01

3K 77 14
                                    

   "nado kookie... Ohhh apa jiwoon baik baik saja di dorm?" mereka semua hening seketika.

   "wae... wae??? "

••••

  Mereka saling pandang seolah mengatakan siapa yang ingin menjawab pertanyaan yang dilayangkan oleh seokjin. Seokjin yang melihat itu mengeryitkan kedua alisnya.

"kenapa kalian saling menatap satu sama lain seperti itu? Jatuh cinta baru tau rasa kalian" ucap seokjin ketus karena pertanyaan nya tidak dijawab.

 "Jiwoon di dorm hyung sedang bermain bersama woojin hyung. Tadi jiwoon menangis, jin hyung" jawab yoongi mewakili yang lain.

"kenapa gadis cantikku menangis? Kau menakutinya atau woojin hyung mengusili nya?" Tanya seokjin kepada yoongi.

 "Aku- tidak - tahu hyung, mungkin jiwoon juga merasakan ada yang tidak beres dengan mu hyung. Mungkin karena itu jiwoon menangis kencang. Untung saja woojin hyung bisa membujuk jiwoon untuk berhenti menangis"

 "Ahhh syukurlah. Yoongi, hyung ingin pulang" ucap seokjin polos dan tidak melihat tampang terkejut yoongi dan yang lainnya.

  "MWO!!!?"

Setelah mengatakan itu seokjin di omeli habis habisan oleh yoongi. Bahkan seokjin di buat diam karena takut melihat wajah dingin adik tertua kedua nya itu.

  "Yoongi, jangan marah lagi ya, kau terlihat seperti haraboeji~ seram sekali" ucap seokjin dengan pelan pelan. Yoongi langsung menatap seokjin tajam membuat nyali seokjin menciut dan mengalihkan pandangan nya ke arah lain asalkan tidak melihat wajah sedingin itu lagi.

 "Kenapa? Hyung yang membuat aku kesal. Jadi hyung terima saja. Lebih baik hyung istirahat saja. Aku mau melanjutkan membuat ini dulu" seokjin langsung mengurucutkan bibirnya.Tapi seokjin tetap mematuhi apa yang dikatakan yoongi. Seokjin menyamakan badannya agar nyaman untuk tidur lalu memejamkan matanya.

....

   "Nda! Nda mau cuntik hiks ~ Daddy jahat hiks...Epas~ Uica jahat! Cakit hiks ahhhkhhhh hiks appo!!!" Jinnie menjerit kesakitan karena jinnie harus di suntik. Uisa mengatakan ini adalah suntikan vitamin agar dapat mempercepat penyembuhan seokjin.

 Tapi kondisi nya tidak tepat karena little nya kambuh. Ngomong ngomong soal little seokjin. Little nya tidak bisa di sembuhkan karena memang sudah dari kecil. Tapi seokjin tidak pernah sedih karena seokjin sendiri sudah menerima si little yang ada di dalam tubuhnya. Dia akan berusaha untuk mengendalikan sisi lain dari tubuhnya semaksimal mungkin karena ia tidak mau membebankan dongsaengdeul nya lagi.

  "Tahan ya sayang~ Uisa apa sudah selesai...?" ujar yoongi kepada uisa itu. Uisa itu sedang memberikan bekas suntikan yang telah di suntikan kepada jinnie. Lalu menganggukan kepalanya tanda sudah selesai.

  "Sudah selesai tuan. Jinnie mianhae. Ini vitamin manis untuk jinnie agar jinnie bisa sembuh, bisa bermain bersama daddy dan yang lainnya. Jadi jangan menangis lagi yaa? Chakaman uisa punya hadiah untuk jinnie karena sudah berani di suntik" uisa itu mengambil sesuatu di balik jas dokternya itu.

 Jinnie yang mendengar kata hadiah pun menegakkan kepalanya malu malu lalu menatap dokter itu. Yoongi sekali kali mengecup kepala jinnie.

"Ini untuk jinnie 🍭 Nah ambilah" dokter itu menyodorkan sebuah lolipop lalu memberikannya pada jinnie. Jinnie yang melihat itu langsung berbinar dan mengambilnya dengan semangat. Saking semangat nya jinnie menjingkrak di pangkuan yoongi.

 "Katakan apa pada uisa nya, jinnie?"

 "Mowawo uica tampan ~ Jinnie cuka yam yam macitta" ujar jinnie yang sudah memakan lolipop yang berada di tangannya tanpa melihat dokter itu.

MY DREAM(END)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang