Rey laki-laki itu mengendarai motornya dengan santai padahal hari ini dia terlambat, pintu gerbang sudah di tutup dengan cepat Pak Joko sudah membukakan gerbangnya, di depan sana terlihat beberapa murid sudah menjalankan hukuman.
"Kamu lagi Rey, jam segini baru datang" ujar guru Bp.
"Yasudah kamu Ibu hukum-"
Rey tidak menjawab, menghiraukannya saja tidak. Dia mengerutkan keningnya ketika melihat Siswi yang sedang sibuk mengibaskan tangannya. Tanpa mengucapkan sepatah kata Rey langsung beranjak pergi yang membuat Bu Jesi memijat pelipisnya.
"Dasar anak jaman sekarang gak punya sopan santun" ucapnya sambil menggelengkan kepalanya.
Rey menyodorkan sebuah topi, entah sejak kapan Rey memakai topi SMA itu tiba-tiba saja dia ingin sekali membawanya.
"Ini apa kak?"
"Topi"
"Leeza juga tau kak ini topi, maksudnya buat?" tanya Aleeza yang membuat Rey jengah.
"Pakelah"
"Oh pake" Rey mengangguk sambil tersenyum manis membuat Aleeza bungkam seketika.
Anggap aja itu ya:v
Karena tak ada respon dari Aleeza, Rey memakaikan topi itu membuat Aleeza mengerjapkan matanya. Tolong lah bantu Aleeza dia benar-benar terpesona.
Ya gadis yang terkena hukuman itu adalah Aleeza, sebenarnya ini salah Dimas dia semalam mengajaknya begadang. Ralat, bahkan Aleeza tertidur lebih dahulu daripada Dimas, Aleeza masih mengantuk sampai detik ini juga.
"Kenapa telat?" tanya Rey membuat Aleeza kembali berjalan.
"Gak papa kok" jawab Aleeza sambil tersenyum.
"Nanti pulang bareng gue"
"Hah?"
Kemudian Rey berlari begitu saja meninggalkan Aleeza.
Tinggal dua putaran, tetapi kakinya sudah mulai lemas sekali-kali dia berjalan sambil melirik Rey yang sedang berlari. Karena ingin segera Aleeza sudahi dengan sekuat tenaga berlari cepat hingga menyenggol beberapa murid.
Rey yang melihat itu menggelengkan kepalanya, "Dasar."
"Rey semangat leeza udah beres, bye." teriaknya dari sisi lapangan yang sudah menenteng tas.
Aleeza memasuki kelas dengan dadanya yang terasa sesak.
"Assalamualaikum" ucapnya sambil ngos-ngosan.
"Waalaikumsalam, kamu habis di hukum ya?" Aleeza menganggukkan kepalanya.
"Kasian banget si kamu, pasti capek ya hahah" ucap Pak Erno tertawa sendiri.
"Kok kalian gak ketawa sih?" tanyanya.
Semua Murid tertawa dengan terpaksa, "Hahahaha." Pak Erno mengacungkan jempolnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Aleeza!
JugendliteraturGadis polos seperti Aleeza tiba-tiba harus mencari seorang laki-laki dan merubah sikapnya, apakah Aleeza bisa tanpa mengetahui namanya? Tapi apa boleh buat dia tetap ingin mencarinya sampai dapat. "Tolong kamu jagain anak saya, dan rubah sifatnya ke...