Hari kedua Aleeza sudah berada di kelasnya, cukup lumayan sepi. Dia berangkat pagi karena mau mencari Laki-laki yang bernama Dava itu, entah buat apa juga dia mencarinya. Aleeza mencurigai Dava, apakah dia anaknya Alm. om Deven?
Kalau benar Dava anak dari Alm. Deven, berarti tugas Aleeza kini mendekatinya dan rubah sikapnya. Aleeza melihat ketiga temannya datang bersamaan, dia berpikir kenapa tidak menanyakan pada mereka saja.
"Ojan, Ojan leeza mau tanya dong"
"Tanya apa?"
"Woi hari ini kita free class" teriak Bima ketua kelas nya. Aleeza tak begitu memperhatikan, karena terlalu fokus ke pertanyaan nya.
"Ojan kenal gak sama yang namanya Dava?"
Ojan mengerutkan keningnya,"Kenal. Emangnya kenapa?, lo kenal?" tanya Ojan. Aleeza tersenyum mendengar jawabannya.
"Kasih tau dong di mana kelasnya" pinta Aleeza.
"Buat apa Al?" tanya Bunga yang merasa aneh.
"Gak ah, lo cari tau aja sendiri." tolak ojan, yang membuat Aleeza cemberut.
"Gue kasih tau mau kaga" tawar Rahma, Aleeza senang bukan main.
"Tapi ada syaratnya dulu"
"Ish Rahma kok ada syaratnya sih?"
"Zaman sekarang gak ada yang gratis Al, mau gak? kalau gak mau yaudah"
"Iya-iya, syaratnya apa?"
"Lo harus traktir gue, mau gak?"
"Ah kecil itu mah" Aleeza menyodorkan uang lima puluh ribu, segera di ambil oleh Rahma.
"Lo cari aja kelas XII IPS 4"
"Oke, terimakasih Rahma" ucap Aleeza sambil meninggalkan mereka bertiga.
"kok lo kasih tau sih Rahma!" bentak ojan.
"Aelah santai aja kali"
"Santai dari mana, lo tau kan kelakuannya kak Dava gimana?" jelas Bunga.
"Udah-udah, lo berdua negatif terus pikirannya."
"Gimana gak negatif ra, lo mau mengorbankan teman lo? demi uang lima puluh ribu?. Dulu juga kan lo pernah di sakitin sama dia"
Rahma melirik Bunga, lalu menggebrak meja membuat yang lainnya terkejut, begitupun Bunga dengan Ojan. Rahma berdiri menatap kedua temannya itu dengan tatapan penuh amarah.
"Jangan bawa-bawa itu lagi. Dan gue harap Aleeza jangan sampai tau soal gue." ucap Rahma dengan penuh penekanan.
Rahma pergi keluar kelas, dia melangkahkan kakinya ke arah toilet, tetapi dia berpas-pasan dengan Aleeza.
"Al, lo mau kemana" tanya Rahma yang membuat Aleeza cengengesan.
"Leeza mau ke kantin beliin Dava minum" Rahma terkejut mendengar perkataan Aleeza. Sebenarnya ada hubungan apa mereka.
"Emm Al, nih gue kembalikan uang lo"
"Ko di kembaliin sih? kenapa ra, kurang yaa" Aleeza sempat mau mengambil uang kembali, Rahma yang melihat itu mencegah Aleeza.
"Ehh enggak Al, gue tadi cuman becanda doang kok" Rahma menepuk pundak Aleeza. Lalu pergi meninggalkan nya, Aleeza kembali tersenyum dan melanjutkan perjalanan ke arah kantin.
Sebenarnya Rahma tidak marah kepada Bunga, yang sudah mengingatkan masa lalunya kembali. Tapi yang di katakan Bunga ada benarnya juga, tidak seharusnya dia begitu. Rahma bercermin lalu membasuh mukanya. Ketika keluar dari toilet terdengar suara ribut dari arah lapangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Aleeza!
Fiksi RemajaGadis polos seperti Aleeza tiba-tiba harus mencari seorang laki-laki dan merubah sikapnya, apakah Aleeza bisa tanpa mengetahui namanya? Tapi apa boleh buat dia tetap ingin mencarinya sampai dapat. "Tolong kamu jagain anak saya, dan rubah sifatnya ke...