CHAPTER 14

6 2 0
                                    

Two months later

"Tan, ntar kalo gw minjem pensil. Harap pintu lo di buka 24 jam" ucap Ara.

"Nggk, ntar gw kunci" ucap Tania.

"Ga boleh gitu tan, sesama teman kan harus saling meminjam" ucap Ara.

"Minjam doi gw? Ogah ya" ucap Tania.

"Emang lo punya doi?" Tanya Faya.

"Punya"

"Sapa?"

"TOM HOLLAND BWAHAHA" ucap Tania sambil ketawa.

"Sana balek ke kamar kalian" ucap Ara. Mereka nge kos ber empat, tapi beda kamar. Ara dan Faya sekamar, sedangkan Tania dan Riza sekamar tepatnya di sebelah kamar Ara.

"Ntar ra nanggung, tunggu jam 10 pas" ucap Tania.

"Sana weh. Besok kita kuliah, lo pikir kita SMA lagi apa" ucap Ara.

"Nahh harus tepat waktu, soalnya hari pertama. Masak iya, hari pertama udah di hukum dosen...kan lucu" ucap Faya.

"Jadi inget Akhtar. BERTEPUK DENGAN SEBELAH TANGAN~" ucap Tania sambil nyanyi.

"Ga usah nyanyi juga bego, ntar kuntilanak dateng" ucap Riza.

"Haha, ya udah yok za tidur ntar kesiangan lucu" ucap Tania.

"Yok" ucap Riza sambil meninggalkan Ara dan Faya, di iringi Tania.

Sebelum tutup pintu, "babay musuhh" ucap Tania. Lalu menutup pintunya.

"BYEE TANIA PENAKLUK HATI JAMET" teriak Ara.

"WOI ANJING" teriak Tania dari luar.

"Bwahahaha" tawa Faya.

"Udah fay, yok tidur" ajak Ara.

"Duh bentar, gw siapin buku buat besok" ucap Faya.

"Yaelah bawa binder sama laptop aja biar ga ribet. Kan hari pertama" ucap Ara.

"Oh iyaya"

"Ya udah buruan tidur, gw matiin ni lampu" ucap Ara sambil berdiri, jalan menuju saklar lampu.

Faya membereskan kasurnya, lalu ia tidur dibalut selimutnya. "Oke ra matiin"

_____________

"Welcome to INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG" ucap Ara yang keluar dari mobil.

"Gw ga nyangka, kita bakal satu kampus" ucap Tania.

"Sama gw juga" ucap Riza.

"Ya ampun udara di bandung seger banget" ucap Faya.

"Iyaa kayak di desa gitu" lanjut Ara.

"Gw harap semoga ada cogan" ucap Faya.

"Cogan truss" ucap Tania.

"Ayok masuk" ajak Ara.

"Eh ntar istirahat ketemuan di taman yak" ucap Tania.

"Oke" serentak.

Ara dan ketiga temannya pisah, karena mereka beda jurusan. Ara jurusan ekonomi bisnis, Tania jurusan farmasi, Riza jurusan teknik dan Faya jurusan matematika.

"Nahh nih kelas gw" ucap Ara. Belum sempat masuk ke kelas, ara terjatuh.

"Maaf" ucap seorang pria yang sangat tinggi.

"Ha? I-iya gapapa" ucap Ara.

Pria itu menjulurkan tangannya.

Ara menerimanya. "Terima kasih"

Ineffable (Completed) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang