suara tinggi.

PROMISEWhere stories live. Discover now