"fay kita pisah sama anggota kita lho" ucap Ara.
"Biarin, yang penting ada tania sama riza pasti mereka kerja" ucap Faya.
"Fay ke macan putih yuk" ajak Ara sambil menarik tangan Faya.
"Eh gw sama Ryan ke sana" ucap Akhtar sambil menunjuk ke arah ntah kemana.
"Jangan mencar, ntar ilangan. Sapa juga yang nyarik" ucap Tania.
"Sapa?" Tanya Ryan.
"Yaa guru lah, masak iya gw. Ogah gw nyariin klean" ucap Tania.
"Yaelah masak ga boleh? Ara sama faya aja pisah dari kita" ucap Akhtar.
Tania melihat sekitar. Betul, memang tak ada Ara dan Faya. Dan Tania baru menyadarinya.
"Ya udah deh terserah klean, gw sama Riza lanjut aja" ucap Tania.
"Hp gw mana dulu cuk?" Tanya Ryan.
"Lah kan di pegang faya" ucap Riza.
"fuck"
"Ngumpat tros, yok ikut gw" ajak Akhtar.
"Where?" ucap Ryan.
"Ikut aja" ucap Akhtar sambil berjalan dan di ikuti Ryan di belakangnya.
"Lah klean kok ke sini? Mana Tania sama Riza?" Tanya Ara.
"Mereka duluan" ucap Akhtar. Ia melihat ke belakang Ara sambil tersenyum getir.
"Eh eh kita langsung ke tempat makan yuk. Kata Tania suruh ngumpul di sana" ucap Ara.
"Gw duluan ra" ucap Zayn.
"Yaa serah lo lah, mau duluan apa nggk. Ngapain masih ijin bwambang" ucap Ara.
Zayn tidak memperdulikan ucapan Ara. Ia langsung pergi dan di ikuti gengnya itu.
Tiba di tempat makan, Ara langsung duduk di tempat Tania.
"Anjir ada kursi lain, napa lo duduk sini bego" ucap Tania.
"Duhh gw capek banget setann, nih kaki udah kayak mau copot aja" ucap Ara sambil merenggangkan tangannya. Membuat Tania mengalah dan berdiri.
"Lo mau kemana tan?" tanya Ara.
"Mau mesen makanan lah" ucap Tania.
"NITIP" ucap mereka -Ara,Faya,Akhtar,Ryan- serontak.
"Bangsat" umpat Tania.
"Tania kan cantik, baek, pinter, raj-"
"Modush lo yan, ayo cepet mana uangnya" ucap Tania.
"Makasih tann"
15 minute later
Tania dan Riza membawa makanan nya sendiri lalu duduk lesehan.
"Loh kentang sama milo kita mana?" Tanya Ara.
"Ambil sendiri" ucap Riza.
"Anj sama aja gw berdiri" ucap Ara.
"Tapi kan gw sama tania ngantri" ucap Riza.
"Iya-iya, tar yan ambilin dong. Kan kalian gans dan baek hati" ucap Ara.
"Taunya nge jiplak omongan orang" ucap Ryan.
"Hehe, sana yan. Gw capek banget, kaki capek, tangan capek, otak capek" ucap Ara.
"Hati juga" lanjut Tania.
Akhtar langsung mengambil pesenannya di kasir.
"Duh akhtar nurut banget sama si babi" ucap Ryan sambil mengejar Akhtar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ineffable (Completed) ✔️
Teen FictionHanya kisah klasik anak SMA yang belum mengerti tentang cinta. Kisah perjuangan yang tak pernah usai dan masih ragu akan arti bahagia. Persahabatan, cinta, perjuangan semuanya akan tergabung disini. Entah kalian akan bosan atau merasa terkesan sekal...