Keadaan sekolah saat ini sangat ramai dan di penuhi oleh semua murid SMA Bakti Mulya, bahkan murid dari SMA Nusa ikut untuk mendukungnya. Berbagai macam yel-yel di keluarkan oleh sekolah masing-masing.
Aleeza dan teman-temannya sudah berada di pinggir lapangan agar lebih jelas untuk menonton. Pertandingan sudah di mulai dari sepuluh menit yang lalu, SMA Nusa lebih unggul daripada SMA BM.
"BANG DIMAS! AYO SEMANGAT JANGAN MALAU-MALUIN" teriak Aleeza dengan semangat.
"KAK DAVA KATA RAHMA SEMANGAT!"
Rahma menatap Ojan dengan tajam, "kok gitu sih malau tau!" sela Rahma yang membuat Ojan cekikikan tak berdosa.
Pertandingan mulai sengit, skors hanya beda satu poin saja, mereka semakin semangat untuk memenangkannya tidak lama kemudian wasit meniup peluit nya, Babak pertama di menangkan oleh SMA BM setelah itu mereka beristirahat.
"Kalian harus fokus, Bima kamu harus semangat jangan lesuh kayak gitu" ucap pak Joko selaku pelatih anak Basket.
"Bima lagi galau pak, tadi saya liat dia di putusin sama ceweknya" celetuk Dimas.
"Haduh cewek kayak gitu kamu pikirin, dia yang putusin kamu?" tanyanya, Bima mengangguk.
"Harusnya kamu bangkit tunjukin semangat kamu supaya dia nyesel" tutur Pak Joko memberikan semangat kepada Bima.
Selepas itu pertandingan di mulai kembali, SMA BM lebih semangat untuk babak kedua ini.
Anjir Kak Rey cakep amat.
Masa depan gue.
Idih pd banget lo, dia juga gak bakalan ngelirik lo kali.
Nikmat mana yang engkau dustakan.
Aleeza yang mendengar itu memutarkan bola matanya malas.
"KAK REY PACAR LEEZA, SEMANGAT YA" teriak Aleeza membuat semua yang berada di sana meliriknya.
"Apa kalian hah!" sinis Aleeza.
"Jangan ngaku-ngaku deh Al" celetuk Ojan.
"KAK REY SEMANGAT" teriak Aleeza sekali lagi, seseorang yang mendengar itu tersenyum tipis. Final, SMA BM telah memenangkan pertandingan.
"Yeayyy! Kalian hebat" sorak Aleeza yang mengampiri mereka. Bunga menyodorkan minumam ke arah Dimas yang membuatnya tersenyum lalu mengambil nya, sama dengan Rahma Dava hanya mengambilnya saja tanpa tersenyum ataupun berterimakasih. Banyak Siswa yqng melihat itu lalu berebut memberikan minum kepada idolanya masing-masing.
Yah keduluan.
Kak Rey ambil dong ini sepecial buat kakak.
Kak Dava, mending yang ini aja itu bekas Rahma.
Rahma yang mendengar itu membulat kan matanya, ingin sekali Rahma menjambaknya tetapi dia urungkan karena masih berada dekat Dava.
"Sini minumnya."
Aleeza mengerjapkan matanya berkali-kali, Rey mengambil Air minumnya padahal itu bukan untuknya.
"Ta-tapi, itukan"
"Makasih" ucap Rey dengan tersenyum, astaga rasanya Aleeza ingin terbang saja ketika melihat Rey tersenyum. Semua siswa mendengus, Rey tidak mengambilnya.
"Rey gue ambi alih ya" ucap Dika menepuk pundak sahabatnya itu. Rey mengerti apa maksud Dika, "Ambil"
"Sini minumannya kumpulin di sini aja" pinta Dika.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Aleeza!
Teen FictionGadis polos seperti Aleeza tiba-tiba harus mencari seorang laki-laki dan merubah sikapnya, apakah Aleeza bisa tanpa mengetahui namanya? Tapi apa boleh buat dia tetap ingin mencarinya sampai dapat. "Tolong kamu jagain anak saya, dan rubah sifatnya ke...