"appa... Jadi kan cita hari ini ke lumah oppa tampan...? Jiji juga udah mandi tadi... Dimandikan eomma"tanya jiwoon pada woojin yang saat ini sedang di telepon oleh sekretaris kantornya. Woojin mencoba untuk meminta jiwoon untuk menunggunya berbicara dengan menahan tangannya ke depan wajah jiwoon. Setelah selesai dengan panggilan mendadak itu, woojin memasukkan ponsel nya ke saku celananya dan menggendong jiwoon di gendonganya.
"mian nee sayang... Tadi ada telepon dari teman appa... Jadi apa kata jiwoon tadi? Appa tidak dengar sayang? "tanya woojin sambil mencolek hidung mancung jiwoon membuat empunya terkekeh geli.
"appa kan janji tadi malam pada jiji untuk mengantalkan jiji ke tempat nya oppa tampan... Appa nda ingat? "tanya jiwoon sambil memainkan kancing baju appanya.
"ohhh tentu saja appa ingat sayang... Tapi mian nee.. Appa tidak bisa mengantarkan jiji sampai ke dalam karena appa setelah itu akan langsung ke kantor sayang... Gara gara teman appa itu membuat rencana appa batal bertemu dongsaeng appa...! "
"ohh... Kalau begitu sama eomma saja appa... Appa kan mau berangkat ke kantol... Nanti appa telat otthokae...? "woojin hanya menggeleng pelan dan mengeratkan gendongan nya.
"eomma kan tadi pamit pada jiji tadi... Apa jiji lupa? Eomma kan sudah pergi mengajar sayang... Jiji kan sudah di buatkan sarapan dan sepertinya sudah wangi sekali... Jiji sudah mandi nee? "
"hemm nee... Jiji lupa tadi kan eomma yang mandikan jiji... Hehehehe... "jiwoon yang mendengar perkataan woojin berubah murung tapi jiwoon bisa mengerti dengan kedua orang tuanya karena mereka mencari uang untuk dirinya agar bisa membeli mainan dan apa saja yang ia mau.
"padahal jiji mau ya appa bica ikut cama jiji... Tapi nda apa appa jiji mengelti kok... Appa tenang caja"ujar jiwoon dengan menampilkan senyumannya.
"mian appa nee sayang... Tidak bisa ikut bersama jiji... "
"nda apa appa... Nanti jiji akan bilang pada oppa kok... "
"chaaa... Sebelum pergi jiwoonie harus mengganti pakaian rumah yang jiji pakai sekarang dengan baju yang telah di siapkan eomma tadi. Jiji tau kan dimana letaknya? Appa ambilkan bagaimana sekalian appa pakaikan hemm? "
"allaeco... Eomma meletakkan nya di lemali appa... "
"kalau begitu sekarang kita akan meluncur ke kamar jiwoon... Hustttt"jiwoon pun langsung menjerit karena appanya tiba tiba berlari membuat ia langsung memegang erat leher appanya ini.
...
Jinnie menatap boneka lion milik taehyung yang ia pegang di tangannya, lalu mengedarkan pandangannya ke sebelahnya yang terdapat jiwoon yang asik bermain boneka barbie pemberian namjoon. Dengan wajah cerah dan sesekali tertawa membuat jinnie terpana. Bibir yang tanpa sengaja jiwoon pout kan menambah kesan gemas di pandangan jinnie saat melihat jiwoon. Di tambahkan celotehan yang keluar dari mulut gadis cantik ini dan tidak di mengerti oleh jinnie. Saking asik melihat nya jinnie di buat terkejut ketika tiba tiba sebuah tangan berada di bahunya.
Jinnie pun mendongak melihat siapa pelakunya dan ternyata jimin oppanya. Jimin tadinya ingin ke dapur tapi malah di suguhkan dengan pemandangan menggemaskan di depannya. Jimin yang tadinya memberi senyum pada jinnie malah di abaikan saja oleh empunya lalu berjongkok di samping jinnie agar mudah berbicara dengan si cerewet kecil ini.
"jinnie sedang apa tuh? Oppa boleh ikut main tidak sama jiwoon juga? "yang di tanya hanya menggelengkan kepalanya pelan sambil melihatkan wajah kesal dan sedih nya tunggu sedih?. Sepertinya ada yang janggal disini? Karena tak jauh dari tempat duduk jinnie dan jiwoon, jungkook sedang duduk di sofa sambil melihat ke arah ponsel nya. Jimin yang melihat jungkook kemudian bangkit lalu berjalan mendekati jungkook yang sedang duduk di sofa dengan raut wajah yang sama seperti di lihatnya di wajah jinnie. Entah jimin juga tidak tau sebab nya apa?.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DREAM(END)✅
Fanfictionpenyakit yang di deritanya sejak hari itu tidak meruntuhkan rasa solidaritas dan pertemanan nya. Tapi karena itu ia harus mendapatkan cobaan dan rintangan bersama ke enam teman atau sahabat yang ia anggap adik olehnya dari seluruh orang yang membenc...