Setelah mengantarkan Ojan, Aleeza memutuskan untuk ke supermarket membeli cemilan, Bunga tidak ikut ke dalam dia bilang mau menunggu di dalam mobil saja.
Aleeza sudah membeli beberapa cemilan buat stuck di rumahnya hingga dua kantung plastik besar.
"Al, lo yakin beli cemilan sebanyak itu?" tanya Bunga yang melongo melihat Aleeza.
"Yakin dong ini mah gak seberapa,"
"Lo rakus juga ya ternyata, banyak ngemil tapi badan segitu-gitu aja Hahahha" ledek Bunga yang membuat Aleeza cemberut.
"Kan di rumah bukan leeza doang, apalagi bang Dim, kalau leeza udah beli cemilan pasti main ke kamar" ucapnya sambil masuk kedalam mobil.
"Yaelah, lagian itu juga gak bakalan habis sama lo Al,"
"Iya bukan sama leeza tapi sama bang Dimas!" kesal Aleeza.
"Btw... Gue ngerepotin lo ya?" tanya Bunga.
Aleeza mendengus, "Gak ngerepotin sama sekali Bunga, udah tenang aja leeza seneng kok kalau Bunga ada di rumah jadi tambah rame deh" ucap Aleeza dengan antusias. Bunga tersenyum, lalu memeluk Aleeza.
"Makasih Al, lo orang terbaik yang pernah gue kenal" ucapannya dengan tersenyum.
"Ih Bunga jangan kayak gitu leeza malu" ucap Aleeza menutup muka dengan kedua telapak tangannya.
"Hahaha ada-ada aja lo,"
"Sudah sampai neng" kata mang Koko yang membuat Aleeza dan Bunga berhenti tertawa, kemudian mereka keluar dari mobil.
▶▶▶
Rahma sedang berada di balkon rumahnya, dia memikirkan sesuatu yang bersangkutan dengan Dava. Sebenarnya apa mau dia? tiba-tiba mengajaknya pulang bareng, apa Dava sudah memaafkannya atau saja dia tau semua kebenarannya.
Tapi ada satu hal lagi yang Rahma pikirkan yaitu teman-temannya, mengapa dia bisa bertingkah seperti ini. Rasanya ingin kembali bersapa dengan mereka, Rahma tersenyum dia sudah ikhlas kalau Dava lebih memilih Aleeza daripada dirinya sendiri, persahabatan lebih penting baginya.
"Bengong mulu kamu nak, ada masalah dengan Dava?" ucap Nia orang tua Rahma yang mengusap kepalanya dengan lembut.
"Eh Ibu, gak ada kok" jawab Rahma berbohong.
"Yasudah, kita makan yuk. Ibu udah siapin makanan kesukaan kamu,"
"Oh yaa? duh jadi gak sabar" ucap Rahma lalu mengikuti Ibunya, hingga samapi di meja makan.
"Kamu gak kenapa-kenapa kan sama Dava?"
"Gak ada bu, emang kenapa sih nanyain Dava mulu?" ujar Rahma.
"Ibu udah lama gak liat dia main ke sini" Rahma yang mendengar itu sempat menghentikan aktivitasnya.
"Oh katanya dia akhir-akhir ini sibuk" Nia menganggukan kepalanya.
Durhaka banget gue udah boongin emak, batin Rahma.
Selang beberapa menit Rahma kembali ke kamar, dia sedang kebingungan bagaimana caranya dia meminta maaf kepada teman-temannya.
Rahma membuka salah satu grup WhatsApp nya, dimana hanya ada Bunga, Ojan, Aleeza dan dirinya. Rahma menghembuskan nafasnya mencoba untuk tetap tenang.
Gabut 🐒
Rahma
Hai...Aleeza
Hai juga Rahma:)Ojan
'2
KAMU SEDANG MEMBACA
From Aleeza!
Ficção AdolescenteGadis polos seperti Aleeza tiba-tiba harus mencari seorang laki-laki dan merubah sikapnya, apakah Aleeza bisa tanpa mengetahui namanya? Tapi apa boleh buat dia tetap ingin mencarinya sampai dapat. "Tolong kamu jagain anak saya, dan rubah sifatnya ke...